commit to user
Dalam Bab ini akan dibahas mengenai tahapan perumusan Perencanaan Strategis yang dapat dilakukan di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. Perumusan Perencanaan Strategis tersebut meliputi tiga langkah pokok yaitu 1 Analisis faktor Lingkungan
Internal dan Eksternal, 2 Identifikasi Isu Strategis melalui Analisis SWOT kemudian Evaluasi Isu Strategis melalui uji Test Litmus dan Analisis
Urgency, Seriously, Growth Analisis USG, 3 merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu.
A. Identifikasi Lingkungan
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Karanganyar
berupa peluang
dan ancamantantangan yaitu :
a. Kondisi Hukum
Diberlakukannya beberapa peraturan dan kebijakan pendukung perkembangan pariwisata menjadikan peluang untuk lebih memajukan
pariwisata berbasis lingkungan dan masyarakat. Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah dan INPRES No 16 tahun 2005
tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan Pariwisata memberikan peluang masing-masing daerah untuk menggali memanfaatkan dan
mengelola potensi yang dimiliki. Dikeluarkannya Undang-undang Pariwisata yang baru yaitu UU
No. 10 tahun 2009 sebagai upaya penyesuaian dengan perkembangan
commit to user
pariwisata sekarang ini dan menyesuaikan dengan selera pasar. Peluang ini dapat memperbaiki iklim investasi bidang pariwisata di
Karanganyar yang diatur dalam Perda No.7 Tahun 2008 tentang Peraturan Daerah tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi
Kewenangan Pemerintahan
Daerah Kabupaten
Karanganyar, didalamnya termuat tentang aturan penanaman modal. Kabupaten
Karanganyar memberikan kemudahan pelayanan perijinana yang lebih cepat dan tepat dengan menyederhanakan perijinan melalui sistem
one stop service
. Pemberian perijinan dan kebijakan penanaman modal ini urusannya ditangani oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT.
Seperti yang
disampaikan oleh
Ir.Sukarno,MT Kasubbag
Perencanaan: “Adanya beberapa Undang-Undang Pariwisata No.10 tahun 2010
dan Undang-Undang Otonomi Daerah No.32 tahun 2004 memberikan peluang besar bagi Dinas untuk meningkatkan
pengembangan di sektor pariwisata dan budaya. Sebagai respon peluang ini dikeluarkannya Perda No.7 Tahun 2008 tentang
Peraturan Daerah tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karanganyar yang
didalamnya memuat tentang Penanaman modal. Untuk masalah penaman modal ini menjadi kewenangan dari BPPT Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu dan Dinas hanya sebagai tim teknis”. wawancara, 23 Juni 2010
Dengan diberlakukan Undang-Undang pariwisata No.10 tahun
2010, Undang-Undang Otonomi Daerah No. 32 tahun 2004 serta Perda No.7 tahun 2008 yang memuat tentang peraturan penanaman modal,
ditambah terdapat pelayanan perijinan satu atap
one stop service
menjadi payung
hukum yang
dapat dimanfaatkan
dalam
commit to user
mengembangkan pariwisata. Diberlakukannya Undang-undang dan perda tersebut semakin membuka peluang investasi terutama bidang
pariwisata.
b. Kondisi Sosial dan Budaya