Parameter Pengamatan METODE PENELITIAN

commit to user 41

D. Parameter Pengamatan

1. Faktor Fisik a. Suhu Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat termometer dengan cara mencelupkan termometer ke dalam perairan, kemudian ditunggu hingga kedudukan air raksa pada termometer konstan, selanjutnya angka yang ditunjukan pada skala menunjukan besarnya suhu perairan, dengan satuan derajat Celsius ºC. b. Salinitas Pengukuran salinitas perairan diukur dengan menggunakan alat refraktometer, dilakukan dengan cara mengambil sampel air laut untuk dianalisa di laboratorium dengan cara sampel air laut diteteskan pada kaca refraktometer, kemudian ditutup dengan bagian penutup kaca refraktometer. Dengan demikian angka yang terlihat pada skala menunjukan besarnya salinitas perairan. c. Kecerahan Pengukuran kecerahan perairan diukur dengan piring secci dish dengan cara memasukan alat tersebut ke dalam perairan sampai kedalaman tertentu hingga alat tersebut sudah tidak terlihat dengan jelas. Panjang tali yang masuk kedalam perairan diukur dengan meteran. Angka yang ditunjukan pada meteran menunjukan tingkat kecerahan perairan. Waktu yang dibutuhkan untuk pengukuran kecerahan disesuaikan dengan panjang tali yang masuk ke dalam perairan untuk diukur. d. Kecepatan Arus Pengukuran kecepatan arus perairan diukur dengan menggunakan alat layang – layang arus, dilakukan dengan cara mengapungkan layang layang arus commit to user 42 yang diikatakan pada tali dengan panjang 10 meter, diberi pemberat dan dibiarkan mengikuti arus, waktu tempuhnya dicatat. Hasil pembagian antara jarak yang ditempuh dan waktu menunjukan besarnya kecepatan arus perairan dengan satuan meterdetik sedangkan untuk menentukan arah arus digunakan kompas geologi 2. Hayati Pengambilan data terumbu karang dilakukan dengan menggunakan transek garis hasil modifikasi dari Loya 1972 dengan cara : pemasangan plot transek pada kedalaman masing-masing lokasi pengamatan 3 meter dan 10 meter, panjang tali transek 30 meter, penyelam melakukan pencatatan terhadap tutupan karang batu hard coral, karang lunak soft coral, pecahan karang rubbele, alga, komponen abiotik dan fauna lain serta komunitas ikan-ikan karang. Pendataan setiap koloni karang dapat dilakukan langsung diperairan, yang diamati adalah bentuk pertumbuhan karang. 3. Sosial Ekonomi Untuk mendapatkan data tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan di lokasi penelitian maka peneliti menggunakan pola pendekatan, yaitu : dengan cara peneliti akan tinggal di lokasi penelitian selama jangka waktu satu bulan untuk berbaur dengan masyarakat setempat sehingga dapat memperoleh informasi serta aktivitas sehari-hari masyarakat nelayan di lokasi penelitian. Untuk mendapatkan gambaran sikap dan persepsi masyarakat, dilakukan melalui daftar pertanyaan kuesioner tentang pendapat masyarakat menyangkut kegiatan-kegiatan yang merusak ekosistem terumbu karang, dan dilakukan tabulasi dan pengklasifikasian data untuk selanjutnya dianalisis dengan presentase responden berdasarkan masing-masing variabel pengamatan, dengan jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang kepala keluarga, yang diambil dari dua desa masing-masing 50 orang kepala keluarga. Daftar pertanyaan kuesioner terlampir. commit to user 43

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data