Keterangan : : Mempengaruhi Hubungan
: pelaku Tataniaga
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang dibuat maka diajukan beberapa hipotesis berikut : 1
Biaya produksi yang dikeluarkan untuk proses pengolahan ikan asin tinggi di daerah penelitian.
2 Terdapat beberapa saluran channel of marketing tataniaga ikan asin mulai dari
produsen dalam artian nelayan pengolah sampai kepada konsumen akhir. 3
Terdapat lebih dari satu fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga ikan asin di daerah penelitian.
4 Ada perbedaan share margin pada masing-masing lembaga tataniaga ikan asin di daerah
penelitian. 5
Penyampaian ikan asin mulai dari tingkat produsen sampai kepada konsumen akhir efisien di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara Purposive Sampling yaitu di kecamatan Medan Belawan kelurahan Belawan Bahari dengan pertimbangan bahwa daerah penelitian
merupakan salah satu daerah penghasil ikan asin terbesar dan dekat dengan laut sehingga mudah mendapatkan ikan segar yang akan diolah menjadi ikan asin. Purposive Sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti akan berusaha agar dalam sampel itu terdapat wakil-wakil dari segala lapisan populasi dengan demikian
diusahakan agar sampel itu memiliki ciri-ciri yang essensial dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatife Sugiyono,2008.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Sampel dimulai dengan cara menelusuri saluran tataniaga mulai dari pangkal rantai tataniaga yaitu pengolah yang terdapat di kelurahan Belawan Bahari sampai pada konsumen
akhir.
1 Produsen
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode Simple Random Sampling Sampling Acak Sederhana dimana jumlah sampel ditetapkan dengan metode
Slovin yaitu :
Universitas Sumatera Utara
n = N 1+N e²
Keterangan n = Ukuran sampel penelitian jiwa
N = Ukuran populasi Jiwa e = persen kelonggaran ketidaktelitian pengambilan sampel dimana e = 10
Sevilla,C.G. 1993.
Sampel dalam penelitian ini yaitu pengolah ikan asin dimana jumlah populasi pengolah ikan asin yang terdapat di kelurahan Belawan Bahari sebanyak 57 kk dan untuk sampel
penelitian hanya akan diambil sebanyak 36 kk yang diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
n = 57 kk 1+ 57 kk0,1²
= 36,30 kk = 36 kepala keluarga kk
2 Pedagang
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pedagang adalah metode Insidental. Di daerah penelitian lembaga tataniaga terdapat dua kategori yang terlibat langsung
Universitas Sumatera Utara
dalam tataniaga ikan asin adalah : pedagang besar dan pedagang pengecer. Metode Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
Sugiyono,2008.
Sampel pedagang adalah orang-orang yang terlibat dalam penyaluran ikan asin dari nelayan pengolah hingga ke konsumen akhir. Pedagang perantara ditentukan dengan
menggunakan pendekatan “apa saja yang terjadi what happen the school” dengan menelusuri komoditas mulai dari nelayan pengolah ikan asin produsen hingga ke
konsumen akhir di daerah penelitian Cramel and Jensen, 1985.
3.3. Metode Pengumpulan Data