Asam  lemak  esensial  yang  terdapat  dalam  tubuh  sebagai  fosfolipid mempunyai fungsi Muchtadi et al. 1993 sebagai berikut:
1. Memelihara integritas dan fungsi membran seluler
2. Mengatur metabolisme kolesterol
3. Merupakan  prekursor  dari  senyawa  yang  memilki  fungsi  pengatur  fisiologis
yaitu prostaglandin, thromboksan, prostasiklin 4.
Dibutuhkan untuk aksi piridoksin Vitamin B6 dan asam pantotenat 5.
Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2.6 Kromatografi Gas Gas Chromatography
Kromatografi gas merupakan teknik yang pertama kali diperkenalkan  oleh James  dan  Martin  pada  tahun  1952.    Teknik  ini  merupakan  metode  analisis
kuntitatif  dan  kualitatif  yang  cepat  untuk  menganalisis  komponen  lipida  volatil, antara  lain  hidrokarbon,  fatty  acid,  esters,  sterol,  dll  Renata  2009.    Analisis
dengan kromatografi gas didasarkan pada partisi komponen-komponen dari suatu cairan di antara fase gerak berupa gas dan fase diam berupa zat padat cairan yang
tidak mudah menguap yang melekat pada bahan pendukung inert. Penggunaan  kromatografi    dibedakan  antara  dua  metode  penggunaan.
Pertama,  kromatografi  gas  digunakan  sebagai  alat  untuk  melakukan  pemisahan. Penggunaan  ini  memerlukan  pengubahan  senyawa  sampel  menjadi  senyawa
volatil  atau  senyawa  yang  dapat  diderivatisasi  untuk  menghasilkan  senyawa volatil.  Kedua,  kromatografi  gas  sebagai  pelengkap  untuk  hasil  analisis  yang
sempurna,  dalam  hal  ini  waktu  dan  volume  retensi  digunakan  untuk  identifikasi senyawa,
luas dan
bobot peak
sebagai informasi
kuantitatifnya Skoog et al. 1998 diacu oleh Renata 2009.
Bagian  dasar  dari  suatu  kromatografi  gas  adalah  tangki  gas  pembawa, sistem  injeksi  sampel,  kolom  kromatografi,  detektor,  oven  dan  rekorder
Nielsen 1988 diacu oleh Renata 2009. Gas pembawa merupakan gas yang inert dan  memiliki  tingkat  kemurnian  yang  tinggi  di  antaranya  helium,  nitrogen  dan
hidrogen.  Tangki  gas  pembawa  dilengkapi  dengan  regulator  aliran  dan  tekanan. Oven  berfungsi  mengontrol  temperatur  dalam  kolom  kromatografi.  Kolom
kromatografi  gas  dapat  berupa  packed  column  atau  capillary  column.  Detektor yang  sering  digunakan  pada  gas  kromatografi  adalah  flame  ionization  FID,
thermal  conductivity  TCD,  electron  capture  ECD,  flame  photometric  FPD dan photoionization PID Skoog et al. 1998 diacu oleh Renata 2009.
Asam lemak yang terkandung dalam suatu bahan pangan dapat ditentukan menggunakan  alat  yang  disebut  Gas  Chromatography  GC.  Kromatografi  gas
adalah alat yang digunakan untuk memisahkan senyawa atsiri dengan mengalirkan arus  gas  melalui  fase  diam.  Bila  fase  diam  berupa  zat  padat,  maka  disebut
Kromatografi  Gas  Padat  KGP.  Bila  fase  diam  berupa  zat  cair,  maka  disebut Kromatografi Gas Cair KGC McNair dan Bonelli 1988.
Dalam  hal  analisis  asam  lemak,  maka  mula-mula  lemak  minyak dihidrolisis  menjadi  asam  lemak,  kemudian  ditransformasi  menjadi  bentuk
esternya  yang  bersifat  lebih  mudah  menguap.    Dalam  metode  ini,  transformasi dilakukan  dengan  cara  metilasi  sehingga  diperoleh  metil  ester  asam  lemak
FAME. Selanjutnya FAME ini dianalisis dengan alat kromatografi gas. Penerapan  kromatografi  gas  pada  bidang  industri  antara  lain  meliputi:
obat-obatan  dan  farmasi,  lingkungan  hidup,  industri  minyak,  kimia  klinik, pestisida  dan  residunya  serta  pangan.  Di  bidang  pangan,  kromatografi  gas
digunakan  untuk  menetapkan  kadar  antioksidan  dan  bahan  pengawet  makanan serta  untuk  menganalisis  sari  buah,  keju,  aroma  makanan,  minyak,  produk  susu
dan lain-lain Fardiaz 1989. Kromatografi  gas  dalam  analisis  pangan  memiliki  berbagai  keuntungan
McNair dan Bonelli 1988, antara lain: 1 Kecepatan
Seluruh analisis dapat diselesaikan dalam waktu 23 menit. Penggunaan gas sebagai  fase  gerak  mempunyai  keuntungan,  yaitu  cepat  tercapainya
kesetimbangan antara fase gerak dan fase diam,  dan dapat  digunakan kecepatan- gas-pembawa yang tinggi.
2 Resolusi daya pisah Daya  resolusi  kromatografi  gas  sangat  tinggi  yaitu  dapat  memisahkan
komponen  yang  sukar  dipisahkan  dengan  cara  lain,  walaupun  dengan  titik  didih yang hampir sama. Hal ini dikarenakan kromatografi gas menggunakan fase cair
yang selektif.
3 Analisis kualitatif Waktu  retensi atau waktu  tambat  adalah waktu  sejak penyuntikan sampai
maksimum  puncak.  Dengan  menggunakan  aliran  yang  tepat  dan  mengendalikan suhu, waktu tambat tersebut cukup singkat.
4 Kepekaan Kromatografi  gas  memiliki  kepekaan  yang  tinggi.  Keuntungan  tambahan
dari kepekaan yang tinggi ini adalah sampel yang diperlukan hanya sedikit untuk menganalisis secara lengkap.
5 Kesederhanaan Kromatografi gas mudah dijalankan dan mudah dipahami. Penafsiran data
yang diperoleh biasanya cepat dan langsung serta mudah.
3  METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat