Kelima, Pilkada langsung merupakan sarana penting bagi proses kaderisasi kepemimpinan nasional. Jumlah personil yang berkualitas dari kepemimpiann
nasional dianggap sangat terbatas. Pertimbangan tersebut menjadi dasar mengapa penyelenggaraan pilkada
langsung kemudian menjadi pilihan yang dinilai tepat untuk diselenggarakan. Dalam hal ini, pilkada dipersepsikan akan memberi jaminan sejumlah keunggulan
didalam masyarakat dalam hal realisasi demokrasi yang sebenarnya pada tingkat daerah. Penyelenggaraan ini dinilai akan memenuhi kaidah proses demokratisasi
yaitu menjamin terwujudnya stabilitas yang mantap karena melibatkan partisipasi publik yang makin meluas sesuai aspirasi masyarakat. Kepala daerah yang terpilih
akhirnya akan menjadi perwujudan kehendak rakyat yang tentunya mewakili aspirasi yang bersifat riil dimasyarakat kerena pemilihan dilaksanakan dengan
asas kebebasan untuk memilih.
I.5.2.3 Alasan Penyelenggaraan Pilkada langsung
Ada beberapa alasan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah secara langsung yaitu
15
1 Mengembalikan kedaulatan ketangan Rakyat
:
Warga masyarakat di daerah, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari warga negara Republik Indonesia secara keseluruhan, juga memiliki hak atas
kedaulatan yang merupakan hak asasi mereka dan diajmin dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hal tersebut menjadi alasan dimana warga
masyarakat didaerah berdasarkan kedaulatan yang mereka miliki, harus diberi
15
H. Rozali Abdullah, Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada 2005: 53
Universitas Sumatera Utara
kesempatan untuk ikut menentukan masa depan daerahnya masing- masing dengan cara ikut memilih kepala daerah dan wakil kepala daerahnya secara
langsung. 2 Legitimasi yang sama antara Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah dengan
DPRD Pada tanggal 5 April 2004, Indonesia sudah melaksanakan Pemilu legislatif.
Anggota DPRD dipilih secara langsung oleh rakyat pemilih melalui sistem proporsioanl dengan daftar calon terbuka. Oleh karena itu kepala daearah dan
wakil kepala harus dipilih langsung oleh rakyat, sehingga tingkat legitimasi diantara keduanya sama.
3 Kedudukan yang sejajar antara Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan DPRD
Menurut UU NO. 22 Tahun 1999 pasal 16 ayat 2 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan bahwa DPRD, sebagai Badan Legislatif Daerah, berkedudukan
sejajar dan menjadi mitra pemerintah daerah. Oleh karena itu untuk memberikan kedudukan sebagai mitra sejajar antara kepala daerah dan wakil
kepala daerah dengan DPRD, maka seharusnya kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat.
4 UU NO. 22 Tahun 2003 tentang Susduk MPR, DPR, DPD, dan DPRD Dalam Pasal 62 UU No. 22 Tahun 2003, kewenangan DPRD untuk memilih
kepala daerah sudah dicabut. Kewenangan yang ada pada DPRD, adalah mengusulkan pengangkatan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah
kepada Presiden melalui menteri dalam Negri.
Universitas Sumatera Utara
5 Mencegah terjadinya Politik uang Pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung diharapkan dapat
mencegah dan mengurangi terjadinya politik uang. Pihak- pihak yang ingin melakukan politik uang akan berhadapan dengan para pemilih yang jumlahnya
cukup banyak.
1.5.2.5 Dampak Positif Pelaksanaan Pilkada Langsung