Dampak Emosional Kehilangan Gigi Dampak Terhadap Aktivitas Fungsional

2.2 Kehilangan Gigi

Bersamaan dengan bertambahnya usia, terjadi pula penurunan fungsi organ tubuh dan berbagai perubahan fisik. Penurunan ini terjadi pada semua tingkat seluler, organ, dan juga sistem. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan penyakit pada lansia sehingga menyebabkan perubahan pada kualitas hidup lanjut usia. Kualitas hidup ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain status kesehatan mulut. Dampak negatif dari kesehatan mulut yang buruk terhadap kualitas hidup para lanjut usia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Secara global, kesehatan mulut yang buruk pada lansia terutama tampak dengan banyaknya kehilangan gigi karena karies atau penyakit periodontal. 21,34 Akibat dari penyakit ini yang meliputi rasa sakit, infeksi dan hilangnya fungsi, dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup lansia. 21 Kehilangan gigi menyebabkan terganggunya asupan nutrisi yang adekuat untuk keperluan tubuh sehingga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan umum juga. 33,35 Keadaan edentulus mempengaruhi penurunan berat badan akibat pengunyahan yang bermasalah, lebih lanjut menyebabkan gangguan psikologis dan sosial karena gangguan estetik dan bicara. 6,9,13,35

2.2.1 Dampak Emosional Kehilangan Gigi

Penelitian terdahulu yang dilakukan Davis dkk 2000, menunjukkan bahwa terdapat efek emosional yang signifikan sebagai konsekuensi kehilangan gigi, 45 dari pasien edentulus di London sulit untuk menerima kehilangan gigi. Pada pasien ini, mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menerima kehilangan gigi dan mengekspresikan emosi yang lebih kompleks seperti rasa sedih dan depresi, merasa kehilangan bagian dari diri mereka, merasa tua, kurang percaya diri dan tidak ingin orang lain melihat penampilannya saat tidak memakai gigi tiruan. 6,18 Penelitian di Mangalore, India 2011 menjelaskan kehilangan gigi dapat mewakili sebagai peringkat akhir kemudaan, feminitas, dan keperkasaan pria. Ada dua kelompok pasien yang memerlukan evaluasi psikologis khusus: orang-orang pada usia klimakterik dan pasien geriatrik. Pasien-pasien ini mengalami perubahan kelenjar dan sebagai akibatnya mereka dapat mengalami perubahan perilaku. Kehilangan gigi juga Universitas Sumatera Utara bisa menyebabkan estetik yang buruk dan sequelae biomekanik sehingga banyak tenaga kesehatan profesional mungkin tidak sadar bahwa meskipun banyak penelitian dan perhatian telah dikhususkan untuk berbagai bentuk kehilangan organ, namun kondisi edentulus mendapat perhatian psikologi yang relatif sedikit. 31 Walaupun begitu, orang lebih menginginkan menggunakan gigi asli mereka daripada gigi tiruan, sehingga timbul tingkat prasangka terhadap gigi tiruan. Hal ini sesuai dengan penelitian pada tahun 1998, yang menemukan bahwa lebih dari 60 orang-orang yang mengandalkan hanya pada gigi asli akan merasa sedih jika fungsi oral mereka harus bergantung pada gigi tiruan penuh. Hal ini banyak dialami oleh orang yang lanjut usia. 25

2.2.2 Dampak Terhadap Aktivitas Fungsional

Penelitian Davis dkk 2000, menyatakan bahwa pasien yang sulit menerima kehilangan gigi, merasa sangat dirugikan dalam menjalankan aktivitas fungsi normal, yaitu 76 merasa sangat tertekan dalam pemilihan makanan dan kurang menikmati makanan akibatnya terjadi penurunan asupan nutrisi. 6,14,15 Pasien yang edentulus sering mengalami masalah dalam mengunyah makanan yang keras dan kaku. Ditambah lagi, mereka ini harus mengubah pola makanan untuk memenuhi asupan nutrisi yang cukup walaupun makanan tersebut susah dikunyah. 33 Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan absorbsi pada saluran pencernaan. Menurut Thalib 2008, makanan yang tidak dicerna secara sempurna tidak akan terserap dengan baik oleh tubuh dan juga dapat mempengaruhi fungsi pencernaan. 35 Selain tertekan dalam pemilihan makanan, 62 dari pasien ini menghindari tertawa di depan umum, 34 menghindari bepergian serta 52 menghindari bersosialisasi. 6 Ini adalah disebabkan oleh bentuk mulut, jumlah serta susunan gigi yang mempengaruhi komunikasi verbal. Kehilangan beberapa gigi terutama gigi depan dapat mempengaruhi fungsi berbicara seperti pengucapan kata-kata yang tidak jelas. 35 Universitas Sumatera Utara

2.3 Gigi Tiruan Penuh