Remaja Meningkatkan pelaksanaan nilai kependidikan secara kekeluargaan.

a. Perilaku sadar yang menguntungkan kesehatan Mencakup perilaku yang secara sadar oleh seseorang yang berdampak menguntungkan kesehatan. Golongan perilaku ini langsung berhubungan dengan kegiatan-kegiatan pencegahan penyakit serta penyembuhan penyakit yang dijalankan secara sadar atas dasar pengetahuan bagi diri seseorang. b. Perilaku sadar yang merugikan kesehatan Perilaku sadar yang dijalankan secara sadar diketahui bila perilaku tersebut tidak menguntungkan kesehatan terdapat pula dikalangan orang berpendidikan atau professional, atau secara umum pada masyarakat yang sudah maju. c. Perilaku tidak sadar yang merugikan kesehatan Golongan masalah ini paling banyak dipelajari, terutama karena penanggulangannya merupakan salah satu tujuan utama berbagai program pembangunan kesehatan masyarakat. d. Perilaku tidak sadar yang menguntungkan kesehatan Golongan perilaku ini menunjukkan bahwa tanpa sadar pengetahuan seseorang dapat menjalankan kegiatan-kegiatan tertentu yang secara langsung atau tidak langsung memberi dampak positif terhadap derajat kesehatan mereka.

2.3 Remaja

2.3.1 Defenisi Remaja

Remaja adalah fase perkembangan anak menjadi dewasa Khomsan, 2008. Menurut Saraswati 2006 yang mengutip data WHO, remaja adalah masa peralihan, Universitas Sumatera Utara dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yang ditandai dengan adanya perkembangan fisik yang cepat, mental, emosi, dan sosial. Umumnya usia remaja berkisar antara 12-20 tahun. Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan- perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikologitingkah laku. Khusus pada remaja puteri, masa ini juga merupakan masa persiapan menjadi calon ibu. Keadaan gizi pada masa masa remaja puteri dapat berpengaruh terhadap kehamilannya kelak, juga terhadap keadaan bayi yang akan dilahirkannya Sayogo, 2006. Pada masa remaja terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Ovariumindung telur menghasilkan hormon estrogen dan progresteron dan sejumlah kecil androgen. Pubertas merupakan satu titik dalam masa remaja yaitu pada saat seorang anak perempuan mampu mengalami pembuahankonsepsi yaitu dengan terjadinya haid pertama. Pada masa tersebut terjadi perkembangan seks sekunder, dan berlangsung antara 2 sampai 3 tahun. Hormon- hormon steroid adrenal, estrogen dan androgen mempunyai peran penting dalam perubahan-perubahan yang terjadi dalam masa tersebut. Estrogen dan progesteron menyokong tersedianya deposisi lemak. Dalam proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Dalam periode prepubertas, proporsi lemak dan otot pada anak perempuan cenderung serupa dengan anak laki-laki, yaitu lemak tubuh Universitas Sumatera Utara sekitar 19 dari berat badan total pada anak perempuan dan 15 pada anak laki-laki. Selama masa pubertas, terjadi penambahan lemak lebih banyak pada remaja puteri, yaitu lemak tubuh kurang lebih 22 dibanding 15 pada laki-laki Sayogo, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Karakteristik Perkembangan Remaja 1. Karakteristik Perkembangan Fisik

Selama masa remaja terjadi perubahan fisik yang diakibatkan pengaruh hormonal. Pertumbuhan ditinjau dari tinggi dan berat badan bersifat akselerasi tinggi mendahului masa pubertas dan kemudian menjadi semakin lambat sampai berhentinya pertumbuhan tulang. Fase pertumbuhan yang tercepat pada masa remaja ini dikenal sebagai growth spurs dan titik tertinggi dari growth spurs disebut masa puncakpeak. Pada masa tersebut proporsi dan ukuran tubuh menyerupai dewasa muda serta peningkatan tinggi badan Sayogo, 2006. Tumbuh kembang remaja dibagi 3 tahap yaitu masa remaja awal, menengah, dan lanjut. Masa remaja awal pada anak perempuan terjadi pada usia 10-11 tahun, berlangsung 6 bulan sampai 1 tahun. Masa remaja menengah terjadi pada usia 12-14 tahun dan berlangsung antara 2-3 tahun, sedangkan masa remaja lanjut perempuan rata-rata tercapai pada usia antara 15-17 tahun Sayogo, 2006. 2. Perkembangan Perkembangan Psikososial dan Kognitif Pada masa remaja juga terjadi perubahan psikososialtingkah laku, terjadi perubahan dalam hubungan dengan ayah dan ibu yaitu timbulnya konflik-konflik, mudah tersinggung, “merasa kurang bahagia”, ketidak tergantungan dalam proses pengambilan keputusan . Perkembangan kognitif juga menunjukkan kemajuan berupa kemampuan berfikir dalam arti dapat memahami akibat dari perbuatan tingkah laku, serta dapat melakukan beberapa tindakan secara serentak Sayogo, 2006. Universitas Sumatera Utara Tahap remaja awal memiliki karakteristik antara lain kekhawatiran pada body image suatu konsep mental pribadi yang berhubungan dengan laju pertumbuhan dan perubahan komposisi tubuh, mempercayai dan menghargai orang dewasa, kekhawatiran tentang teman sebaya, dan sebagainya. Tahap remaja menengah memiliki beberapa karakteristik yaitu sangat dipengaruhi oleh teman sebaya, kehilangan kepercayaan pada orang dewasa, mencoba mandiri dan sebagainya. Pada masa ini remaja lebih mendengarkan teman sebayanya daripada orang tuanya atau orang dewasa lainnya. Keinginan untuk mandiri sering tampak dalam bentuk penolakan terhadap pola makan keluarga . Pada masa remaja lanjut karakteristik yang tampak antara lain merencanakan masa depan dan bersifat lebih mandiri. Selain itu, pada masa ini remaja telah mempunyai persepsi terhadap body image atau berat badan ideal Sayogo,2006.

2.4 Berat Badan Ideal