Sementara masih memungkinkan adanya komplain dari masyarakat mengenai kesalahan nama, atau belum terdaftarnya nama seseorang dalam Daftar Pemilih
sehingga masyarakat dapat mendaftarkan dirinya untuk ikut dala pemilihan. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat sebanyak 50 responden yang
mengecek namanya di Daftar Pemilih Sementara, dan akan mendaftarkan dirinya untuk ikut memilih jika namanya tidak tercantum disana, 30 kurang setuju akan
hal tersebut, dan 20 responden tidak setuju akan mendaftarkan dirinya sebagai pemilih jika namanya tidak tercantum dalam Daftar Pemilih Sementara.
IV.4 Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan dengan informan kunci key informan yaitu Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah KPUD Kabupaten Tapanuli Utara dan dengan
informan utama, yaitu kasub.bagian teknis dan penyelenggara, Divisi teknis penyelenggara dan Divisi Sosialisasi IT dan SDM. Wawancara ini dilakukan pada
bulan Maret 2011 dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan judul penelitian yaitu: “Peranan Komisi Pemilihan Umum Daerah dalam
penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat”. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beserta
jawaban dapat dilihat pada uraian berikut:
Hasil wawancara dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Utara bapak Lamtagon Manalu
1. Apa pendapat Bapak mengenai pemilihan Kepala Daerah secara
langsung?
Universitas Sumatera Utara
Jawaban : Berdasarkan jawaban dari informan kunci, mengatakan bahwa pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan sebuah sarana yang tepat
untuk mendudukkan seorang kepala daerah atau pemimpin yang tepat. Pemilihan kepala daerah secara langsung juga dikatakan sebagai bentuk demokrasi Indonesia
yang lebih nyata, dimana masyarakat secara keseluruhan berhak dan berkewajiban untuk menentukan masa depan daerahnya lewat pemimpin yang dipilihnya.
2. Bagaimana awal terbentuknya Komisi Pemilihan umum daerah
Kabupaten Tapanuli Utara? Jawaban: Berdasarkan jawaban dari bapak Ketua KPUD, Komisi
PemilihanUmum Daerah Kabupaten Tapanuli Utara terbentuk pada tahun 2003 dan dibentuk oleh Komisi Pemilihan UmumKPU Provinsi. Pada awalnya
Komisi Pemilihan Umum KPU provinsi membentuk tim seleksi yang terdiri dari 5 orang penyeleksi. Tim seleksi telah ditentukan sebelumnya yaitu 1 orang
diajukan oleh Bupati, 2 orang dari DPRD Kabupaten, dan 2 orang dari Provinsi. Tim seleksi tersebut kemudian menjaring 5 orang dari 10 orang yang diajukan,
sedangkan ketua Komisi dipilih dari dan oleh anggota. 3.
Apa pengaruh dari penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang baik? Jawaban: Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang baik tentu sangat
berpengaruh. Keberhasilan daerah kedepannya juga dipengaruhi oleh siapa yang terpilih. Jika pemilihan kepala daerahnya berlangsung dengan baik,
masyarakatnya memiliki tingkat kesadaran dan partisipasi yang tinggi, tentu calon yang terpilih adalah benar-benar merupakan hasil suara pilihan rakyat secara
umum. Dengan demikian, jika penyelenggaraan pemilihan kepala daerah
Universitas Sumatera Utara
berlangsung dengan baik, mulai dari proses tahapan sampai pada pemungutan suara, dimana dalam tahapan tersebut rakyat sudah mengenali calonnya, tentu
pada saat pemungutan suara rakyat akan memilih calon kepala daerah yang benar- benar pantas untuk menjadi pemimpinnya.
