Bentuk Kegiatan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah

commit to user

e. Bentuk Kegiatan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah

Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai mikro organisme penyebab penyakit bacteri pathogen, dan juga binatang serangga sebagai pemindah penyebar penyakit vector. Oleh sebab itu sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Manfaat pengelolaan sampah sebagai Penghematan sumber daya alam, Penghematan energi, Penghematan lahan TPA, Lingkungan asri bersih, sehat, nyaman. 1 Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, 2003:169 Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. commit to user Sedangkan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan selama ini hanya dalam konteks pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat lain yang kemudian akan menimbulkan dampak bagi lingkungan dan kesehatan di sekitar TPA berada ditempat- tempat tertentu saja yang didukung pula dengan perilaku masyarakat yang masih mencampur antara sampah kering dan sampah basah. Di Duwet Kecamatan Jaten, jenis sampah yang dihasilkan sebagian besar adalah sampah rumah tangga yang terdiri dari sisa sayuran, makanan, plastik, botol dan sisa-sisa kemasan. Pengelolaan sampah oleh masyarakat setempat yaitu: dengan dibakar, dibuang ke sungai dan dibuang ke tempat pembuangan yang ada disekitar rumah tinggal mereka. Tehnik-teknik yang dapat digunakan untuk menajemen pengelolaan sampah adalah sebagai berikut: 1 Penumpukan Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. 2 Pengkomposan Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi. Sampah biologis, basah atau organik dapat dijadikan kompos dengan cara menimbun sampah tersebut di tanah untuk jangka waktu tertentu hingga membusuk. commit to user 3 Pembakaran Metode ini dapat dilakuakn hanya untuk sampah yang dapat dibakar habis. 4 Sanitary Landfill Metode ini hampir sama dengan penumpukan, tetapi cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas. 5 Pangan dan Makanan Ternak Sampah yang berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang belum sepenuhnya rusak dapat dijadikan makanan ternak atau binatang lain yang dikembangbiakkan. 6 Landfill Jenis pengelolaan sampah ini adalah membuang dan menumpuk sampah di tanah yang rendah pada area yang terbuka. 7 Pulverisation Pulverisation adalah metode pembuangan sampah langsung ke laut lepas setelah dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil. 8 Open dumping Open dumping adalah teknik atau metode pengelolaan sampah yang dilakukan di TPA hanya dengan menumpuk sampah dihamparan tanah yang luas dan selanjutnya tidak dilakukan pengelolaan khusus. 9 Incineration Incinerator commit to user Metode incineration adalah pembakaran sampah baik dengan cara sederhana maupun modern secara masal. Teknologi ini memungkinkan hasil energi pembakaran diubah menjadi energi listrik. Sedangkan Masyarakat duwet melakukan teknik pengelolaan sampah sebagai berikut: - Penumpukan - Pembakaran - Pangan dan makanan ternak Masyarakat duwet juga menggunakan prinsip pengelolaan sampah berwawasan lingkungan yaitu dengan menggunakan prisip 3R reduce, reuse, dan recycle. 3R adalah kependekan dari reduce, reuse, dan recycle. Idiom tersebut kemudian dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi kurangi sampah, guna ulang sampah, dan daur ulang sampah. 3R merupakan prinsip utama dalam pengelolaan sampah berwawasan lingkungan. Dengan menerapkan pola ini maka diharapkan sampah berkurang dari sumbernya. 3R juga dapat menjadi tools optimalisasi pemanfaatan sampah sehingga sampah memiliki nilai ekonomis dan dapat membuka lapangan pekerjaan. 1 Reduce mengurangi sampah Prinsip pertama yaitu reduce adalah segala aktivitas yang mampu mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah. Yang dilakukan masyarakat duwet missal Ketika berbelanja warga sering commit to user membawa kantongkeranjang dari rumah, tidak memakai kantong plastikkresekyang dibelidisediakan dan juga Mengurangi konsumsi makanan dan minuman berkemasan plastik, kaleng, atau stereofoam. 2 Reuse guna ulang sampah Prinsip kedua reuse adalah kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain. Masyarakat duwet menggunakan secara berulang botol plastik bekas minuman atau digunakan kembali sebagai wadah minyak goreng atau pot bunga. Kemudian bekas botol miras dijadikan wadah bensin eceran di warung-warung. 