Strategi Komunikasi Politik Kerangka Teori

23

1.5.2 Strategi Komunikasi Politik

Komunikasi politik telah dikenal sejak zaman Aristoteles, dan sudah ada ketika manusia berpolitik dan berkomunikasi. Muller dalam Arifin 12 mengatakan bahwa komunikasi politik sebagai hasil yang bersifat politik dari kelas sosial, pola bahasa, dan pola sosialisasi. Galnoor juga menyebutkan bahwa komunikasi politik merupakan infrastruktur politik, yakni suatu kombinasi dari berbagai interaksi sosial di mana informasi yang berkaitan dengan usaha bersama dan hubungan kekuasaan masuk ke dalam peredaran. Komunikasi politik yang bersinggungan dengan organisasi atau kelompok menjadi jiwa dari organisasi politik tersebut. Melalui itu, terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai untuk memasyarakatkan suatu organisasi politik seperti yang dijelaskan oleh Redi Panuju, yakni dengan menyosialisasikan keberadaannya kepada masyarakat, membangun citra positif dalam rangka mencari dukungan, menggalang opini publik dalam rangka membangun, menyeleksi isu, dan merangkumnya menjadi formulasi kebijakan, dan membangun jaringan dalam rangka efektivitas kerja. 13 Oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi komunikasi politik untuk mewujudkan empat tujuan tersebut. Dalam realitas politik, yang banyak dialami oleh khalayak bukanlah sesuatu yang dirasakan secara langsung, melainkan disampaikan melalui lambang-lambang yang signifikan dapat berupa slogan, logo, dan figur. Politik adalah kegiatan simbolik yang menyentuh sejumlah besar orang karena orang- 12 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi Komunikasi Politik Indonesia, Jakarta, 2003, hlm. 9. 13 Redi Panuju, Komunikasi Organisasi: Dari Konseptual-Teoritik ke Empirik, Yogyakarta, 2001, hlm. 55. Universitas Sumatera Utara 24 orang menemukan makna dalam penggunaan lambang, pembuatan lambang, ataupun penyalahgunaan lambang pada komunikator politik. 14 Langkah dalam strategi komunikasi politik adalah merawat ketokohan, memantapkan kelembagaan, meningkatkan kemampuan dan dukungan lembaga dalam menyusun pesan politik, menetapkan metode, dan memilih media politik yang tepat. Suatu strategi dalam komunikasi politik adalah keseluruhan keputusan kondisional pada saat tertentu mengenai tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan politik pada masa depan. 15 Hal yang menjadi sangat penting dalam sebuah sistem politik atau ide politik baru agar dapat diterima khalayak adalah menumbuhkan citra yang baik dan menjaga kredibilitas yang diasosiasikan kepada satu ketokohan. Ketokohan ini selalu diidentikkan sebagai suatu figur yang ditempatkan sebagai pemimpin, sehingga erat kaitannya dengan kepemimpinan atau tokoh sentral. Kepemimpinan menurut Tannenbaum, Weschler, dan Massarik adalah pengaruh antarpribadi yang dilaksanakan dan diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu. 16 Sehingga dalam kepemimpinan atau ketokohan selalu ada indikator yang menjadi karakteristik, sehingga bisa dirumuskan menjadi bagian dari proses komunikasi, yang dalam hal ini adalah komunikasi politik. Penempatan figur yang tepat dalam menjalankan proses ini merupakan langkah atau strategi untuk mencapai tujuan. 14 Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media, Bandung, 2005, hlm. 114. 15 Anwar Arifin, op. cit., hlm. 145. 16 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial, Psikologi Kelompok, dan Psikologi Terapan, Jakarta, 2005, hlm. 38. Universitas Sumatera Utara 25

1.5.3 Endorser atau Ketokohan

Dokumen yang terkait

Opini Mahasiswa Terhadap Iklan Nasional Demokrat (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Terhadap Iklan Nasional Demokrat Di Metro TV)

0 54 90

PENGARUH TERPAAN IKLAN TELEVISI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (Studi Pada Masyarakat Dusun Geneng Desa Pacalan Kec. Plaosan Kab. Magetan)

1 51 29

Media dan Pemilu 2014: Analisis wacana kolom "Indonesia Memilih" Harian Umum Media Indonesia

0 6 98

Kepemilikan media dalam mencitrakan partai politik: analisis wacana kritis berita partai politik nasional Demokrat dalam kolom Indonesia memilih harian umum Media Indonesia

0 4 98

Pencitraan Partai Politik Nasional Demokrat Melalui Iklan Versi Sepak Bola (Studi Wacana Kritis Norman Fairclough Mengenai Iklan Partai Politik Nasional Demokrat Versi Sepak Bola

0 9 1

PROFILING SURYA PALOH DALAM SKH MEDIA INDONESIA PROFILING SURYA PALOH DALAM SKH MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Profiling Surya Paloh dalam Surat Kabar Harian Media Indonesia Terkait dengan Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional G

0 3 13

PENDAHULUAN PROFILING SURYA PALOH DALAM SKH MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Profiling Surya Paloh dalam Surat Kabar Harian Media Indonesia Terkait dengan Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Golkar ke VIII).

0 4 27

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN PROFILING SURYA PALOH DALAM SKH MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Profiling Surya Paloh dalam Surat Kabar Harian Media Indonesia Terkait dengan Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Golkar ke VIII).

0 3 26

Nasional Demokrat, Jabar Golkar.

0 0 1

Tabel 1: Berita tentang Surya Paloh

0 0 8