3. Reminding Mengingatkan
Iklan menjada agar produk atau merk perusahaan tetap segar dalam ingatan konsumen.
4. Adding Value Memberikan nilai tambah
Ada tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka , yaitu: inovasi, penyempurnaan
kualitas, atau mengubah persepsi konsumen
2.1.4.4 Jenis-Jenis Iklan
Menurut Berkowitz Suhandang, 2010:45, pada hakikatnya periklanan dapat dilakukan untuk berbagai tujuan yang berbeda, namun tetap didasari oleh dua tipe
subjeknya produk dan institusi. 1.
Iklan tipe Produk a.
Pioneering perintisan Iklan berbentuk pioneering biasanya digunakan untuk memperkenalkan
produk baru dengan menceritakan tentang produknya, dari apa produk itu bisa dibuat, dan dimana dapat diperoleh
b. Competitive persaingan
Iklan yang mempromosikan cirri-ciri khusus dan keuntungan penggunaannya dari barang atau jasa yang ditawarkannya merupakan
upaya competitive. Sasaran pesannya adalah mengajak atau membujuk konsumen agar memilih jenis barang atau jasa perusahaan tertentu
ketimbang barang atau jasa perusahaan saingannya c.
Reminder pengingatan kembali Iklan berbentuk reminder digunakan untuk memperkuat pengetahuan
sebelumnya akan sesuatu produk. Iklan demikian, tepat untuk menawarkan produk-produk atau jasa yang telah mencapai posisi terkenal
dan berada dalam tahap pemantapan keberadaannya. 2.
Iklan tipe Institusional a.
Iklan advocacy pembelaan Memberitahukan posisi perusahaan dalam suatu persoalan
Universitas Sumatera Utara
b. Iklan pioneering institusional
Seperti halnya tipe periklanan produk, digunakan untuk memberitahukan tentang perusahaan apa, apa yang dihasilkan, dan dimana lokasinya
c. Iklan competitive institusional
Mengemukakan kelebihan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan tertentu dibanding dengan produk hasil peusahaan lain.
Namun dalam hal ini yang ditonjolkan bukan produkny, melainkan perusahaan atau produsennya dalam menghasilkan produknya.
2.1.4.5 Komponen Iklan
Menurut Moriaty 2011:10, dalam rangka mendeskripsikan praktik iklan, dapat dilihat pada komponen yaitu, strategi, ide kreatif, pelaksanaan kreatif, dan
perencanaan dan pembelian media Gambar 2.1. Masing-masing membutuhkan pemikiran kreatif dari kalangan professional periklanan yang bertanggung jawab
untuk mengembangkan dan implementasi. Empat area ini juga merupakan konsep fundamental yang digunakan
kalangangan professional untuk menganalisis efektivitas upaya periklanan mereka.
Strategi
Gambar 2.1 Empat Komponen Iklan a. Strategi iklan. Ini adalah perencanaan di balik ikla, strategi memberikan arah dan
fokus. Pengiklan membuat iklan untuk memenuhi tujuan tertentu dan dengan cemat mengarahkan iklan itu ke audiensi, menciotakan pesan yang relevan dengan perhatian
audiensi dan mena-yangkan iklan itu di media. Strategi
Ide Kreatif Pelaksanaan
Kreatif Media
Universitas Sumatera Utara
b. Ide kreatif. Konsep kreatif adalah ide sentral iklan yang akan menarik perhatian konsumen dan akan selalu diingat. Kata kreatif mendeskripsikan aspek penting yang
menggerakkan seluruh bidang iklan. Perencanaan strategi membutuhkan pemecahan masalah secara imajinatif. Usaha riset membutuhkan gagasan kreatif dan pembelian
serta penempatan iklan di media juga memerlukan pikiran kreatif. c. Pelaksanaan Kreatif. Iklan yang efektif juga perlu dieksekusi dengan baik. Yang
berarti bahwa detail iklan seperti fotografi, tulisan, penampilan, lokasi dan penempatan iklan, pencetakan dan cara pengambilan produk.
d. Perencanaan dan pembelian media. Setiap pesan harus disampaikan, apa pun caranya. Kebanyakan pengiklan menggunakan media yang dapat menjangkau
khalayak luas, seperti televisi, majalah atau internet. Penentuan cara menyampaikan pesan terkadang butuh kreativitas dan gagasan besar.
2.1.5 Media Massa Televisi