commit to user
atau bahkan menunggu sampai tempatnya kotor baru kemudian dibersihkan. Hal semacam ini tentu sangat menghambat adanya kedisiplinan dalam menjaga
kebersihan. Faktor perilaku dan kebiasaan masyarakat Duwet dalam menyikapi
sampah dengan cara membuang tidak pada tempatnya dan kebiasaan untuk memanfaatkan pekarangan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah tidak
dapat dihilangkan. Dari faktor-faktor tersebut inilah yang menyebabkan sulitnya masyarakat Duwet untuk menerapkan perilaku hidup bersih terhadap
lingkungannya.
C. Pembahasan Perilaku Hidup Bersih Masyarakat Dusun Duwet
Untuk mengetahui hasil penelitian yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian, maka berikut ini akan disajikan data analisis penelitian. Disini peneliti
menggunakan teori perilaku terkait dengan perilaku masyarakat dalam hidup bersih.
Teori Perilaku Skinner Berdasarkan Teori Perilaku bahwa perilaku seseorang difokuskan pada dua
kemungkinan 1 perilaku diperoleh dari keturunan dalam bentuk instink-instink biologis - lalu dikenal dengan penjelasan
nature
- dan 2 perilaku bukan diturunkan melainkan diperoleh dari hasil pengalaman selama kehidupan mereka -
dikenal dengan penjelasan
nurture.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia
yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial,
commit to user
yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan
terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial.
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak
tampak, dari yang dirasakan sampai yang paling tidak dirasakan. Perspektif perilaku menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang
secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku kita berubah. Perilaku terhadap lingkungan dalam tahapannya merupakan hubungan
manusia dengan lingkungan, ditunjukkan bahwa seluruh aspek budaya, perilaku bahkan nasib manusia dipengaruhi, ditentukan, dan tunduk pada lingkungan.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa berdasarkan Teori Perilaku bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu 1 Genetika. 2 Sikap. 3
Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial. 4 Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku. Begitu
juga masyarakat Duwet bahwa masalah kebersihan lingkungan oleh masyarakat Dusun Duwet, diidentikkan dengan masalah sampah yang juga berhubungan dengan
perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya, karena sampah merupakan faktor utama yang dapat merusak atau menggangu kebersihan
lingkungan dan kesehatan, akan tetapi hal itu justru kadang menjadi hal yang dilupakan oleh kebanyakan masyarakat. Masih banyak sampah-sampah yang
bercecer dan membusuk disekitar rumah mereka, sehingga pada waktu musim
commit to user
hujan, sering menimbulkan bau yang tidak enak. Selain sampah, perilaku masyarakatnya juga ikut mempengaruhi terbentuknya kebersihan lingkungan yaitu
kesadaran dan sikap tanggungjawab terhadap kondisi kebersihan lingkungan. Itulah Faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat duwet. Kurangnya kontrol perilaku
pribadi – yaitu kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
Dalam hal ini umumnya masyarakat Dusun Duwet menyikapi sampah dengan cara memanfaatkan pekarangan atau kebun untuk dijadikan tempat pembuangan
sampah. Begitu juga tempat penampungan air yang jarang dikuras atau dibersihkan sehingga bagian air yang ada dibawah terlihat kotor dan ada juga yang memiliki
perilaku yang sengaja menyimpan sampah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan atau dimanfaatkan kembali sehingga ditimbun atau dikumpulkan di dapur. Itulah
factor sikap masyarakat terhadap kurangnya peduli lingkungan. Selain hal tersebut di atas diwujudkan pula melalui perilaku dan tindakan dalam menyikapi kondisi
kebersihan yang dapat mengganggu kesehatan terutama sampah, karena dari tumpukan sampah terutama sampah-sampah plastik yang dihasilkan dari konsumsi
keluarga sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Serta adanya kerja bakti dilingkungan masyarakat duwet meskipun itu tidak lagi rutin dilakukan tetapi dalam
hal ini ada yang menjadikan masyarakat bergerak karena adanya norma sosial – yaitu pengaruh tekanan sosial.
menyebabkan mengakibatkan
Skema 8. Dampak lingkungan sebagai akibat dari tindakan manusia
Tindakan Perilaku
Pengaruh terhadap
lingkungan Dampak
terhadap lingkungan
commit to user
Dari skema atau alur diatas dijelaskan bahwa Tindakan atau perilaku masyarakat duwet seperti membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya
perhatian mereka terhadap ketidakrutinan membakar sampah sehingga sampah menumpuk pada lubang galian tempat pembuangan sampah menyebabkan bau
busuk yang tidak enak. Kemudian perilaku membuang bekas-bekas plastic sehingga berceceran di lingkungan sekitar tempat tinggal menyebabkan kurang
enaknya dalam pemandangan. Hal tersebut berpengaruh terhadap lingkungan yang dapat memberikan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan yaitu
dengan kurangnya
perhatian masyarakat
terhadap sampah
sehingga mengakibatkan adanya sarang nyamuk yang dapat berdampak buruk terhadap
masyarakat. Perilaku manusia cenderung bersifat adaptif, sadar atau tidak sadar perilaku itu direncanakan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
meningkatkan kesejahteraan anggota setiap kelompoknya. Dari uraian tersebut maka terciptanya hidup bersih tergantung dari sikap individu untuk bertindak
untuk menciptakan kondisi lingkungan yang bersih disekitar lingkungan mereka sendiri. Begitu pula perilaku masyarakat Duwet yang cenderung kurang
sadarnya terhadap kebersihan lingkungan. Sehingga berakibat kurangnya kesejateraan hidup pada mereka.
commit to user
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku Hidup Bersih adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai
hasil pembelajaran
yang menjadikan
individukeluargakelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Dari
penyusunan Skripsi ini peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dusun Duwet mempunyai cakupan sarana air bersih yang cukup baik. Pengetahuan dan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah tidak
berpengaruh pada diri mereka terhadap arti, manfaat dan penggunaan sarana air bersih.
2. Sedangkan dari perilakunya, masih banyak masyarakat yang berperilaku kurang
terhadap kebersihan lingkungan. Kurangnya perhatian mereka terhadap pengelolan sampah serta budaya hidup bersih belum dapat diterapkan secara
baik. 3.
Perilaku masyarakat duwet seperti membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya perhatian mereka terhadap ketidakrutinan membakar sampah
sehingga sampah menumpuk pada lubang galian tempat pembuangan sampah menyebabkan bau busuk yang tidak enak. Kemudian perilaku membuang bekas-
bekas plastic sehingga berceceran di lingkungan sekitar tempat tinggal menyebabkan kurang enaknya dalam pemandangan. Hal tersebut berpengaruh