Risk Based Bank Rating RBBR

23

2.1.4 Risk Based Bank Rating RBBR

Komponen penting untuk mengetahui kinerja kesehatan perbankan adalah identifikasi risiko, pengukuran, pemantauan, dan pengelolaan risiko. Bagi perbankan, hasil akhir penilaian kondisi tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang. Analisis kerja dari lembaga keuangan, terutama bank umum, dapat dilakukan dari tahun ketahun, dengan menggunakan rasio keuangan untuk memberikan informasi tentang kinerja keuangan. Sehingga dapat dilihat kinerja bank melalui assets, revenue, profit, market value serta hubungan dari berbagai rasio keuangan tersebut sehingga dapat menunjukkan kinerja bank. Tanggal 5 Januari 2011 Bank Indonesia mengeluarkan peraturan baru mengenai penilaian tingkat kesehatan bank umum melalui Peraturan Bank Indonesia PBI No.131PBI2011 yang menyebabkan terjadinya perubahan tata cara penilaian dan pelaporan bank. Untuk menilai kinerja bank, Bank Indonesia menggunakan penilaian berdasarkan pendekatan risiko yang disebut Risk Based Bank Rating RBBR. RBBR menggunakan 4 faktor penilaian yaitu profil risiko, Good Corporate Governance GCG, Earning Rentabilitas, dan Capital Permodalan. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan secara self- assesment oleh masing-masing bank melalui penilaian kuantitatif atau kualitatif setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari faktor lainnya seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional. Berikut faktor-faktor penilaian Risk Based Bank Rating yaitu: Universitas Sumatera Utara 24 1. Risk Profile Risk Profile atau profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional bank sebagai strategi bisnis bank. Berdasarkan lampiran Surat Edaran SE Bank Indonesia No.1324DPNP 25 Oktober 2011, Bank Indonesia mengklasifikasikan risiko ke dalam 8 jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi. Risiko tersebut mengarah pada prinsip-prinsip umum penilaian tingkat kesehatan bank umum. Berikut ini adalah indikator minimum yang wajib dijadikan acuan oleh bank dalam menilai profil risiko: a. Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya. Parameter yang digunakan adalah: 1 Komposisi portofolio asset dan tingkat konsentrasi 2 Kualitas penyediaan dana dan kecukupan pencadangan 3 Strategi penyediaan dana dan sumber timbulnya penyediaan dana 4 Faktor eksternal b. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang antara lain disebabkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Bank untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo atau permintaan penarikan dana, untuk mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban dalam Universitas Sumatera Utara 25 kontrak sesuai harga yang wajar di pasar. Parameter yang digunakan adalah: 1 Komposisi dari aset, kewajiban, dan transaksi rekening administrative 2 Konsentrasi dari aset dan kewajiban 3 Kerentanan pada kebutuhan pendanaan 4 Akses pada sumber-sumber pendanaan c. Risiko Operasional Risiko operasional merupakan risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi diluar kendali bank. Parameter yang digunakan adalah: 1 Karakteristik dan kompleksitas bisnis 2 Sumber daya manusia 3 Teknologi informasi dan infrastruktur pendukung 4 Fraud, baik internal maupun eksternal 5 Kejadian eksternal d. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan, perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhi syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Parameter yang digunakan untuk menilai risiko hukum adalah: Universitas Sumatera Utara 26 1 Faktor litimigasi 2 Faktor kelemahan perikatan 3 Faktor ketiadaanperubahan peraturan perundang-undangan. e. Risiko Strategik Risiko strategik merupakan risiko yang antara lain disebabkan penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan ekstenal. Parameter yang digunakan untuk menilai risiko strategik adalah: 1 Kesesuaian strategi bisnis bank dengan lingkungan bisnis 2 Strategi berisiko rendah dan berisiko tinggi 3 Posisi bisnis bank 4 Pencapaian rencana bisnis bank f. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. g. Risiko Reputasi Risiko yang disebabkan adanya kerusakan potensial sebagai akibat publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank. 2. Good Corporate Governance GCG Good Corporate Governance GCG merupakan penilaian terhadap manajemen Bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG sebagaimana diatur Universitas Sumatera Utara 27 dalam PBI GCG. Penetapan sistem GCG didasarkan pada tiga aspek utama yaitu: a. Governance Structure yaitu kecukupan tata kelola governance atas struktur, proses, dan hasil penerapan GCG pada Bank. b. Governance Process yaitu mencakup penerapan fungsi kepatuhan bank, penanganan benturan kepentingan, penerapan manajemen risiko, penyediaan dana kepada pihak terkait dan dana besar, penerapan fungsi audit intern dan ekstern, serta rencana strategis bank c. Governance Outcomes yaitu mencakup informasi lain yang terkait dengan GCG pada data dan informasi yang relevan seperti transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal. Aspek GCG sendiri mencakup transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, keadilan, komitmen, kompetensi, misi, kepemimpinan, kolaborasi, moral etika, dan strategi. Di perusahaan perbankan tersebut, nilai-nilai GCG telah diinternalisasi dan dipraktikkan oleh seluruh jajaran pimpinan ataupun karyawan perusahaan yang menjadikan GCG sebagai budaya perusahaan. 3. Rentabilitas Earnings Penilaian faktor rentabilitas mencakupi penilaian terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber yang terkait pada rentabilitas, sustainability earnings bank, serta manajemen rentabilitas. Penilaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas rentabilitas bank, dan Universitas Sumatera Utara 28 memperhatikan kinerja peer group, serta manajemen rentabilitas baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif. 4. Permodalan Capital Penilaian terhadap faktor Capital atau permodalan meliputi penilaian terhadap tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan. Bank wajib mempertimbangkan tingkat, trend, struktur dan stabilitas permodalan, dengan memperhatikan kinerja peer group serta manajemen permodalan bank, baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif.

2.1.5 Rasio Keuangan Berdasarkan Metode Risk Based Bank Rating

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Net Interest Margin (NIM), Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

0 10 177

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratio yang Berimplikasi pada Profitabilitas Bank Mutiara

1 5 140

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, BIAYA OPERASIONAL/PENDAPATAN OPERASIONAL, NET INTEREST MARGIN, LOAN DEPOSIT RATIO TERHADAP PERUBAHAN LABA.

0 3 20

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 14 107

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL), BIAYA OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

0 0 120

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL, NON PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi Pada Bank Persero di Indonesia Periode 2002 – 2013)

0 1 9

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NET INTEREST MARGIN, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN, DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP RETURN ON ASSET YANG TERDAFTAR DI OTORITAS JASA KEUANGAN (Studi Pada Bank Devisa Periode 2014-2016) - U

0 0 14