3 Recycle daur ulang Prinsip ketiga recycle adalah kegiatan mengolah sampah untuk dijadikan produk baru. Masyarakat Duwet Mengolah sampah plastik kresek = menjadi kantong kresek lagi atau tas, wadah bawang dan buah. Potongan rapia = menjadi tikar. Di dusun duwet beberapa keluarga memanfaatkan limbah sampah dari kresek yang dijadikan sebagai tempat atau wadah bawang, buah- buahan dan juga dijadikan tas yang biasanya di gunakan ibu rumah tangga ke pasar. Setelah mereka melakukan pengolahan tersebut kemudian dilakukan pembersihan, kemudian pengepack-an kemudian di salurkan ke pemasoknya yaitu salah satu warga duwet, setelah itu commit to user penjualan dengan pengambilan barang melalui distributor yang ada. Kebetulan di dusun duwet terdapat salah satu pabrik pengolahan plastic yaitu PT. INDO CALLY yang terltetak tidak jauh dari pemukiman warga kurang lebih 1 km. pabrik ini memproduksi kresek. Dan limbah kresek yang ada dimanfaatkan dan diolah dengan dijadikan tas. Hal tersebut dimanfaatkan warga duwet sebagai lapangan pekerjaan untuk bekerja di pabrik tersebut. 2 Langkah Penanganan Sampah Tingkat Rumah Tangga di Dusun Duwet a Dipilah : dipisahkan sampah yang mudah busuk dan sampah yang tidak mudah busuk; Skema 4. Proses pemilahan sampah Dusun Duwet Rumah Tangga plastik kert as Logam kaca pendapatan Tps Dijual Kas Lingkungan bersih, sehat, dan indah potongan rapia bekas Tikar Limbah kresek Tempat wadah bawang Tas commit to user Masyarakat duwet melakukan pemilahan sejak dari rumah tangga, yaitu dengan 3 kantong tempat sampah. Setiap rumah tangga memisahkan sampah sesuai jenisnya seperti sampah plastik, kertas dan kaca logam. Plastik sachet minuman, snack dan refill bisa didaur ulang menjadi kerajinan seperti tas, dompet, topi, tempat koran, dll. Sedangkan sampah organik rumah tangga dimasukkan dalam gentong. Nantinya, sampah ini dapat dijual. Namun masyarakat duwet tidak begitu banyak yang memanfaatkannya. Sampah yang sudah terkumpul disortir, packing dan dijual. Hasil penjualan untuk biaya operasional. Seringnya pendapatan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga jarang digunakan untuk kebutuhan operasional kampung. Hanya sisa pendapatan atau sukarela dimasukkan kas kampung atau RT. Masyarakat duwet memilahkan sampahnya dari sampah anorganik yaitu berupa bahan-bahan seperti karton, kardus, styrofoam, besek, botol, plastik-plastik kemasan makanan, kantong- kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas, dan sebagainya dikurangi pemakaiannya, memakai ulang barang-barang yang diperlukan, didaur ulang, yang masih bersih dikumpulkan yang kemudian sampah-sampah anorganik tersebut dijualdiberikan pada pemulung. Sedangkan Sampah organik hijau dipisahkan dari sampah organik hewan agar kedua bahan ini bisa diproses tersendiri untuk dijadikan kompos. Namun hal ini sangat tidak dimanfaatkan oleh masyarakat duwet setempat. commit to user Mekanisme Pola Pengelolaan Sampah Rumah Tangga: Pembangunan sistem pengelolaan sampah mandiri harus dilaksanakan secara bertahap agar hasilnya optimal dan terus berkelanjutan. Adapun tahap-tahap yang harus dilaksanakan adalah: a Membangun kesadaran dan kepedulian. Kegiatan pengelolaan sampah yang baik tidak akan berhasil jika tidak ada kesadaran dari semua pihak pemangku kepentingan yaitu masyarakat, pemerintah, dan industri. Membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat agar mengubah pola hidup dan budaya dalam mengelola sampah untuk menjalankan konsep 3R yaitu reduce mengurangi sampah, reuse guna ulang sampah, dan recycle daur ulang dalam pengelolaan sampah, serta pemilahan sampah sejak dini. Pemerintah baik pusat maupun daerah supaya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro. Kalangan industri supaya lebih bertanggung jawab terhadap dampak negative produk produk mereka terhadap lingkungan. Membangun kesadaran dan kepedulian bersama dapat dilakukan dengan aktifitas-aktifitas penyuluhan. Aktivitas harus inovatif dan kreatif untuk lebih menarik minat pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif. Sehingga akan lebih baik jika tiap daerah dibentuk semacam pusat unggulan untuk pengelolaan sampah. b Setting up , Setelah langkah pertama kemudian dilakukan. Langkah berikutnya adalah mensetting model pengelolaan dan commit to user pengolahan sampah. Mulai dari peng-adaan fasilitas pemilahan sampah, alur pengumpulan dan pengangkutan sampah yang sudah dipilah, penyediaan tempat penampung sampah sementara dan tempat pemrosesan akhir sampah, serta penyediaan tempat dan teknologi pengolahan sampah misal lokasi dan pabrik daur ulang sampah. Pemerintah juga harus menyusun target-target yang hendak dicapai dalam pengelolaan sampah ini. c Pelaksanaan pengelolaan sampah yang sustainable, terpadu, dan