4. Bagaimana motivasi masyarakat untuk ikut serta dalam pemilihan kepala
daerah di daerah ini? Jawaban: Banyak masyarakat yang termotivasi karena keinginan untuk
mendudukkan calon yang didukungnya, dan dipercaya mampu dan pantas duduk sebagai pemimpin. Masyarakat yang peduli akan adanya hak dan kewajibannya
untuk ikut serta menentukan nasib daerahnya, maka mereka akan memiliki motivasi yang tinggi untuk ikut serta dalam pemilihan kepala daerah dengan
mendukung calon-calon yang dianggapnya baik dan benar-benar tepat untuk duduk sebagai pemimpin. Namun, tidak sedikit juga masyarakat di daerah yang
kurang termotivasi dalam mengikuti penyelenggaraan pemilihan kepala daearah wakil kepala daerah. Hal itu bisa kita lihat, dimana seringkali masyarakat ikut
aktif dalam kegiatan pilkada, hanya karena mendapatkan uang ataupun mempunyai hubungan keluarga dengan salah satu calon yang ada, sehingga
mereka mengikuti kegiatan-kegiatan pilkada seperti kampanye, sosialisasi dan ikut serta dalam pemungutan suara. Namun, ada juga sebagian orang dimana
mereka tidak memiliki hubungan keluarga dengan si calon, maka untuk memilih pun hanya sekedar bahkan tanpa pertimbangan yang matang untuk memilih calon
yag ada.
Universitas Sumatera Utara
5. Bagaimana standar pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang baik
menurut Bapak? Jawaban: Standar pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang baik itu berarti
adanya kinerja yang baik dari penyelenggara, kesadaran yang tinggi dari masyarakat, dan tingkat partisipasi masyarakat yang juga tinggi.
- Penyelenggaraan yang baik itu berarti tahapan-
tahapan penyelenggaraan yang dilakukan tepat waktu misalnya dalam hal ini,
Komisi Pemilihan Umum Daerah dalam melakukan tahapan sosialisasi mempunyai waktu yang tepat, pelaksanaan monitoring, tempat untuk
melaksanakan penyuluhan. Selain tepat waktu, penyusunan Daftar Pemilih Tetap juga harus dilakukan dengan baik. Demikian juga
dengan pembagian kartu pemilih, harus dibagikan beberapa hari sebelum pemungutan suara. Tempat Pemungutan Suara juga akan
mempengaruhi penyelenggaraan pilkada yang baik, karena apabila tempat yang ditentukan jauh dan tidak tertempuh oleh masyarakat,
maka sebagian besar masyarakat tidak akan datang dalam pemungutan suara. Selain itu, penyelenggara juga harus mampersiapkan hal- hal
yang berkenaan dengan pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah, dan persiapan tersebut merupakan bukti dimana KPU berusaha untuk
menggerakkan partisipasi masyarakat untuk ikut dalam pemilihan Kepala Daerah.
- Kesadaran yang tinggi dari masyarakat berarti masyarakat benar- benar
memiliki kesadaran bahwa pemilihan kepala daerah merupakan satu
Universitas Sumatera Utara
hal yang penting yang akan mempengaruhi seluruh masyarakat dalam suatau daerah tersebut. Oleh karena itu seharusnya masyarakat sadar
dan tahu bahwa mereka memiliki andil untuk menentukan masa depan daerahnya. Kesadaran masyarakat dalam hal ini adalah ikut dan aktif
dalam penyelenggaraan pemilihan kepala Daerah tanpa ada unsur kepentingan diri, misalnya hanya karena mendapatkan uang, atau
karena memiliki hubungan keluaraga ataupun marga sehingga terlibat dalam pemilihan kepala daearh. Tetapi lebih daripada itu, masyarakat
ikut memilih karena memiliki harapan yang besar untuk membangun daerahnya kedepannnya.
- Partisipasi masyarakat yang tinggi merupakan lanjutan dari kesadaran
masyarakat. Kalau masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi maka dalam penyelenggaraannya pun masyarakat akan memiliki partisipasi
yang tinggi. Partisipasi masyarakat dilihat dari bagaimana antusiasme masyarakat untuk ikut serta dalam sosialisasi, penyuluhan, kampanye
bahkan untuk memberikan suaranya pada saat pemungutan suara. Partisipasi yang tinggi dapat dikatakan jika jumlah suara pemilih lebih
dari 70 dari data pemilih tetap. 6. Apakah ada kesalahan pada saat penyelenggaraan Pemilihan Kepala
Daerah? Jawaban: Pada saat penyelenggaraan pemilihan kepala Daerah berlangsug, ada
kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat, yaitu hasil surat suara. Surat suara
Universitas Sumatera Utara
yang seharusnya dicoblos, dicontreng oleh masyarakat, dan hal tersebut merupakan kesalahan informasi yang diterima oleh masyarakat.
Hasil wawancara dengan Divisi Sosialisasi, IT, dan SDM
1. Bagaimana pelaksanaan Sosialisasi mengenai pilkada kepada masyarakat
di daerah Kabupaten Tapanuli Utara? Jawaban: Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pemilihan kepala daerah
dilaksanakan di kabupaten Tapanuli Utara. Sosialisasi tersebut dilaksanakan jauh hari sebelum penyelenggaraan pilkada, yaitu kira-kira 8 bulan selama masa
tahapan 8 bulan sebelum pelaksanaan pemungutan suara. Sosialisasi kepada masyarakat tersebut selalu dilakukan dengan cara dan waktu yang teratur kepada
seluruh masyarakat, baik dengan melaksanakan sosialisasi di tingkat kabupaten, kecamatan maupun di tingkat desa.
2. Perlukah pelaksanaan sosialisasi mengenai pilkada kepada masyarakat?
Jawaban: Pelaksanaan sosialisasi sehubungan dengan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah sangat perlu. Malah pihak KPU kedepannya juga harus lebih
meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, supaya masyarakat mengerti dan tahu akan pentingnya menggunakan hak pilih mereka, dan adanya kewajiban
mereka untuk menciptakan cita-cita daerahnya dan nasib daerahnya kedepannya. Karena dapat diperkirakan, tanpa adanya sosialisasi, maka akan banyak
masyarakat yang tidak dapat menyadari pentingnya untuk menggunakan hak pilih mereka. Sosialisasi juga diharapkan dapat mengurangi sipat apatis dan tidak
perduli dari masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana sosialisasi kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak
KPU? Jawaban: Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat dilakukan dengan
berbagai cara dan juga melibatkan berbagai pihak. Sosialisasi yang diberikan diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat. Contoh sosialisasi yang telah
dilakukan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Utara adalah dengan menyebar brosur atau surat- surat pemberitahuan sehubungan
dengan pilkada misalnya ke gereja, kedai- kedai, rumah makan dan lain- lain. 4. Apa saja tugas Komisi Pemilihan Umum dalam penyelenggaraan Pemilihan
Kepala Daerah? Jawaban: Dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah, KPU bertugas untuk
merencanakan pelaksanaan pemilu, melakukan berbagai kegiatan persiapan seperti: membuat informasi, melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada
masyarakat, menyusun daftar pemilih dan lain-lain. Selain itu KPU juga bertugas untuk membentuk PPK, PPS dan KPPS dalam wilayah kerjanya, dan menetapkan
hasil pemilihan Kepala Daerah di kabupaten tersebut. 5. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala
Daerah? Jawaban: Ada banyak pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pilkada. Namun
pihak yang secara langsung berhubungan dengan penyelenggaraannnya adalah PPK di tingkat kecamatan, PPS di tingkat desa dan KPPS. Mereka semua
adalah pihak-pihak yang dibentuk untuk membantu tugas Komisi Pemilihan
Universitas Sumatera Utara
Umum dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Tapanuli Utara.
6. Bagaimana cara KPUD berkoordinasi dengan pihak- pihak seperti PPK, PPS, dan KPPS
Jawaban: Cara pihak Kpmisi Pemilihan Umum berkoordinasi dengan pihak- pihak tersebut adalah dengan membuat rapat kerja secara berkala. Misalnya pertama di
tingkat kabupaten, lalu ke kecamatan, atau jika memang sangat memungkinkan juga melaksanakan rapat kerja dengan pihak desa. Begitu juga jika ada
penyelenggaraan pilkada yang kurang baik di daerah, maka pihak- pihak tersebut akan dipanggil oleh KPUD untuk melakukan rapat kerja.
Hasil wawancara dengan Divisi Teknis Penyelenggara 1. Apakah ada pelaksanaan penyuluhan mengenai pemilihan Kepala Daerah
kepada masyarakat?
Jawaban: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Utara melakukan penyuluhan kepada masyarakat dengan cara tatap muka dan menggunakan metode
percontohan. Cara tatap muka ini berlangsung dengan melakukan tanya jawab dialog dengan warga misalnya dengan mengumpulkan darma wanita warga per
kecamatan, kelompok- kelompok masyarakat, dan lain- lain. 2. Dimana penyuluhan kepada masyarakat dilaksanakan?
