Teknik mengkomunikasikan positioning dapat dijabarkan sebagai berikut: a.
Kreatif Positioning harus didesain sekreatif mungkin untuk mencuri perhatian
pelanggan dan mampu tertanam di benak pelanggan secara positif. b.
Sederhana dan Jelas Positioning yang disampaikan ke pelanggan harus sesederhana dan
sejelas mungkin sehingga pelanggan tidak kerepotan menangkap esensi dari positioning.
c. Konsisten
Positioning harus konsisten sehingga bisa menghujam ke benak pelanggan lebih lama, namun harus cepat dirubah atau repositioning
kalau sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi lingkungan makro, perusahaan, atau pasar.
d. Ampuh
Positioning harus memiliki kata ampuh untuk menghujam ke benak pelanggan, mendominasi kategori yang akan dimasuki, dan berusaha
sekuatnya untuk melindungi posisi dominan dari serangan pesaing. e.
Bahasa yang sesuai target pasar Gunakan bahasa sesuai target pasar yang dituju di dalam positioning
merek.
2.1.7 Teori AIDDA
Teori AIDDA disebut AA procedure atau from attention to action procedure yang dikemukakan oleh Wilbur schramm. Menurut Effendi 2004:25 AIDDA adalah
akronim dari kata-kata attention perhatian, interest minat, desire hasrat, decision keputusan dan action tindakan.
Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak membaca dan melakukan action apa yang dianjurkan
pihak penyusun berita atau tajuk artikel, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya attention. Apabila perhatian sudah berhasil dilaksanakan,
Universitas Sumatera Utara
kini menyusul upaya menumbuhkan minat. Upaya ini berhasil dengan mengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan komunikan. Karena itu komunikator harus
mengenal siapa komunikan yang dihadapinya. Dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa iklan deodoran Axe sebagai
komunikator yang menyampaikan pesan-pesannya kepada pria dengan tujuan untuk menarik perhatian agar pesan yang disampaikan oleh produk tersebut dapat diterima.
Penerimaan pesan-pesan yang ditawarkan oleh iklan positioning Axe Apollo kepada khalayak sasarannya mahasiswa FISIP USU ini melalui beberapa tahapan. Adapun
tahapan itu meliputi : 1.
Perhatian attention, yaitu khalayak melihat dan memperhatikan iklan yang ditayangkan di RCTI. Perhatian ini muncul karena iklan dikemas
sedemikian rupa dengan alur cerita dan pemilihan model yang tepat dan sesuai sehingga kelihatan menarik.
2. Ketertarikaninterest, yaitu setelah perhatian khalayak terfokus kepada
iklan yang ditampilkan maka perhatian tersebut dapat berubah menjadi minat. Jika menggunakan kata-katakalimat yang menarik maka
menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh mengenai produk yang diiklankan tersebut.
3. Keinginanhasrat desire, yaitu keinginan atau hasrat khalayak untuk
memilih, memakai, melakukan sesuatu harus dibangkitkan, yakni dari proses ada rasa kepentingan atau ketertarikan terhadap iklan, lalu timbul
keinginan-keinginan para pria menjadi seperti figur yang ada dalam iklan tersebut yang dapat memikat dan menarik perhatian lawan jenis.
4. Keputusan decision membeli, merupakan sikap yang menimbulkan
adanya perhatian, ketertarikan dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu.
Universitas Sumatera Utara
5. Tindakan action, merupakan wujud dari keseluruhan tahapan teori yang
menghasilkan suatu aksi atau tindakan nyata dan konkret yakni melakukan transaksi dengan penjual guna memenuhi kebutuhannya. Namun dalam
penelitian, tahapan action tidak menjadi prioritas dan tujuan dilakukannya penelitian.
Bila dikaitkan dengan periklanan, maka minat adalah sikap yang timbul dalam diri seseorang setelah membaca, mendengar, atau menonton suatu iklan dimana orang
tersebut menjadi ingin tahu mengenai produk yang diiklankan dan berhasrat ingin memilikinya atau membelinya.
2.1.8 Pengertian Minat Beli