Pembuatan Kurva Kalibrasi Pirasetam Baku Penetapan Kadar Sampel

20 penyuntikan 20 µl, menggunakan fasa gerak asetonitril-buffer posfat pH 6, dengan perbandingan 30:70, 20:80 dan 10:90 dengan laju alir 1,0 mlmenit dan perbandingan 30:70, 20:80 dan 10:90 dengan laju alir 1,5 mlmenit, dideteksi pada panjang gelombang 205 nm. Kondisi kromatografi yang memberikan data yang terbaik yang akan dipilih dan digunakan dalam penelitian ini. 3.5.3 Analisis Kualitatif Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 3.5.3.1 Uji Identifikasi Pirasetam dalam Sampel Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Sampel dan bahan baku pirasetam masing-masing dengan konsentrasi 20 µgml diinjeksikan dengan volume penyuntikan 20 µl, dianalisis pada kondisi KCKT dengan perbandingan fasa gerak yang diperoleh. Sampel dinyatakan mengandung pirasetam dengan membandingkan waktu retensi bahan baku pirasetam dan waktu retensi sampel. Selanjutnya pada larutan sampel pirasetam ditambahkan sedikit larutan baku pirasetam spiking kemudian diinjeksikan dan dianalisa kembali pada kondisi KCKT yang sama.

3.5.3.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Pirasetam Baku

Dipipet larutan induk baku II LIB II dengan konsentrasi 100 µgml 0,5; 1; 2; 3 dan 5 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, diencerkan dengan pelarut hingga garis tanda, dikocok sampai homogen sehingga diperoleh konsentrasi 5, 10, 20, 30, dan 50 µgml. Kemudian masing-masing larutan disaring dengan penyaring whatman 0,2 µm, dan diinjeksikan ke sistem KCKT dengan volume penyuntikan 20 µl menggunakan fasa gerak asetonitril-buffer posfat pH 6 dengan perbandingan 30:70, laju alir 1,0 mlmenit, dan dideteksi Universitas Sumatera Utara 21 pada panjang gelombang 205 nm. Selanjutnya dari luas area yang diperoleh pada kromatogram dibuat kurva kalibrasi, dihitung persamaan garis regresi dan faktor korelasinya.

3.5.3.3 Penetapan Kadar Sampel

Ditimbang 20 tablet, dicatat beratnya. Digerus dengan menggunakan lumpang hingga halus. Ditimbang setara 10 mg. Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dengan 30 ml pelarut, disonikasi selama ± 30 menit untuk melarutkan hingga sempurna. Dicukupkan dengan pelarut hingga garis tanda, dan dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan pirasetam dengan konsentrasi 200 µgml. Disaring dengan menggunakan kertas saring. Dipipet 5 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dicukupkan dengan pelarut hingga garis tanda, dan dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan pirasetam dengan konsentrasi 20 µgml dan disaring menggunakan penyaring whatman 0,2 µm. Kemudian diinjeksikan ke dalam sistem KCKT dengan volume penyuntikan 20 µl, menggunakan fasa gerak asetonitril-buffer posfat pH 6 dengan perbandingan 30:70, laju alir 1,0 mlmenit, dan dideteksi pada panjang gelombang 205 nm. Dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan untuk setiap sampel tablet generik dan merek dagang. Kadar dapat dihitung dengan mensubtitusikan luas area sampel pada Y dari persamaan regresi: Y = aX + b.

3.5.3.4 Analisis Data Secara Statistik