Jawaban: Penyuluhan biasanya dilakukan dengan mengambil sebuah tempat di kecamatan, dan kemudian warga diundang datang kesana untuk mendengarkan
Universitas Sumatera Utara
penyuluhan. Tempat yang biasanya digunakan adalah balai kecamatan, atau gedung milik daerah bisa dimanfaatkan untuk memberikan penyuluhan.
3. Kapan pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat dilaksanakan?
Jawaban: Penyuluhan kepada masyarakat dilakukan jauh sebelum penyelenggaraan pemilihan kepala daerah berlangsung. Penyuluhan maupun
sosialisasi sudah dilakukan selama masa tahapan, kira- kira 8 bulan sebelum pemungutan suara.
4. Apakah jumlah dan kemampuan para penyuluh sudah mencukupi? Jawaban: Jumlah dan kemampuan penyuluh sudah mencukupi. Jumlah penyuluh
bukan hanya darii staf orang- orang yang berasal dari Lembaga ini, tetapi juga orang- orang yang sudah dibentuk, yaitu PPK sebanyak 5 orang kecamatan, PPS
sebanyak 3 orang desa, dan KPPS sebanyak 7 orang TPS, dan jumlah tersebut sudah sangat mencukupi untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
5. Apakah KPU sudah melakukan pemberian informasi melalui media cetak dan elektronik
Jawaban: Pihak KPUD Komisi Pemilihan Umum Daerah telah melakukan pemberian informasi melalui media cetak, yaitu melalui surat kabar milik daerah,
brosur, dan surat- surat pemberitahuan yang kami sebar kepada masyarakat, sedangkan melalui media elektronik, pemberian informasi telah dilakukan melalui
radio milik daerah.
Universitas Sumatera Utara
6. Apakah KPU sudah memberikan informasi melalui penyebaran brosur? Jawaban: Komisi Pemilihan Umum Daerah sudah melakukan penyebaran brosur
dan surat-surat pemberitahuan kepada masyarakat dan penyebaran brosur yang telah diberikan merupakan hal unik yang baru pertama kali dilakukan di daerah
ini. KPUD menyebar brosur dan surat- surat pengumuman kepada masyarakat melalui tempat-tempat umum yaitu dengan cara menyebarkan brosur ke gereja,
masjid, warung bahkan rumah makan yang ada di daerah kabupaten Tapanuli Utara.
7. Apakah KPU telah menyediakan informasi terbaru mulai tahap pendaftaran pemilih sampai penghitungan suara oleh pihak KPUD?
Jawaban: Pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah selalu menyediakan informasi- informasi terbaru sehubungan dengan pemilihan kepala daerah. Seperti
sebelumnya, penyediaan informasi itu dibuat dengan cara memanfaatkan semua media yang ada di daerah dan berusaha supaya seluruh masyarakat mendapat
informasi yang terbaru dan tepat.
Hasil wawancara dengan Kasub. Bagian Teknis Penyelenggara
1. Siapa saja penyelenggaraan kampanye,sosialisasi dan monitoring? Jawaban: Dalam kegiatan kampanye sebagian besar masyarakat yang tidak
memiliki hubungan keluarga dengan calon atau misalnya dalam hubungan marga biasanya akan bersikap acuh tak acuh. Masyarakat sering sekali tidak perduli akan
adanya suatu pelaksanaan sebuah kampanye di daerah. Tetapi tidak sedikit pula
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang datang, namun termotivasi karena mendapat berbagai ganti rugi ketika mengikuti kegiatan kampanye, misalnya karena mendapat konsumsi.
2. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat pada saat pemungutan suara? Jawaban: Tingkat partisipasi masyarakat dalam hal pemungutan suara sebenarnya
sudah dapat dikatakan lumayan baik. Walaupun masih ada sebagian masyarakat yang bersikap apatis terhadap penyelenggaraan pilkada. Hal tersebut terlihat dari
banyaknya jumlah pemilih dalam pemilihan kepala daerah 2009 mencapai 70 . Namun banyak juga masyarakat tersebut yang ikut memilih bukan dengan
kesadaran pribadinya, tetapi cenderung memakai hak pilihnya karena faktor- faktor tertentu. Contoh nyata yang sering ditemui adalah, suatu daerah akan
sangat sulit didata jika mereka tidak memiliki hubungan keluarga atau hubungan marga mayoritas Suku Batak dengan calon yang ada.
