Kerangka Berpikir Hipotesis PENDAHULUAN

commit to user 33 Penelitian tentang dampak kerusakan ekosistem terumbu karang akibat bahan peledak bom terhadap hasil penangkapan ikan oleh nelayan tradisional di Pulau Siompu Kabupaten Buton Propinsi Sulawesi Tenggara sama substansinya, sedangkan metode penelitiannya berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dengan demikian jelaslah penelitian mengenai dampak kerusakan ekosistem terumbu karang akibat bahan peledak bom terhadap hasil penangkapan ikan oleh nelayan secara tradisional di Pulau Siompu Kabupaten Buton Propinsi Sulawesi Tenggara, adalah benar-benar asli dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

D. Kerangka Berpikir

Secara skematis diagram alur pikir penelitian disajikan dalam gambar 3 sebagai berikut : Gambar 3. Diagram Alur Pikir Penelitian Faktor-Faktor yang terlibat dalam keberadaan terumbu karang Faktor dasar - Pengetahuan tentang ekosistem terumbu karang dan dampak negatif pengeboman ikan - Kemiskinan nelayan Faktor Pendorong - Kelembagaan · Penyuluhan · Pengawasan · Sanksi - Aturan Nasional,lokalLembaga Adat Faktor pendukung - Tingkat Pendidikan - Tingkat Pengetahuan - Tingkat Pendapatan - Kesempatan kerja Perumusan Penyebab Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang dan Keanekaragaman Hayati Penurunan Populasi Ikan Penurunan Kualitas ekosistem terterumbu karang berdasarkan persentase tutupan karang hidup Kegiatan yang merusak langsungtidak langsung Ekosistem terumbu Karang Rekomendasi Pengelolaan, Penyelamatan, Perbaikan,dan Pengawasan dll commit to user 34

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut : 1. Besar tingkat kerusakan ekosistem terumbu karang yang tinggi disebabkan oleh kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak bom di Pulau Siompu Kabupaten Buton 2. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan kesempatan kerja lain merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan persepsi perilaku masyarakat terhadap ekosistem terumbu karang di pulau Siompu Kabupaten Buton 3. Kerusakan ekosistem terumbu karang menurunkan hasil tangkapan ikan oleh nelayan tradisional di Pulau Siompu Kabupaten Buton. commit to user 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Pebruari 2011 sampai awal bulan Maret 2011. Saat penelitian berlangsung merupakan musim barat atau musim hujan, namun sesekali hujan pada awal bulan Pebruari dan hujan selanjutnya tetap turun pada pertengahan bulan Maret di wilayah penelitian. Selain itu, termasuk waktu yang baik bagi masyarakat setempat melakukan penangkapan ikan, khususnya ikan pelagis. Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan lapangan, kegiatan lapangan, pengambilan data, pengolahan dan analisis data. Persiapan lapangan antara lain dilakukan dengan survey lokasi penelitian, persiapan dan penentuan stasiun penelitian. Kegiatan lapangan dilakukan dengan pengambilan data secara langsung untuk data primer meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di perairan pulau Siompu Perairan sekitar desa Tongali dan desa Biwinapada Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Propinsi Sulawesi Tenggara.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perahu motor sebagai alat transportasi dalam pengambilan data 2. Peralatan selam untuk pengambilan data transek karang 3. Rol meter, untuk transek karang 4. Alat tulis menulis untuk mencatat hasil pengamatan 5. Kamera bawah air, untuk memotret kondisi terumbu karang 6. Refraktometer untuk mengukur salinitas perairan 7. Piring secci dishk untuk mengukur tingkat kecerahan perairan 8. Termometer untuk mengukur suhu perairan 9. Global Positioning System GPS untuk menentukan stasiun pengamatan 10. Daftar acuan pertanyaan kuesioner