Pengambilan dan preparasi sampel Analisis proksimat

Gambar 4 Diagram alir metode penelitian

3.3.1 Pengambilan dan preparasi sampel

Penelitian ini diawali dengan pengambilan sampel kerang bulu Anadara antiquata dari Pasar Ikan Muara Angke Jakarta. Setiap kerang diukur panjang, lebar, tinggi dan berat tubuhnya sebelum dilakukan preparasi. Sampel kerang bulu dipreparasi menjadi dua, yaitu utuh dan tanpa jeroan. Rendemen yang dihitung meliputi rendemen daging, jeroan dan cangkang. Kerang Bulu Penentuan Ukuran dan Berat Preparasi Penghitungan Rendemen jeroan, daging, cangkang Analisis Asam Lemak Analisis Proksimat Pemisahan Cangkang Utuh Daging Analisis Proksimat Analisis Asam Lemak Analisis Asam Lemak Karakteristik Asam Lemak

3.3.2 Analisis proksimat

Analisis proksimat merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia yang terkandung dalam suatu bahan. Analisis proksimat terhadap kerang bulu utuh dan daging meliputi: analisis kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat. a Analisis kadar air AOAC 2005 Prinsip dari analisis kadar air yaitu untuk mengetahui kandungan atau jumlah air yang terdapat pada suatu bahan. Tahap pertama yang dilakukan pada analisis kadar air adalah mengeringkan cawan porselen dalam oven pada suhu 105 C selama 1 jam. Cawan tersebut diletakkan ke dalam desikator kurang lebih 15 menit dan dibiarkan sampai dingin kemudian ditimbang. Sampel seberat 1 gram ditimbang setelah terlebih dahulu digerus. Selanjutnya cawan yang telah diisi sampel tersebut dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 102-105 C selama 5-6 jam. Cawan tersebut dimasukkan ke dalam desikator dan dibiarkan sampai dingin 30 menit kemudian ditimbang. Perhitungan kadar air pada kerang bulu: Kadar air = B - C x 100 B - A Keterangan : A = Berat cawan kosong gram B = Berat cawan yang diisi dengan sampel gram C = Berat cawan dengan sampel yang sudah dikeringkan gram b Analisis kadar abu AOAC 2005 Prinsip dari analisis kadar abu yaitu untuk mengetahui jumlah abu yang terdapat pada suatu bahan terkait dengan mineral dari bahan yang dianalisis. Cawan abu porselen dibersihkan dan dikeringkan di dalam oven bersuhu sekitar 105 C selama 30 menit. Cawan abu porselen tersebut dimasukkan ke dalam desikator 30 menit dan kemudian ditimbang. Sampel sebanyak 5 gram ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam cawan abu porselen. Selanjutnya dibakar di atas kompor listrik sampai tidak berasap dan dimasukkan ke dalam tanur pengabuan dengan suhu 600 o C selama 7 jam. Cawan dimasukkan di dalam desikator dibiarkan sampai dingin dan kemudian ditimbang. Perhitungan kadar abu pada kerang bulu: Kadar abu = C - A x 100 B - A Keterangan : A = Berat cawan abu porselen kosong gram B = Berat cawan abu porselen dengan sampel gram C = Berat cawan abu porselen dengan sampel setelah dikeringkan gram c Analisis kadar lemak AOAC 2005 Sampel seberat 2 gram W 1 dimasukkan ke dalam kertas saring dan dimasukkan ke dalam selongsong lemak, kemudian dimasukkan ke dalam labu lemak yang sudah ditimbang berat tetapnya W 2 dan disambungkan dengan tabung soxhlet. Selongsong lemak dimasukkan ke dalam ruang ekstraktor tabung soxhlet dan disiram dengan pelarut lemak. Tabung ekstraksi dipasang pada alat destilasi soxhlet lalu dipanaskan pada suhu 40 C dengan menggunakan pemanas listrik selama 16 jam. Pelarut lemak yang ada dalam labu lemak didestilasi hingga semua pelarut lemak menguap. Pada saat destilasi pelarut akan tertampung di ruang ekstraktor, pelarut dikeluarkan sehingga tidak kembali ke dalam labu lemak, selanjutnya labu lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C, setelah itu labu didinginkan dalam desikator sampai beratnya konstan W 3 . Kadar lemak ditentukan dengan rumus: Kadar Lemak = W 3 -W 2 x 100 W 1 Keterangan : W 1 = Berat sampel gram W 2 = Berat labu lemak tanpa lemak gram W 3 = Berat labu lemak dengan lemak gram d Analisis kadar protein AOAC 1980 Prinsip dari analisis protein, yaitu untuk mengetahui kandungan protein kasar crude protein pada suatu bahan. Tahap-tahap yang dilakukan dalam analisis protein terdiri atas tiga tahap, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. 1 Tahap destruksi Sampel ditimbang seberat 0,5 gram, kemudian sampel dimasukkan ke dalam labu kjeldahl. Satu butir selenium dimasukkan ke dalam tabung tersebut dan ditambahkan 3 ml H 2 SO 4. Tabung yang berisi larutan tersebut dimasukkan ke dalam alat pemanas dengan suhu 410 o C, ditambahkan 10 ml air. Proses destruksi dilakukan sampai larutan menjadi jernih. 2 Tahap destilasi Larutan yang telah jernih didinginkan dan kemudian ditambahkan 50 ml akuades dan 20 ml NaOH 40, lalu didestilasi. Hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer 125 ml yang berisi 25 ml asam borat H 3 BO 3 2 yang mengandung indikator bromcherosol green 0,1 dan methyl red 0,1 dengan perbandingan 2:1. Proses destilasi dilakukan dengan menambahkan 50 ml larutan NaOH-Na 2 S 2 O 3 ke dalam alat destilasi hingga tertampung 40 ml destilat di dalam erlenmeyer dengan hasil destilat berwarna hijau kebiruan. 3 Tahap titrasi Titrasi dilakukan dengan menggunakan HCl 0,09 N sampai warna larutan pada erlenmeyer berubah warna menjadi merah muda. Volume titran dibaca dan dicatat. Perhitungan kadar protein pada kerang bulu: N= ml HCl-ml blanko x N HCl x 14,007 x 100 mg contoh x faktor koreksi alat Kadar Protein= Nitrogen x faktor konversi 6,25 e Analisis kadar karbohidrat AOAC 2005 Kadar karbohidrat dilakukan secara by difference, yaitu hasil pengurangan dari 100 dengan kadar air, abu, protein dan lemak sehingga kadar karbohidrat tergantung pada faktor pengurangan. Hal ini karena karbohidrat sangat berpengaruh kepada zat gizi lainnya. Kadar karbohidrat dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Karbohidrat = 100 - abu + air + lemak + protein

3.3.3 Analisis asam lemak AOAC 1999