12
Gambar 2.3 Tipe Injektor Katup jalan-kitar De Lux Putra, 2007.
2.7.4 Kolom
Kolom merupakan jantung kromatografi. Keberhasilan atau kegagalan analisis bergantung pada pemilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat. Menurut
Johnson dan Stevenson 1978, kolom dapat dibagi menjadi dua kelompok: a.
kolom analitik: garis tengah dalam 2–6 mm. Untuk kemasan mikropartikel berpori, biasanya 10
– 30 cm. b.
kolom preparatif: umumnya bergaris tengah 6 mm atau lebih besar dan panjang kolom 25
– 100 cm. Kolom hampir selalu terbuat dari baja nirkarat. Kolom biasanya dipakai
pada suhu kamar, tetapi suhu yang lebih tinggi dapat juga dipakai, terutama dalam kromatografi penukar ion dan kromatografi eksklusi. Kemasan bergantung pada
ragam KCKT yang dilakukan.
2.7.5 Fasa Diam
Fasa diam dapat berupa permukaan zat padat yang berfungsi sebagai medium yang menjerap, atau permukaan zat cair yang terdapat pada sejenis zat
padat. Banyak sistem fasa diam baru telah dikembangkan untuk KCKT, dan pemakaian bahan tersebut sangat meningkatkan keefisienan dan kemampuan
metode itu. Sebagian besar bahan itu didasarkan pada silika Gritter, dkk., 1985.
Universitas Sumatera Utara
13 Kebanyakan fasa diam pada KCKT berupa silika yang dimodifikasi secara
kimiawi, silika yang tidak dimodifikasi, atau polimer-polimer stiren dan divinil benzen. Permukaan silika adalah polar dan sedikit asam karena adanya residu
gugus silanol Si-OH. Oktadesil silika ODS atau C
18
merupakan fasa diam yang paling banyak digunakan karena mampu memisahkan senyawa-senyawa dengan
kepolaran yang rendah, sedang maupun tinggi Gandjar dan Rohman, 2007. Sekarang ini, gel silika ODS atau fasa-fasa sejenis seperti gel silika oktil
digunakan untuk 80 analisis farmasi namun fasa-fasa lain hanya digunakan jika diperlukan selektivitas khusus, misalnya untuk senyawa-senyawa yang sangat
mudah larut dalam air atau untuk pemisahan bioanalisis yang menjadi penting karena matriks sampel tersebut menghasilkan banyak puncak yang
mengganggu Watson, 2005.
2.7.6 Detektor