Karakteristik Pasien Lanjut Usia Pemakai Gigi Tiruan Penuh Berdasarkan Faktor Sosiodemografi

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Pasien Lanjut Usia Pemakai Gigi Tiruan Penuh Berdasarkan Faktor Sosiodemografi

Pada penelitian ini, lansia pemakai gigi tiruan penuh GTP dikelompokkan menjadi empat karakteristik, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pengalaman memakai GTP sebelumnya. Berdasarkan usia, pasien lansia pemakai GTP terdiri atas 21 orang pasien lansia yang berusia antara 55-64 tahun 63,6, 6 orang pasien lansia yang berusia antara 65-69 tahun 18,2 dan 6 orang pasien lansia yang berusia di atas 70 tahun 18,2. Berdasarkan jenis kelamin, pasien lansia laki-laki berjumlah 14 orang 42,4 dan pasien lansia perempuan berjumlah 19 orang 57,6. Berdasarkan tingkat pendidikan, pasien lansia dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu tidak tamat sekolah dasar sebanyak 12 orang 36,4, tamat sekolah dasar sebanyak 7 orang 21,2, tamat sekolah menengah pertama hanya 1 orang 3,0, tamat sekolah menengah atas sebanyak 11 orang 33,3 dan tamat perguruan tinggi sebanyak 2 orang 6,1. Berdasarkan pengalaman memakai GTP sebelumnya, sebanyak 11 orang pasien lansia pernah memakai GTP sebelumnya 33,3 dan sebanyak 22 orang pasien lansia yang tidak pernah memakai GTP sebelumnya 66,7 Tabel 5. Tabel 5. Karakteristik pasien lanjut usia pemakai gigi tiruan penuh berdasarkan faktor sosiodemografi. No. Variabel n 1. Usia tahun 55-64 21 63,6 65-69 6 18,2 70 6 18,2 Jumlah 33 100 Universitas Sumatera Utara No. Variabel n 2. Jenis kelamin Laki-laki 14 42,4 Perempuan 19 57,6 Jumlah 33 100 3. Tingkat pendidikan Tidak tamat SD 12 36,4 Tamat SD 7 21,2 Tamat SMP 1 3,0 Tamat SMA 11 33,3 Tamat PT 2 6,1 Jumlah 33 100 4. Pengalaman memakai gigi tiruan penuh sebelumnya Iya 11 33,3 Tidak 22 66,7 Jumlah 33 100 4.2 Karakteristik Pasien Lanjut Usia Pemakai Gigi Tiruan Penuh Berdasarkan Kondisi Klinis Rongga Mulut Berdasarkan kondisi klinis rongga mulut, pasien lansia pemakai gigi tiruan penuh dikelompokkan menjadi empat karakteristik yaitu bentuk linggir, mukosa, saliva dan ukuran lidah. Berdasarkan bentuk linggir, sebanyak 25 orang pasien lansia pemakai GTP memili ki linggir berbentuk “U” 75,8, sebanyak 4 orang pasien lansia pemakai GTP memiliki linggir berbentuk “V” 12,1 dan sebanyak 4 orang pasien lansia pemakai GTP memiliki linggir berbentuk bulbous 12,1. Berdasarkan mukosa, pasien lansia pemakai GTP yang memiliki mukosa normal adalah sebanyak 24 orang 72,7, pasien lansia pemakai GTP yang memiliki mukosa lunak adalah sebanyak 4 orang 12,1 dan pasien lansia pemakai GTP yang memiliki mukosa keras adalah sebanyak 5 orang 15,2. Saliva dikelompokkan kepada kualitas saliva yaitu kental atau encer, dan kuantitas saliva yaitu banyak atau sedikit. Berdasarkan saliva, pasien lansia pemakai GTP dibagi menjadi kelompok saliva kental sebanyak 8 orang 24,2, saliva encer sebanyak 24 orang 75,8, saliva banyak sebanyak 9 orang 27,3 dan saliva sedikit sebanyak 25 orang 72,7. Ukuran lidah terdiri atas Universitas Sumatera Utara besar, sedang dan kecil. Berdasarkan lidah, pasien lansia pemakai GTP yang memiliki ukuran lidah yang besar adalah sebanyak 11 orang 33,3, pasien lansia pemakai GTP yang memiliki ukuran lidah yang sedang adalah sebanyak 22 orang 66,7 dan pasien lansia pemakai GTP yang memiliki ukuran lidah kecil adalah 0 0. Tabel 6 Tabel 6. Karakteristik pasien lanjut usia pemakai gigi tiruan penuh berdasarkan kondisi klinis rongga mulut. No. Variabel n 1. Bentuk linggir Bentuk U 25 75,8 Bentuk V 4 12,1 Bentuk bulbous 4 12,1 Jumlah 33 100 2. Mukosa Normal 24 72,7 Lunak 4 12,1 Keras 5 15,2 Jumlah 33 100 3. Kualitas Saliva Kental 8 24,2 Encer 25 75,8 Jumlah 33 100 4. Kuantitas Saliva Banyak 9 27,3 Sedikit 24 72,7 Jumlah 33 100 5. Lidah Besar 11 33,3 Sedang 22 66,7 Kecil Jumlah 33 100 Universitas Sumatera Utara 4.3 Hubungan Antara Tingkat Kepuasan Pasien Lanjut Usia Pemakai Gigi Tiruan Penuh dengan Faktor Sosiodemografi Pada tabel 7 menunjukkan persentase distribusi tingkat kepuasan pasien lansia pemakai GTP berdasarkan faktor sosiodemografi. Berdasarkan usia, pasien lansia berusia 55-64 tahun yang merasa puas memakai GTP adalah sebanyak 18 orang 54,5, pasien lansia yang berusia 65-69 tahun yang merasa puas memakai GTP adalah sebanyak 3 orang 9,1 sedangkan pasien lansia berusia di atas 70 tahun yang merasa puas memakai GTP adalah sebanyak 2 orang 6,1. Berdasarkan jenis kelamin, pasien lansia laki-laki yang merasa puas memakai GTP adalah sebanyak 11 orang 33,3 sedangkan pasien lansia perempuan yang merasa puas memakai GTP adalah sebanyak 12 orang 36,4. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 9 orang pasien lansia yang tidak tamat sekolah dasar merasa puas memakai GTP 27,3, pasien lansia dengan tingkat pendidikan sekolah dasar yang merasa puas memakai GTP adalah sebanyak 4 orang 12,1, pasien lansia dengan tingkat pendidikan sekolah menengah pertama yang merasa puas dengan memakai GTP adalah sebanyak satu orang 3,0, pasien lansia dengan tingkat pendidikan sekolah menengah atas yang merasa puas memakai GTP adalah sebanyak 7 orang 21,2 sedangkan pasien lansia dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi yang merasa puas dengan memakai GTP adalah sebanyak 2 orang 6,1. Berdasarkan pengalaman memakai GTP sebelumnya, sebanyak 4 orang pasien lansia yang pernah memakai GTP merasa puas memakai GTP 12,1 sedangkan pasien lansia yang tidak mempunyai pengalaman memakai GTP sebelumnya yang merasa puas GTP adalah sebanyak 19 orang 57,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Persentase distribusi tingkat kepuasan pasien lanjut usia pemakai gigi tiruan penuh berdasarkan faktor sosiodemografi. No. Faktor Sosiodemografi Kepuasan Pasien Lansia Memakai Gigi Tiruan Penuh Jumlah Puas Sedang Tidak Puas n n n 1. Usia tahun 55-64 18 54,4 4 12,1 22 65-69 3 13,0 2 6,1 5 70 2 6,1 4 12,1 6 Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 2. Jenis kelamin Laki-laki 11 33,3 3 9,1 14 Perempuan 12 36,4 7 21,2 19 Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 3. Tingkat pendidikan Tidak tamat SD 9 27,3 3 9,1 12 Tamat SD 4 12,1 3 9,1 7 Tamat SMP 1 3,0 1 Tamat SMA 7 21,2 4 12,1 11 Tamat PT 2 6,1 2 Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 4. Pengalaman memakai gigi tiruan penuh sebelumnya Iya 4 12,1 7 21,1 11 Tidak 19 57,6 3 9,1 22 Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 Pada tabel 8, uji Fisher Exact pada kelompok usia menunjukkan ada hubungan yang signifikan p 0,05 dengan tingkat kepuasan pasien lansia pemakai GTP. Uji Fisher Exact menunjukkan adanya hubungan yang signifikan p 0,05 antara tingkat kepuasan dengan kelompok pengalaman memakai GTP sebelumnya, namun tidak ada hubungan yang signifikan p 0,05 antara tingkat kepuasan dengan kelompok jenis kelamin dan kelompok tingkat pendidikan. Tingkat kepuasan “tidak puas” tidak dianalisis dalam uji Fisher Exact karena tidak mempunyai nilai. Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Hubungan antara tingkat kepuasan pasien lanjut usia pemakai gigi tiruan penuh dengan faktor sosiodemografi. Tingkat Kepuasan Faktor Sosiodemografi p Kepuasan Usia tahun 0,048 Jenis kelamin 0,455 Tingkat pendidikan 0,832 Pengalaman memakai gigi tiruan penuh sebelumnya 0,006 hubungan signifikan p0,05 4.4 Hubungan Antara Tingkat Kepuasan Pasien Lansia Pemakai Gigi Tiruan Penuh dengan Kondisi Klinis Rongga Mulut Pada tabel 9, menunjukkan distribusi tingkat kepuasan pasien lansia pemakai GTP berdasarkan kondisi klinis rongga mulut. Berdasarkan bentuk linggir alveolar, pasien lansia dengan bentuk linggir “U” paling banyak merasakan puas memakai GTP yaitu 20 orang 6 0,6, pasien lansia dengan bentuk linggir “V” merasakan puas memakai GTP sebanyak 2 orang 6,1 dan pasien lansia dengan bentuk linggir bulbous sebanyak 1 orang 3,0. Berdasarkan mukosa, pasien lansia dengan mukosa normal paling banyak merasakan puas memakai GTP yaitu sebanyak 18 orang 54,5, pasien lansia dengan mukosa lunak yang merasakan puas sebanyak 3 orang 9,1 dan pasien lansia dengan mukosa keras sebanyak 2 orang 6,1. Berdasarkan kualitas saliva, pasien lansia yang memiliki saliva encer paling banyak merasakan puas memakai GTP yaitu 15 orang 45,5, dan pasien lansia dengan saliva kental merasakan puas memakai GTP sebanyak 8 orang 24,2. Berdasarkan kuantitas saliva, pasien dengan jumlah saliva sedikit yang merasa puas memakai GTP memiliki jumlah sebanyak 15 orang 45,5 dan pasien lansia dengan saliva banyak yang Universitas Sumatera Utara merasa puas memakai GTP berjumlah 8 orang 24,2. Berdasarkan ukuran lidah, pasien lansia dengan ukuran lidah yang sedang paling banyak merasakan puas memakai GTP yaitu 18 orang 78,3, pasien lansia dengan ukuran lidah yang besar merasa puas memakai GTP sebanyak 5 orang 21,7 dan tidak ada pasien lansia yang memiliki ukuran lidah yang kecil. Tabel 9. Persentase distribusi tingkat kepuasan pasien lansia pemakai gigi tiruan penuh berdasarkan kondisi klinis rongga mulut No. Kondisi Klinis Rongga Mulut Kepuasan Pasien Lansia Memakai Gigi Tiruan Penuh Jumlah Puas Sedang Tidak Puas n n n 1. Bentuk linggir Bentuk U 20 60,6 5 15,1 25 Bentuk V 2 6,1 3 9,1 4 Bentuk bulbous 1 3,0 2 6,1 4 Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 2. Mukosa Normal 18 54,5 6 18,1 24 Lunak 3 9,1 1 3,0 4 Keras 2 6,1 3 9,1 5 Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 3. Kualitas Saliva Kental 8 24,2 8 Encer 15 45,5 10 25 Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 4. Kuantitas Saliva Banyak 8 24,2 1 3,0 9 Sedikit 15 45,5 9 27,3 24 Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 5. Lidah Besar 5 15,1 6 18,2 11 Sedang 18 54,5 4 12,1 22 Kecil Jumlah 23 67,9 10 30,3 33 Universitas Sumatera Utara Pada tabel 10 menunjukkan hubungan antara tingkat kepuasan pasien lansia pemakai GTP dengan kondisi klinis rongga mulut. Uji Fisher Exact menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan p 0,05 antara tingkat kepuasan pasien lansia pemakai GTP dengan bentuk linggir dan ukuran lidah, namun tidak ada hubungan yang signifikan p 0,05 antara tingkat kepuasan pasien lansia pemakai GTP dengan mukosa dan kualitas serta kuantitas saliva. Tingka t kepuasan “tidak puas” tidak dianalisis dalam uji Fisher Exact karena tidak mempunyai nilai. Tabel 10. Hubungan tingkat kepuasan pasien lansia pemakai gigi tiruan penuh dengan kondisi klinis rongga mulut Tingkat Kepuasan Kondisi Klinis Rongga Mulut p Kepuasan Bentuk linggir 0,040 Mukosa 0,342 Kualitas saliva 0,071 Kuantitas saliva 0,217 Lidah 0,049 hubungan signifikan p 0,05 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN