58 1.
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= 0, artinya, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Beban Operasional
Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposito Ratio LDR dan secara serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Assets
ROA Pada Bank Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.
H
1
: Minimal satu b
i
≠ 0, artinya, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Beban Operasional
Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposito Ratio LDR dan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets ROA
Pada Bank Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis secara serempak adalah
sebagai berikut: 1.
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. 2.
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H tidak ditolak dan H
1
ditolak.
3.9.2 Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t
Uji statistik t untuk menguji pengaruh variabel independen Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM,
Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposito Ratio LDR atau untuk melihat variabel apa yang memberikan pengaruh yang paling
dominan diantara variabel yang ada. Hipotesis untuk uji statistik t adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
59 1.
H : b
i
= 0, artinya Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Beban Operasional Pendapatan
Operasional BOPO dan Loan to Deposito ratio LDR secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Assets ROA Bank Devisa
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.
H
1
: b
i
≠ 0, artinya Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Beban Operasional Pendapatan
Operasional BOPO dan Loan to Deposito ratio LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets ROA Bank Devisa yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima 2.
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H tidak ditolak dan H
1
ditolak.
3.10
Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah model regresi dalam penelitian antara variabel dependen dengan variabel independen keduanya
memiliki distribusi normal ataukah tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal yakni distribusi data tersebut tidak
menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
Universitas Sumatera Utara
60 Cara menguji normalitas data dapat dilihat dengan tiga pendekatan yaitu
pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas data dengan pendekatan histogram dapat dilihat dengan kurva normal yaitu kurva yang
memiliki ciri-ciri khusus, salah satunya adalah bahwa mean, mode, dan median pada tempat yang sama. Pada pendekatan histogram variabel berdistribusi normal
jika dapat ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada pendekatan grafik, uji normalitas dapat dilihat dari titik-
titik disepanjang garis diagonal. Jika pada scattler plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi
normal. Sedangkan pendekatan Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk
memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Nilai kolmogorov smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti data dikatakan normal
Situmorang dan Lufti, 2012:107. Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut:
1. Jika p 0.05 maka distribusi data tidak normal
2. Jika p 0.05 maka distribusi data normal
Cara mengatasi data tidak normal antara lain: 1.
Melakukan transformasi data misalnya mengubah data menjadi bentuk logaritma Log atau natural Ln.
2. Menambah jumlah data.
3. Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya data.
4. Menerima data apa adanya.
3.10.2 Uji Multikolinearitas