dalam tataniaga ikan asin adalah : pedagang besar dan pedagang pengecer. Metode Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
Sugiyono,2008.
Sampel pedagang adalah orang-orang yang terlibat dalam penyaluran ikan asin dari nelayan pengolah hingga ke konsumen akhir. Pedagang perantara ditentukan dengan
menggunakan pendekatan “apa saja yang terjadi what happen the school” dengan menelusuri komoditas mulai dari nelayan pengolah ikan asin produsen hingga ke
konsumen akhir di daerah penelitian Cramel and Jensen, 1985.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer melalui wawancara langsung dengan responden dan data sekunder diperoleh dari
lembaga atau instansi terkait seperti dinas perikanan dan kelautan propinsi Sumatera Utara, dinas perikanan dan kelautan kota medan, kantor kelurahan Belawan Bahari, serta buku-buku
yang mendukung penelitian ini.
3.4. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi dan selanjutnya dianalisis. Adapun analisis datanya adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis 1 akan diuji dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan mengamati biaya produksi yang dikeluarkan untuk proses pengolahan ikan asin di kelurahan
Belawan Bahari, kecamatan Medan Belawan
Hipotesis 2 akan di uji dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan mengamati saluran tataniaga yang dilalui dari produsen ke konsumen akhir dalam tataniaga.
Hipotesis 3 akan diuji dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu mengamati fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga ikan asin
dikelurahan Belawan Bahari .
Hipotesis 4 akan diuji dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan tabulasi sederhana yaitu dengan menganalisis hubungan antara harga yang diterima
petanipedagang dengan harga yang dibayar oleh konsumen yang disebut dengan share margin.
Adapun formula untuk menghitung Share Margin adalah sebagai berikut: S = Pp x100
Pk
Keterangan : S = Share margin dihitung dalam persen
Pp = Harga yang diterima petani dan pedagang Pk = Harga yang dibayar oleh konsumen akhir
Gultom, 1996
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis 5 akan diuji dengan metode analisis deskriptif tabulasi sederhana yaitu dengan menganalisis Efisiensi Tataniaga ikan asin di kelurahan Belawan Bahari.
Adapun formula untuk menghitung Price Spread adalah sebagai berikut :
mji = Psi – Pbi mji = bti + μi
μi = mji –bti
Total margin pemasaran adalah Mj =
Σ mji
Keterangan : mji = Margin pada lembaga pemasaran tingkat ke-i
Psi = Harga jual lembaga pemasaran tingkat ke-i Pbi = Harga beli lembaga pemasaran tingkat ke-i
bti = Biaya pemasaran lembaga pemasaran tingkat ke-i μi = Keuntungan lembaga pemasaran tingkat i
Mji = Total margin pemasaran
Nisbah margin keuntungan = I bti
Keterangan : bti = Biaya pemasaran lembaga pemasaran tingkat ke-i
I = Keuntungan lembaga pemasaran tingkat i Uhl and Kohl, 1980.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria yang mengatakan bahwa pemasaran tersebut efisien yaitu : 1.
Pemasaran akan semakin efisien jika mampu menyampaikan hasil-hasil dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang semurah-murahnya.
2. Pemasaran akan semakin efisien jika mampu mengadakan pembagian yang adil dari
keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan tataniaga.
Mubyarto,1977
Universitas Sumatera Utara
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional