2. Fraksi pemendekan Fraksi pemendekan adalah suatu indeks dari fungsi sistolik yang
mengukur diameter akhir diastolik ventrikel kiri LVDdLVEDD dan diameter akhir sistolik ventrikel kiri LVDsLVESD, dibagi diameter akhir
diastolik ventrikel kiri, dengan nilai normal 30 sampai 50.
21,22
�� = ���� − ����
���� � 100
3. Isi sekuncup Isi sekuncup adalah volume darah yang dikeluarkan dari ventrikel kiri
selama sistolik, merupakan indeks fungsi pompa ventrikel kiri. Hal ini diperoleh dengan menghitung perbedaan LVEDV dan LVESV dengan M-
mode atau 2D ekokardiografi.
21
4. Curah jantung dan Indeks jantung Curah jantung adalah volumedarah yang dikeluarkandari ventrikelkirike
aortaper menit, merupakanindeks darifungsipompaventrikel kiri
yangdiperolehdenganmengalikanisi sekuncupdengan detak jantungper menit.Indeksjantungadalahdiperolehdengan
membagicurah jantungdenganpermukaan tubuhuntuk mengoreksiukuran tubuh.
21
2.4 Hubungan Derajat Regurgitasi Katup Mitral terhadap Fungsi Ventrikel Kiri
Regurgitasi katup mitral membebani ventrikel kiri dengan volume berlebih yang menyebabkan serangkaian kompensasi dan penyesuaian yang
sangat bervariasi selama perjalanan klinis. Pada regurgitasi katup mitral akut, dampak sirkulasi utama terjadi pada tekanan vena pulmonalis, sirkulasi
sentral berlebih, namun penyesuaian ventrikel kiri yang normal membatasi peningkatan volume akhir diastolik tidak terlalu tinggi.
23
Ukuran atrium kiri dan tekanan pulmonal merupakan respon dilatasi atrium kiri meningkat terhadap
volume dan tekanan berlebih.
16
Universitas Sumatera Utara
Pada regurgitasi katup mitral kronis ditandai dengan kompesasi hemodinamik, dimana kebanyakan pasien tidak muncul gejala, dan secara
bertahap menjadi tahap dekompensasi dengan cepat ditandai dengan mulai munculnya gejala. Perubahan ventrikel kiri pada tahap kompensasi dapat
kembali seperti awal, sedangkan pada tahap dekompensasi hipertrofi ventrikel kiri tidak dapat kembali seperti awal.
23
Dimensi dan fraksi ejeksi ventrikel kiri menggambarkan kemampuan jantung untuk mengadaptasi peningkatan volume. Dalam kompensasi kronik,
dimana pasien asimtomatik, untuk mempertahankan volume sekuncup dengan meningkatkan fraksi ejeksi ventrikel kiri. Beberapa pasien memiliki
fraksi ejeksi ventrikel kiri lebih dari 65.Pada fase akut, fraksi ejeksi meningkat akibat respon dari peningkatan beban masuk. Pada fase
dekompensasi, terjadi penurunan volume sekuncup dan peningkatan tekanan atrium kiri secara signifikan. Kontraktilitas ventrikel kiri dapat
berkurang secara tidak terlihat dan tidak dapat kembali normal. Bagaimanapun, fraksi ejeksi ventrikel kiri tetap dalam rentang normal
meskipun telah muncul disfungsi otot secara signifikan.
16
Pada pasien dengan regurgitasi katup mitral berat dengan tanpa gejala, resiko absolut terjadinya henti jantung setelah enam tahun sebesar 1-
2,5. Penentu utama henti jantung pada pasien regurgitasi katup mitral adalah disfungsi ventrikel kiri, daun katup berlebihan dan regurgitasi katup
mitral berat.
24
Pedoman saat ini, operasi direkomendasikan pada pasien asimptomatik dengan mitral regurgitasi berat. Ketika fraksi ejeksi ventrikel kiri
kurang sama dengan 60, diameter akhir sistolik lebih sedikit tergantung terhadap fraksi ejeksi dan dapat pada beberapa kasus lebih sesuai untuk
memonitor fungsi global ventrikel kiri. Diameter akhir sistolik lebih sama dengan 40 mm atau lebih dari 22 mmm
2
berdasarkan AHAACC, juga merupakan indikasi untuk operasi katup mitral.
16,23
Berdasarkan penelitian fraksi ejeksi
≥ 64 dan dan diameter akhir sistolik ventrikel kiri ≤ 37
Universitas Sumatera Utara
mmsebelum operasi katup mitral regurgitasi memiliki risiko rendah post operasi dan disfungsi ventrikel kiri.
25
2.5 Kerangka Konseptual