3. Apa-apa saja kendala yang terjadi dalam mengarahkan masyarakat dalam mengikuti pemilihan kepala daerah?
Jawaban: Kendala yang terjadi dalam mengarahkan masyarakat untuk mengikuti penyelenggaraan pemilihan kepala daerah adalah dalam hal penyusunan Daftar
Pemilih Tetap DPT. Seringkali masyarakat bersifat apatis pada saat penyusunan Daftar Pemilih Tetap. Hal tersebut sering disebabkan karena masyarakat akan
termotivasi karena uang saja. Sehingga apabila seseorang sudah mendapat uang dari calon kepala daerah, maka dia akan termotivasi untuk ikut memilih dan
didata dalam DPT. 4. Bagaiman cara mengatasi masalah mengenai kurangnya perhatian
masyarakat sehubungan dengan pemilihan kepala Daerah?
Universitas Sumatera Utara
Jawaban: Masalah mengenai kurangnya perhatian masyarakat, pihak KPUD sudah berusaha yaitu dengan cara lebih meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan kepada
masyarakat. Begitu juga dengan pemberian informasi kepada masyarakat melalui media yang ada, selalu ditingkatkan, sehingga masyarakat secara keseluruhan
dapat mengetahui informasi- informasi penting dengan cepat dan mudah. 5. Apa-apa saja hal yang berbeda unik yang dilakukan oleh KPU di
daerah ini, dalam meningkatkan partisipasi masyarakat? Jawaban: KPU menyebar brosur dan surat-surat pemberitahuan kepada
masyarakat melalui tempat- tempat umum seperti rumah ibadah gereja, mesjid, warung- warung, took, kantor, dan lain-lain. Hal ini baru pertama kali
dilaksanakan di Tapanuli Utara pada pilkada 2009, dan daerah lain belum menerapkan hal tersebut.
BAB V
Universitas Sumatera Utara
ANALISA DATA V.1. Analisa Data Tentang Identitas Responden
Penyelenggaran Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Kota diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah. Pelaksanaan pemilihan
Kepala Daerah yang baik, tidak cukup hanya dari bagaimana cara kerja Komisi Pemilihan Umum, tetapi juga harus diikuti dengan adanya kesadaran dan tingkat
partisipasi masyarakat yang tinggi. Tingkat partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh bagaimana lembaga Komisi Pemilihan Umum Daerah mengarahkan
partisipasi masyarakat, dan tingkat partisipasi masyarakat juga mempengaruhi baik tidaknya hasil perolehan dari penyelenggaraan pemilihan umum.
Partisipasi masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara dalam Pilkada 2009, jika dilihat dari tingkat umur, maka dapat diketahui bahwa masyarakat yang ikut serta
dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah berasal dari berbagai usia di atas 17 tahun tabel 7. Dalam hal ini masyarakat yang telah memenuhi syarat-
syarat yang berlaku dan terdaftar sebagai pemilih, memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam pemilihan kepala daerah.
Mayoritas responden berasal dari mayarakat yang berusia 17-25 tahun. Dari data tersebut dapat juga dilihat bahwa masyarakat yang memiliki umur lebih
muda memiliki semangat yang lebih tinggi untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah.
Penduduk kabupaten Tapanuli Utara telah banyak mengecap pendidikan sampai paada tingkat SMA. Hal ini dapat dilihat dari data responden yang ikut
serta dalam pemilihan Kepala daerah pada tabel 3. Dari data ini dapat diketahui,
Universitas Sumatera Utara
bahwa sebagian besar masyarakat sudah memiliki pendidikan yang baik, dan dengan ini diharapkan agar masyarakat mampu untuk memiliki pemikiran yang
baik dan lebih demokratis, sehingga masyarakat dapat juga turut serta dalam membangun daerahnya.
V.2 Peranan Komisi Pemilihan Umum Dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah