commit to user
masyarakat untuk membakar sampah inilah yang mengakibatkan menumpuknya sampah disekitar lingkungan masyarakat.
Dalam membersihkan rumah ada juga yang dilakukan pada ruang tertentu yaitu ruang tamu yang paling penting, ruang dapur dan juga halaman depan
rumah. Dan waktu yang digunakan dalam membersihkan lingkungan, ada yang dilakukan satu kali dalam sehari, dua kali dalam sehari dan ada pula yang
dilakukan satu kali dalam dua hari dan ada juga yang dilakukan pada saat tertentu saja. Sedangkan tindakan terhadap kebersihan tempat sanitasi yang
meliputi tempat penampungan air dan juga tempat MCK, dilakukan dengan cara
menguras dan menyikatnya. Setiap rumah tangga memisahkan sampah menurut
jenisnya, yaitu: plastic, kertas, logam kaca, organic
5. Faktor Penghambat dan Pendorong Masyarakat Dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan masyarakat agar untuk menjaga budaya hidup bersih dilingkungannya tidaklah gampang hal ini
tentunya ada beberapa kendala atau faktor penting yang mempengaruhinya yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat, dimana faktor – faktor tersebut ada
yang dari dalam maupun dari luar. Faktor yang dapat mendukung masyarakat menjaga kebersihan lingkungan yaitu kegiatan kerja bakti masyarakat,
sedangkan faktor penghambat kurangnya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah a sarana dan prasarana, b kurangnya pengetahuan
masyarakat, c kesadaran dan d kebiasaan masyarakat.
commit to user
Kurangnya sarana dan prasarana yang ada dilingkungan masyarakat Duwet, menjadi penghambat dalam menjaga kondisi kebersihan dilingkungan.
Bentuk sarana dan prasarana tersebut adalah belum adanya tempat pengalokasian pembungan sampah dan petugas kebersihan lingkungan.
Sehingga masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan mereka sebagai tempat pembungan sampah.
Pemahaman masyarakat yang sederhana terhadap kebersihan tersebut inilah yang pada akhirnya juga mewujudkan pengertian yang sederhana pula.
Misalkan pemahaman terhadap sampah yang diartikan sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang, maka dengan cara menyapu kemudian dibuang begitu
saja disekitar rumah, justru hal itu dapat menimbulkan adanya penumpukan sampah apabila tidak dibarengi dengan pembakaran yang rutin.
Demikian juga kesadaran masyarakat dalam menerapkan kebersihan lingkungan. Menjaga dan menerapkan kebersihan lingkungan adalah
tangungjawab kita semua sebagai anggota masyarakat terutama masyarakat yang menempati daerah tesebut. Dalam hal ini masyarakat Duwet sadar dan mengerti
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, begitu juga manfaat bagi kesehatan masyarakat dan juga lingkungan mereka. Akan tetapi dalam pelaksanaan atau
perwujudnya berbeda sekali dengan kenyataan yang ada. Hal itu dapat dilihat dari ketidakteraturan masyarakat dalam membersihkan lingkungan yang ada
disekitar mereka, jarang sekali menguras tempat penampungan air, walaupun pada umumnya masyarakat tahu bahwa harus rajin mengurasnya seminggu satu
kali, tapi banyak diantara mereka membersihkan atau menguras satu bulan sekali
commit to user
atau bahkan menunggu sampai tempatnya kotor baru kemudian dibersihkan. Hal semacam ini tentu sangat menghambat adanya kedisiplinan dalam menjaga
kebersihan. Faktor perilaku dan kebiasaan masyarakat Duwet dalam menyikapi
sampah dengan cara membuang tidak pada tempatnya dan kebiasaan untuk memanfaatkan pekarangan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah tidak
dapat dihilangkan. Dari faktor-faktor tersebut inilah yang menyebabkan sulitnya masyarakat Duwet untuk menerapkan perilaku hidup bersih terhadap
lingkungannya.
C. Pembahasan Perilaku Hidup Bersih Masyarakat Dusun Duwet