Komposisi Kimia Kerang Bulu Anadara antiquata Lipid

coklat kehitaman Budiman 1975. Marshall dan Williams 1972 diacu oleh Hidayati 1994 menyatakan bahwa kedua keping dari cangkang biasanya simetris, tubuh pipih secara lateral dengan hinge dan ligament pada bagian dorsal. Kerang pada umumnya merupakan salah satu sumber protein hewani yang cukup berarti. Daging kerang bulu memiliki kelebihan bila dibandingkan hasil laut lain, yaitu memiliki daging yang lunak, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas dan mengandung hampir semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Keistimewaan daging kerang bulu antara lain adalah mengandung asam lemak tidak jenuh yang termasuk ke dalam golongan omega-3 yang dapat menekan kandungan kolesterol dalam darah. Kerang bulu juga mengandung fosfor dan kalsium yang berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bagi anak Okuzumi dan Fujii 2000.

2.2 Komposisi Kimia Kerang Bulu Anadara antiquata

Kerang-kerangan yang berasal dari perairan tawar maupun laut memiliki kandungan gizi yang penting. Komposisi kimia kerang sangat bervariasi tergantung pada spesies, jenis kelamin, umur dan habitat. Kerang bulu mengandung asam lemak tak jenuh dan protein cukup tinggi yang baik bagi tubuh. Kandungan asam lemak tak jenuh sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia karena memiliki beberapa manfaat, antara lain dapat mencerdaskan otak, membantu masa pertumbuhan dan menurunkan kadar trigliserida dalam darah Suwignyo et al. 1998 diacu oleh Prihartini 1999. Kandungan gizi kerang bulu dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kandungan gizi kerang bulu dibandingkan dengan kerang darah Komponen Kerang bulu Kerang darah Kadar air 83,295 81,828 Kadar lemak 5,402 6,272 Kadar protein 8,309 7,965 Kadar abu 1,498 1,508 Bdd 19,6 22,0 Bdd= Bagian yang dapat dimakan Sumber : Nurjanah et al. 1999

2.3 Lipid

Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, yaitu kloroform, etanol, eter dan benzena. Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal di dalam makanan, fosfolipida, sterol dan ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme. Lipid itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu: 1 lipid netral, 2 fosfolipida, 3 spingolipid dan 4 glikolipid. Semua jenis lipid ini banyak terdapat di alam Suhardi et al. 2007. Lipid berasal dari bahasa Yunani, lipos yang berarti lemak yang merupakan segolongan besar senyawa yang tidak larut air yang terdapat di alam. Lipid berperan penting sebagai 1 komponen struktural membran; 2 lapisan pada beberapa jasad; 3 energi cadangan; 4 komponen permukaan sel yang berperan dalam proses interaksi antara sel dengan senyawa kimia di luar sel, di antaranya dalam proses kekebalan jaringan, dan 5 sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran Grosch 1999. Kelompok-kelompok lipida dapat dibedakan berdasarkan struktur kimia tertentu. Kelompok-kelompok lipida tersebut Suhardi et al. 2007, yaitu: 1 Kelompok trigliserida, yaitu lemak, minyak dan asam lemak 2 Kelompok turunan asam lemak 3 Fosfolipida dan serebrosida 4 Sterol-sterol dan steroida 5 Karotenoida 6 Kelompok lipida lain

2.4 Lemak