ramah lingkungan oleh semua pemangku kepentingan yaitu pemerintah, industri, dan masyarakat. Monitoring dan Evaluasi, d Untuk menjaga keberlangsungan dan peningkatan pelaksanaan pengelolaan sampah harus dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala, sehingga target-target yang sudah dicanangkan dapat dicapai dengan baik. Skema 5. Mekanisme Pengelolaan Sampah Pemilahan Pengolahan Penjualan Pengambilan Pembuangan Pengelolaan sampah commit to user Kelurahan KK KK KK KK KK KK KK KK KK Skema 6. Jalur Koordinasi Pengelolaan Sampah di Dusun Duwet Masyarakat Duwet saat ini sudah melaksanakan pemisahan antara sampah kering dan sampah basah, hal ini dimungkinkan masyarakat sudah memiliki pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang efektif, ramah lingkungan dan memberikan nilai tambah pada sampah itu sendiri. Dalam kaitannya dengan pengelolaan sampah rumah tangga, pengetahuan tentang pengelolaan sampah akan berpengaruh terhadap pembentukan sikap pengelolaan sampah pula. Setiap rumah tangga memisahkan sampah menurut jenisnya, yaitu: plastic, kertas, logam kaca, organic. Sebelumnya perlu digarisbawahi, bahwa Pengelolaan ≠ Pengolahan. Kalau dalam pengelolaan sampah, yang lebih banyak dilakukan adalah bagaimana kita memilah-milah mana sampah yang RT RT RT Pengolahan di TPS RT Pelaku daur ulang commit to user masih bisa digunakan kembali, mana sampah yang bisa dijadikan kompos, mana sampah yang bisa dijual. SAMPAH PLASTIK SAMPAH KERTAS LOGAM KACA · plastik krese · plastik bening · bungkus snack · kemasan penyedap · bungkus mie · bungkus makan · dll · kertas HVS · kertas koran · bungkus tempe · bungkus rokok · kardus · bekas undangan · sobek-sobekan · bungkus makanan kertas, dll · besi · tembaga · kabel · kaca · botol plastik · botol kaca · pecahan gelas piring · seng · ember pecah, dll Tabel 8. Pemilahan sampahsemuanya berawal dari sampah rumah tangga b Pengkomposan: sampah yang mudah busuk seperti bekas makanan dan sayur-sayuran dapat diolah menjadi pupuk kompos; Namun Warga duwet jarang melakukan kegiatan pembuatan kompos, meskipun komponen sampah basah tinggi. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian masyarakat terhadap sampah disekitar mereka. Selain hal tersebut juga kurangnya waktu mereka untuk mengolah sampah untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat karena sebagian masyarakat bekerja di pabrik sehingga kecapekan sehabis bekerja menjadikan rasa malas tumbuh didiri mereka yang kemudian hal-hal yang bermanfaat dan menguntungkan kurang mendapat perhatian. commit to user c Didaur ulang: sampah yang tidak mudah busuk digunakan kembali, diolah menjadi barang yang dapat digunakan kembali atau dijual untuk digunakan ulang oleh orang lain. Skema 7. Skema Sampah Sampah organik mudah busuk Sisa makanan; • Sisa sayuran dan kulit buah-buahan; • Sisa ikan dan daging; • Sampah kebun daun-daunan, rumput, dan sampah yang mudah busuk lainnya. Sampah anorganik tidak mudah busuk • Kertas; • Kayu; • Gelaskacabotol; • Logam Kaleng; • Kain Perca; • Plastik. Sampah warga organik Bisa Didaur ulang Non-organik Tidak Bisa Didaur ulang Dibakar Bisa Didaur ulang Dijual Tidak Bisa Didaur ulang kompos Dijual commit to user Dari semua yang telah di paparkan diatas tentang pengelolaan sampah di dusun duwet lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini: No Kegiatan Dusun Duwet 1 3R a. Reduce mengurangi sampah b. reuse guna ulang sampah c. recycle daur ulang a. misal Ketika berbelanja warga sering membawa kantongkeranjang dari rumah, tidak memakai kantong plastikkresekyang dibelidisediakan dan juga Mengurangi konsumsi makanan dan minuman berkemasan plastik, kaleng, atau stereofoam. b. Menggunakan secara berulang botol plastik bekas minuman atau digunakan kembali sebagai wadah minyak goreng atau pot bunga. c. Mengolah sampah plastik kresek = menjadi kantong kresek lagi atau tas, wadah bawang dan buah. Potongan rapia = menjadi tikar. 2 Pembuatan kompos Jarang dilakukan, meskipun komponen sampah basah tinggi 3 Teknik pengelolaan sampah - pengkomposan - pembakaran - pangan dan makanan ternak commit to user 4 Pembuangan sampah Memiliki tempat sampah kemudian sampah dibuang di tempat lubang galian tanah dibelakang rumah untuk yang dijadikan tempat pembuangan akhir sampah. skala rumah tangga 5 Pemilahan sampah karton, kardus, styrofoam, besek, botol, plastik- plastik kemasan makanan, kantong-kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas, dan sebagainya.Sampah tersebut dijualdiberikan pada pemulung Tabel 9. Pengelolaan sampah di Dusun Duwet

2. Perilaku Kesehatan masyarakat Duwet