Analisis Kualitatif Pirasetam Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

28 5 20:80 1,611 531,36200 1,913 1582 6 10:90 1,849 509,93124 1,913 3028 Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa optimasi fasa gerak dan laju alir terbaik yaitu perbandingan fasa gerak asetonitril-buffer posfat pH 6 30:70 dengan laju alir 1,0 mlmenit karena memiliki tailing factor yang lebih kecil dari 2 dan theoritical plates yang lebih besar.

4.2 Analisis Kualitatif Pirasetam Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Untuk mempertegas identifikasi analisa sampel dari pirasetam sediaan tablet, maka ditambahkan sedikit larutan baku pirasetam baku ke dalam larutan sampel spiking , lalu dianalisis pada kondisi KCKT yang sama. Hal ini dilakukan dengan cara : Pertama, dilakukan proses kromatografi sampel tanpa penambahan baku. Kedua, sampel dengan penambahan bahan baku dilakukan proses kromatografi. Hasil kromatogram yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan 4.8 Retention time Area Height Tailing factor 2.386 756.9909 149.7187 1.275 Gambar 4.7 Kromatogram pirasetam sebelum penambahan baku dengan fasa gerak asetonitril-buffer posfat pH 6 30:70 laju alir 1,0 mlmenit. Universitas Sumatera Utara 29 Retention time Area Height Tailing factor 2.392 764.0892 149.8481 1.268 Gambar 4.8 Kromatogram pirasetam setelah penambahan baku hasil spike dengan fasa gerak asetonitril-buffer posfat pH 6 30:70 laju alir 1,0 mlmenit. Hasil analisa kualitatif dari sediaan tablet pirasetam dengan metode penambahan baku spike dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Perbandingan retention time, area, height, dan tailing factor dari hasil spiking. No Retention time menit Area Height Tailing factor 1 2.386 756.99097 149.71875 1.27595 2 2.392 764.08923 149.84813 1.26873 Dari kromatogram diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan luas area dan tinggi puncak pada kromatogram setelah penambahan baku dibandingkan dengan sebelum penambahan bahan baku maka dapat diambil kesimpulan sampel mengandung pirasetam Johnson dan Stevenson, 1978. 4.3 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Pirasetam Baku Penentuan linieritas kurva kalibrasi pirasetam baku ditentukan berdasarkan luas puncak dengan konsentrasi 5,0; 10; 20; 30 dan 50 µgml. Kurva kalibrasi yang diperoleh memberikan hubungan yang linier antara konsentrasi dan luas puncak dengan koefisien korelasi r = 0,9996 dan dari perhitungan diperoleh Universitas Sumatera Utara 30 persamaan regresi 0640 , 52 3247 , 34   X Y . Kurva kalibrasi pirasetam dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.9 Kurva kalibrasi pirasetam baku pabrik PT. Mutifa

4.4 Penetapan Kadar Pirasetam dalam Sediaan Tablet