BAB II TINJAUAN PUSTTAKA
2.1 Diabetes Melitus
DM merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin. Hal ini terkait dengan kelainan
pada karbohidrat, metabolism lemak dan protein Palaian, et al., 2005. Hiperglikemia kronik dan gangguan metabolik DM lainnya akan menyebabkan
kerusakan jaringan dan organ, seperti mata, ginjal, syaraf, dan system vaskular Cavallerano, 2009.
2.1.1 Etiologi
DM dicirikan dengan peningkatan sirkulasi konsentrasi glukosa akibat metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang abnormal dan berbagai
komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Semua keadaan diabetes merupakan akibat suplai insulin atau respon jaringan terhadap insulin yang tidak
adekuat Inzucchi, 2005, ada bukti yang menunjukkan bahwa etiologi DM bermacam-macam. Meskipun berbagai lesi dan jenis yang berbeda akhirnya akan
mengarah pada insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas penderita DM. Manifestasi klinis DM terjadi jika
lebih dari 90 sel-sel beta telah rusak. Pada DM yang lebih berat, sel-sel beta
Universitas Sumatera Utara
telah rusak semuanya, sehingga terjadi insulinopenia dan semua kelainan metabolik yang berkaitan dengan defisiensi insulin Anonim, 1999.
2.1.2 Klasifikasi Diabetes Melitus
Klasifikasi DM menurut American Diabetes Association 2008, terbagi 4 bagian yaitu:
a. Diabetes tipe 1
DM tipe 1 tergantung insulin, DM ini disebabkan kerusakan sekresi produksi insulin sel-sel beta pankreas, sehingga penurun insulin sangat cepat
sampai akhirnya tidak ada lagi yang disekresi. Oleh karena itu dalam penatalaksanaannya substitusi insulin tidak dapat dielakkan disebut diabetes yang
tergantung insulin. b.
Diabetes tipe 2 DM tipe 2 tak tergantung insulin, adalah DM yang lebih umum,
penderitanya lebih banyak dibandingkan DM tipe 1. Penderita DM tipe 2 mencapai 90-9 dari keseluruhan populasi penderita diabetes. DM tipe 2 sering
terjadi pada usia di atas 45 tahun, tetapi akhir-akhir ini di kalangan remaja dan anak-anak populasi penderita DM tipe 2 meningkat. Berbeda dengan DM tipe 1,
pada DM tipe 2 terutama penderita DM tipe 2 pada tahap awal umumnya dapat dideteksi jumlah insulin yang cukup di dalam darahnya, disamping kadar glukosa
yang juga tinggi. DM tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, tetapi karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespons insulin
Universitas Sumatera Utara
secara normal. Keadaan ini lazim disebut resistensi insulin. Obesitas atau kegemukan sering dikaitkan dengan penderita DM tipe 2.
c. Diabetes gestational
DM ini adalah intoleransi glukosa yang mulai timbul atau mulai diketahui selama pasien hamil. Karena terjadi peningkatan sekresi berbagai hormon disertai
pengaruh metaboliknya terhadap toleransi glukosa, maka kehamilan merupakan keadaan diabetogenik.
d. Diabetes spesifik
DM ini disebabkan defekasi genetik fungsi sel-sel beta, defekasi genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, DM karena obat, DM
karena infeksi, DM imunologi dan sindrom genetik.
2.1.3 Gejala dan Diagnosis Diabetes Melitus