Perhitungan Tingkat Akurasi Perhitungan Beban Kerja dengan Work Load Analysis Perhitungan Jumlah Pekerja dengan Work Load Analysis

Tabel 5.10. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Stasiun Pekerja ke- Rata- rata Jumlah pengamatan N Keterangan Stasiun pencucian 1 78.85 520 103.07 Cukup Stasiun parutan 1 90.38 520 40.87 Cukup 2 89.42 520 45.44 Cukup 3 87.69 520 53.92 Cukup Stasiun extractor 1 94.23 520 23.52 Cukup 2 92.50 520 31.15 Cukup Stasiun separator 1 78.65 520 104.26 Cukup 2 77.88 520 109.08 Cukup Stasiun center view 1 54.81 520 316.76 Cukup 2 58.08 520 277.31 Cukup 3 58.08 520 277.31 Cukup 4 55.00 520 314.31 Cukup 5 56.54 520 295.31 Cukup 6 54.81 520 316.76 Cukup Stasiun oven 1 84.81 520 68.82 Cukup Stasiun pengepakan 1 80.00 520 96.04 Cukup 2 80.19 520 94.89 Cukup 3 79.62 520 98.36 Cukup 4 81.35 520 88.09 Cukup 5 80.00 520 96.04 Cukup Sumber : Pengolahan Data

5.2.2.4. Perhitungan Tingkat Akurasi

Pengukuran tingkat akurasi dilakukan untuk mengetahui seberapa teliti pengamatan yang telah dilakukan. Rumus yang digunakan yaitu: N p p p L 1 96 . 1   Dimana: L = tingkat akurasi N = jumlah pengamatan Universitas Sumatera Utara p = proporsi aktivitas work atau idle sebagai persentase N Perhitungan tingkat akurasi dapat dilihat sebagai berikut: N p p p L 1 96 . 1   0488 . 520 7564 . 1 7564 . 7564 . 96 . 1    L Nilai S = ±4.88 atau lebih kecil dari 10 yaitu tingkat ketelitian yang dikehendaki, maka pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 520 kali jauh lebih teliti dari syarat ketelitian yang ditetapkan sebelumnya.

5.2.2.5. Perhitungan Beban Kerja dengan Work Load Analysis

Perhitungan beban kerja pekerja dipengaruhi oleh rating factor dan allowance. Rekapitulasi hasil perhitungan beban kerja Work Load Analysis dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Beban Kerja Work Load Analysis Stasiun Pekerja ke- Persentase Waktu Produktif Persentase Beban Kerja Stasiun pencucian 1 78.85 89.41 Stasiun parutan 1 90.38 108.26 2 89.42 110.14 3 87.69 108.01 Stasiun extractor 1 94.23 119.26 2 92.50 117.07 Stasiun separator 1 78.65 94.29 2 77.88 90.84 Sumber : Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Beban Kerja Work Load Analysis Lanjutan Stasiun Pekerja ke- Persentase Waktu Produktif Persentase Beban Kerja Stasiun center view 1 54.81 64.41 2 58.08 68.91 3 58.08 69.56 4 55.00 65.26 5 56.54 66.44 6 54.81 63.79 Stasiun oven 1 84.81 99.84 Stasiun pengepakan 1 80.00 94.02 2 80.19 95.15 3 79.62 94.46 4 81.35 97.44 5 80.00 95.82 Sumber : Pengolahan Data

5.2.2.6. Perhitungan Jumlah Pekerja dengan Work Load Analysis

Rekapitulasi hasil perhitungan pekerja berdasarkan beban kerja dapat dilihat pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pekerja Berdasarkan Work Load Analysis Stasiun Total Beban Kerja Jumlah Pekerja riil Rata-rata Beban Kerja riil Jumlah Pekerja usulan Rata-rata Beban Kerja usulan Stasiun pencucian 89.41 1 89.41 1 89.41 Stasiun parutan 326.42 3 108.81 4 81.60 Stasiun extractor 236.33 2 118.16 3 78.78 Stasiun separator 185.13 2 92.57 2 92.57 Stasiun center view 398.37 6 66.40 4 99.59 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pekerja Berdasarkan Work Load Analysis Lanjutan Stasiun Total Beban Kerja Jumlah Pekerja riil Rata-rata Beban Kerja riil Jumlah Pekerja usulan Rata-rata Beban Kerja usulan Stasiun oven 99.84 1 99.84 1 99.84 Stasiun pengepakan 476.89 5 95.38 5 95.38 Total 20 20 Sumber : Pengolahan Data Hasil perhitungan didapatkan bahwa jumlah pekerja yang optimal pada bagian produksi sebesar 20 orang. Jumlah pekerja pada setiap stasiun yang berubah adalah stasiun parutan dari 3 orang bertambah menjadi 4 orang dan stasiun extractor dari 2 orang bertambah menjadi 3 orang, sedangkan stasiun center view dari 6 orang berkurang menjadi 4 orang. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Waktu Produktif

Waktu produktif aktual diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung dengan waktu produktif seharusnya dengan allowance kelonggaran yang diberikan, maka dapat diketahui bahwa pekerja masih nemiliki waktu non produktif idle dengan persentase yang berbeda-beda. Rekapitulasi waktu produktif, non produktif dan allowance yang diberikan pada masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Perbandingan Waktu Produktif, Idle, dan Allowance Stasiun Pekerja ke- Waktu Produktif Idle Allowance Selisih Idle dan Allowance Stasiun pencucian 1 78.85 21.15 8 13.15 Stasiun parutan 1 90.38 9.62 13 -3.38 2 89.42 10.58 13 -2.42 3 87.69 12.31 13 -0.69 Stasiun extractor 1 94.23 5.77 13 -7.23 2 92.50 7.50 13 -5.50 Stasiun separator 1 78.65 21.35 8 13.35 2 77.88 22.12 8 14.12 Stasiun center view 1 54.81 45.19 13 32.19 2 58.08 41.92 13 28.92 3 58.08 41.92 13 28.92 4 55.00 45.00 13 32.00 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Evaluasi Beban Kerja Mental dengan Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) di PT. Air Mancur

0 4 8

ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL PADA OPERATOR CETAK DENGAN METODE SWAT (Subjective Workload ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL PADA OPERATOR CETAK DENGAN METODE SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) (Studi Kasus pada Express Print, Yogyakarta).

0 4 10

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

2 3 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 7

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 4

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 1 4

BAB 1 PENDAHULUAN - PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE SWAT (SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE) DAN WORK LOAD ANALYSIS DI UD. BATU BATA PRESS DUA SETANGKE KABUPATEN NAGAN RAYA - Repository utu

0 0 9

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA - PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE SWAT (SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE) DAN WORK LOAD ANALYSIS DI UD. BATU BATA PRESS DUA SETANGKE KABUPATEN NAGAN RAYA - Reposito

0 0 15