Metode Pengolahan dan Analisis Data

commit to user 43

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Data FisikKimia Perairan Data parameter fisikkimia perairan yang diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dapat ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan analisis dan disesuaikan dengan persyaratan lingkungan perairan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi ekosistem terumbu karang atau mengacu kepada Keputusan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 tentang Syarat Hidup Biota Air. Tabulasi pengukuran parameter fisikkimia perairan sebagaimana dalam tabel 3 berikut : Tabel. 3. Kondisi FisikKimia Perairan di Lokasi penelitian No Parameter Satuan Lokasi penelitian Siompu Utara Lokasi Pengamatan Siompu Barat Lokasi Pembanding Rata-Rata 1 Suhu °C 2 Salinitas ppm 3 Kecerahan m 4 Kec. Arus mdt 5 Kedalaman m Sumber : Data Primer 2. Data Terumbu Karang Tolak ukur penentuan tingkat kualitas terumbu karang dilakukan dengan menggunakan persentase tutupan karang hidup percent cover dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Percent cover = Panjang total setiap kriteria x 100……………….1 Panjang transek Penilaian kondisi terumbu karang menurut Gomes et al, 1981 dalam Soekarno et al 1986 yang disalin dalam Lampiran I Keputusan Mentri Negara commit to user 44 Lingkungan Hidup nomor 04 Tahun 2001 tentang kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang terlihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Kriteria Baku Mutu Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang Parameter Kriteria Baku Kerusakan terumbu Karang dalam Persentase Luas Tutupan Terumbu Karang Yang Hidup Rusak Buruk 0 – 24,9 Sedang 25 – 49,9 Baik Baik 50 – 75,9 Baik sekali 76 - 100 Sumber : Gomes et al, dalam Soekarno, 1986. 3. Data Ikan Karang Penentuan populasi ikan-ikan karang dilakukan bersama-sama dengan pengukuran persentase kerusakan karang dengan melakukan sensus visual pada transek sepanjang 30 meter dalam batasan jarak 2,5 meter ke bagian kiri dan kanan panjang transek. Kemelimpahan ikan dihitung dalam satuan unit jumlah individum² sedangkan keanekaragaman adalah suatu gambaran secara matematis keadaan komunitas organisme untuk mempermudah menganalisis individu dan biomassa. Indeks keanekaragaman jenis ikan karang dihitung dengan menggunakan indeks Shannom Wiener dengan rumus sebagai berikut : H = Σ niN, Ln niN..................................................2 Dimana : ni = Jumlah setiap jenis ikan N = Jumlah semua jenis ikan Kriteria penelitian berdasarkan penelitian jenis ini adalah sebagai berikut Wilhm dkk., dalam Masson, 1981 : Jika H 1, keanekaragaman rendah, penyebaran rendah, jumlah ikan tiap jenis rendah dan kestabilan komunitas rendah. Jika H 1 H 3, keanekaragaman sedang, penyebaran sedang, jumlah ikan tiap jenis sedang dan kestabilan komunitas sedang. commit to user 45 Jika H 3, keanekaragaman tinggi, penyebaran tinggi, jumlah ikan tiap jenis tinggi dan kestabilan komunitas tinggi. Pengamatan persentase tutupan karang dilakukan terhadap setiap bentuk pertumbuhan karang yang meliputi persentase tutupan karang hidup HC, persentase tutupan organisme lain OT, persentase tutupan alga AL, dan persentase tutupan benda mati AB sebagaimana format pada tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Analisis Persentase Tutupan Karang Pada Lokasi Penelitian Lokasi Stasiun Kedalaman Persentase Tutupan Karang Karang hidup Karang Mati Rata -Rata Hard Coral HC Other OT Alga AL Abiotik AB Karang Hidup Karang Mati Desa Tongalilokasi pengamatan 1 3 10 Desa Biwinapadaloka si pembanding 1 3 10 Sumber : Data Primer Data hasil pengamatan sensus visual terhadap ikan-ikan karang dapat ditabulasi sebagaimana pada tabel 6 berikut ini : Tabel 6. Analisis Pengamatan Ikan Karang di Lokasi Penelitian No Nama FamilySpesies Ikan Nama IndonesiaLokal Desa Tongali Lokasi Penelitian Desa Biwinapada Lokasi Pembanding Jumlah Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 Sumber : Data Primer commit to user 46 4. Data Sosial Ekonomi Untuk membuktikan hipotesa ke dua dilakukan dengan analisis tabulasi dengan variabel bebas independent variable adalah tingkat pengetahuan X1, tingkat pendapatan X2 dan kesempatan kerja lain X3, Variabel terikat dependent variable adalah perilaku Y. Untuk mendapatkan nilai masing-masing variabel digunakan metode pengharkatan model Likert Gable, 1986 dalam Azwar, 1997 yaitu untuk variabel tingkat pendidikan X1 skor 1 untuk kategori masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah tidak sekolah hingga tamat SD, skor 2 untuk kategori masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan menengah SLTP hingga SLTAsederajat dan skor 3 untuk kategori masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tinggi AkademiPT. Variabel tingkat pendapatan X2 dikelompokkan menjadi 3 skor yaitu skor 1 untuk kategori masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan rendah jika penghasilan dibawah dari Rp. 150.000,-bulan, skor 2 untuk kategori masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan sedang jika penghasilannya Rp.150.000 – Rp. 250.000bulan dan skor 3 untuk kategori masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan tinggi jika penghasilan di atas Rp. 250.000bulan. Variabel kesempatan kerja lain X3 diberi 2 skor yaitu skor 1 untuk kategori masyarakat yang tidak memiliki kesempatan kerja lain, dan skor 2 untuk kategori masyarakat yang memiliki kesempatan kerja lain. Gambaran tentang sikap dan persepsi perilaku masyarakat Y diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden dan jawabannya diberi skor 2 yaitu : skor 1 untuk kategori masyarakat yang berpersepsi negatif terhadap ekosistem terumbu karang, skor 2 untuk kategori masyarakat yang berpersepsi positif terhadap ekosistem terumbu karang. Untuk menjawab hipotesis ke dua dan melihat hubungan korelasi antar variabel terikat dependent variable yaitu Perilaku Y dan variabel bebas independent variable yaitu tingkat pendidikan X1, tingkat pendapatan X2 dan kesempatan kerja lain X3 menggunakan analisis tabel dan dideskrpsikan Nasir,2003. commit to user 47 Analisis data Terumbu karang Abiotik Data kemelimpahan Ikan Biotik SosekbudAntrop ogenik Kultur Kualitas ekosistem terumbu karang Indeks keanekaragaman jenis ikan karang Pembahasan Sistem data Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi perilaku Survei daerah penelitian dan penentuan lokasi Data primer Pengambilan data Lapangan Pengumpulan data Data sekunder Kesimpulan Diagram Alir pelaksanaan penelitian sebagaimana disajikan pada gambar 7 sebagai berikut : Keterangan : = Hasil Analisis Gambar 7. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian commit to user 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN