Sampling Kerja Sampling Pendahuluan Pengujian Keseragaman Data

8. Membantu dalam penyusunan kebutuhan pelatihan untuk karyawan 9. Menyediakan data sumber daya manusia ketika organisasi mengalami perubahan

3.4.1. Sampling Kerja

Teknik statistik untuk menentukan proporsi dari waktu yang dihabiskan oleh pekerja, mesin didefinisikan dalam berbagai kegiatan kelompok mengatur mesin, produksi komponen-komponen, idle dikenal sebagai work sampling. Dalam studi work sampling, sebagian besar dari pengamatan terbuat dari materi dalam jangka waktu yang lama, dan kesimpulan statistik ini yang ditarik tentang waktu proporsi dalam setiap kategori aktivitas berdasarkan kategori proporsi pengamatan. Pada tingkat statistik, pengamatan harus diambil secara acak selama masa studi pengamatan, dan studi pengamatan harus menjadi wakil dari jenis aktivitas yang dilakukan oleh subjek 6 . Work Sampling merupakan suatu alat untuk mengetahui kegiatan- kegiatan kerja yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi tentang interaksi antara manusia dan mesin dengan waktu yang lebih sedikit dan meminimalkan biaya produksi.

3.4.2. Sampling Pendahuluan

Cara melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan juga tidak berbeda dengan dilakukan untuk cara jam henti yaitu yang terdiri dari tiga 6 Mikell P Groover. Work System and The Methods, Measurement, and Management of Work. Seventh Edition. United States of America : Pearson Education, Inc, 2007h.422. Universitas Sumatera Utara langkah melakukan sampling pendahuluan, menguji keseragaman data, dan menghitung jumlah kunjungan yang diperlukan 7 . Langkah-langkah ini dilakukan terus sampai jumlah kunjungan mencukupi yang diperlukan untuk tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diperlukan. Pengambilan sampel harus melebihi banyaknya variabel yang akan diukur pada populasi tersebut. Menurut Slovin, ukuran sampel yang dapat diambil adalah: 2 1 Ne N n   n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. 8

3.4.3. Pengujian Keseragaman Data

Beberapa hal yang berhubungan dengan pengujian keseragaman data. Secara teoritis apa yang dilakukan dalam pengujian ini adalah berdasarkan teori- teori statistik tentang peta kontrol yang biasanya digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas di pabrik atau tempat kerja lain 9 . Langkah yang dilakukan sebelum pengukuran adalah merancang suatu sistem kerja dan cara kerja yang baik. Jadi, yang dihadapi adalah jika suatu sistem yang akan diukur merupakan sistem yang sudah ada maka sistem ini 7 Benjamin Niebel. Method Standards and Work Design. New York : MC Graw Hillh.512 8 Rosnani Ginting. Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. h. 79-80. 9 Benjamin Niebel.. Op.Cit., Universitas Sumatera Utara dipelajari untuk kemudian diperbaiki. Jika sistemnya belum ada maka yang dilakukan adalah merancang sesuatu yang baru dan baik. Terhadap suatu sistem yang baik inilah pengukuran waktu yang dilakukan dan dari sistem inilah waktu penyelesaian pekerjaan yang dicari. Walaupun selanjutnya pembakuan sistem yang dipandang baik ini telah dilakukan, seringkali pengukur sebagaimana juga operator tidak mengetahui terjadinya perubahan-perubahan pada sistem kerja. Memang perubahan adalah sesuatu yang wajar karena bagaimanapun juga sistem kerja tidak dapat tetap dipertahankan terus menerus pada keadaan yang tetap sama. Keadaan sistem yang selalu berubah dapat diterima, asalkan perubahannya adalah memang yang sepantasnya terjadi. Akibatnya waktu penyelesaian yang dihasilkan sistem selalu berubah-ubah, namun juga mesti dalam batas waktu kewajaran, dengan kata lain keseragaman. Tugas pengukur adalah mendapatkan data yang seragam ini. Karena ketidakseragaman dapat datang tanpa disadari maka diperlukan suatu alat yang dapat mendeteksi hal itu. Sekelompok data dikatakan seragam bila berada di antara kedua batas kontrol yaitu in control dan out of control. Data in control adalah data yang berada pada batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Sedangkan data out of control adalah data yang berada di luar batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Data yang diharapkan dari hasil pengamatan akan ditetapkan dalam sebuah peta kontrol yang memiliki batasan kontrol sebagai berikut : 1. BKA = + k Universitas Sumatera Utara 2. BKB = - k = Dimana : p i = Persentase produktif hari ke-i = Persentase terjadinya kejadian rata-rata, dinyatakan dalam desimal n = Jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja k = Harga indeks besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan k = 3 tingkat keyakinan 96-99

3.4.4. Pengujian Kecukupan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Beban Kerja Mental dengan Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) di PT. Air Mancur

0 4 8

ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL PADA OPERATOR CETAK DENGAN METODE SWAT (Subjective Workload ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL PADA OPERATOR CETAK DENGAN METODE SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) (Studi Kasus pada Express Print, Yogyakarta).

0 4 10

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

2 3 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 7

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 4

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 1 4

BAB 1 PENDAHULUAN - PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE SWAT (SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE) DAN WORK LOAD ANALYSIS DI UD. BATU BATA PRESS DUA SETANGKE KABUPATEN NAGAN RAYA - Repository utu

0 0 9

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA - PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE SWAT (SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE) DAN WORK LOAD ANALYSIS DI UD. BATU BATA PRESS DUA SETANGKE KABUPATEN NAGAN RAYA - Reposito

0 0 15