Alur Cerita Tentang Konsep Gender di Film Hijab

alur maju mundur karena di awal film ini, Bia, Sari dan Tata harus menceritakan pengalaman mereka di depan sebuah kamera yang merekam dan nantinya akan dibagikan ke youtube. Pertanyaan pertama yang ditanyakan sutradara kepada mereka yaitu alasan mereka berhijab. Bia menjadi orang pertama yang menjawabnya. Dia mengatakan bahwa dia memakai hijab karena terjebak. Berawal dari seminar pemantapan iman yang dia ikuti, kemudian dia merasa salah menggunakan pakaian karena hampir semua perempuan yang mengikuti seminar tersebut menggunakan hijab, hanya dia seorang yang tidak menggunakan hijab. Akhirnya dia memutuskan untuk memakai hijab pada seminar pemantapan iman di hari kedua. Saat dia hendak ingin memasuki ruangan, ustadzah yang memimpin seminar tersebut melihat Bia memakai hijab dan mengucapkan kalimat syukur karena baru dua hari mengikuti seminar, Bia sudah mau menggunakan hijab. Dari sini lah dia dikenal sebagai gadis hidayah. Dan karena predikatnya sebagai gadis hidayah, Bia pun memutuskan untuk merancang pakaiannya sendiri dan membawanya ke konveksi guna dibuat sesuai dengan keinginan dia. Selanjutnya ada Sari yang diceritakan oleh Tata dan Bia sebagai ratu bisnis. Saat itu, Sari sedang pergi ke tempat oleh-oleh haji yang berada di Tanah Abang. Di tempat itulah dia bertemu dengan Gamal Mike Lucock yang langsung melamarnya setelah mereka bertatap mata karena saat itu Sari memakai cadar, sehingga wajahnya belum terlihat oleh Gamal. Sejak menikah dengan Gamal, hidup Sari pun menjadi berubah. Sari sudah tidak bisa sebebas sebelumnya karena ketatnya aturan dari suami. Sari yang sebelumnya juga merupakan ratu bisnis harus rela untuk tidak berbisnis lagi karena Gamal melarang Sari untuk bekerja. Karena menurut dia, wanita itu seharusnya berada di rumah untuk mengurus rumah seperti menyuci baju, memasak dan menjaga anak. Sari yang awalnya masih menggunakan turban atau penutup kepala saja, akhirnya harus menggunakan jilbab panjang syar‟i karena perintah dari suaminya. Sari : “Nyetir mobil haram?” Gamal : “Hhmm”. Sari : “Belanja?” Gamal : “Ya untuk sehari-hari fadhol, suami wajib kasih fulus ”. Sari : “Misalnya belanja baju, perhiasan, parfum....”. Gamal : “Fadhol..fadhol.. asal dipake di depan suami. Di luar itu haram”. Ibu Sari : “Mmm begini aja, Sari kalo belanja baju, perhiasan pake uangnya sendiri, tidak mengganggu uang suami. Jadi, Sari harus ker ja”. Gamal : “Haraaaaaaaaam Perempuan itu kudu di rumah. Nyuci baju, merawat anak, masak dan patuh dengan suami. Kalo mau keluar rumah harus izin suami dan didampingi muhrim. Kalo tidak, haram” Keluarga Sari sangat terkejut dengan perkataan Gamal Gamal : “Satu lagi, mama dan Sari harus pake jilbab, tapi jilbab yang bener, sesuai aturan agama. Kalo perlu pake cadar, wajib hukumnye”. 81 81 Terdapat pada durasi menit ke 00: 05: 54 dalam film Hijab. Gambar 1 : Larangan Gamal Kepada Sari Melihat dialog tersebut, terlihat sekali bahwa Gamal merupakan suami yang sangat taat terhadap ajaran Islam. Bahkan Ibu Sari pun tidak bisa membujuknya untuk membolehkan Sari bekerja guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Justru Ibu Sari yang harus menuruti perintah dari Gamal untuk menggunakan jilbab yang sesuai dengan ajaran agama. Selanjutnya ada Tata yang diceritakan oleh Sari dan Bia tentang alasan Tata berhijab. Tata yang awalnya tidak menggunakan hijab, akhirnya terpaksa harus menggunakan turban atau penutup kepala untuk menutupi kepalanya yang botak di bagian atas agar dia tidak malu di hadapan juniornya. Karena pada saat itu, dia merupakan ketua senat dan saat dia pergi ke WC, dia melihat bahwa rambutnya rontok di bagian atas sehingga menjadi botak pada bagian atas kepalanya. Saat itu juga dia memutuskan untuk menggunakan turban karena dia harus berbicara di depan juniornya untuk memberikan sambutan. Tata digambarkan sebagai sosok wanita yang sangat pandai berorasi. Orasi yang dia sampaikan pun mengenai persoalan wanita yang menurutnya tidak mesti harus selalu mengikuti para laki-laki. Dia juga diceritakan Bia dan Tata sebagai ratu debat. Dosen : “Tidak ada jaminan Ospek ini bisa membentuk mental mahasiswa menjadi kuat. Jadi, kegiatan ini harus dibubarkan” Tata : “Memangnya ada jaminan kalo ga ada Ospek men tal mahasiswa jadi lebih kuat?” Teman Tata : “Betul... Hidup Talita” sambil menyeru kepada semua junior untuk meneriakkan nama Talita. 82 Gambar 2 : Tata yang sedang Berdebat dengan Dosen Dari dialog di atas, terlihat bahwa Tata merupakan ratu debat. Kepandaiannya untuk berdebat dan berorasi pun tak luput dari pandangan seorang pria bernama Zahuja Zulkarnaenyang biasa dipanggil Ujul Ananda Omesh. Saat Tata sedang berdebat dengan dosen mengenai pro kontra kegiatan Ospek tadi, dia memerhatikan Tata dari jarak jauh sambil mengagumi Tata yang sangat cantik saat memakai turban. Kemudian saat Tata sedang memimpin orasi, dia berada dihadapan Tata untuk memotretnya. Ujul beralasan lensa tele dia tertinggal, jadi dia tidak bisa 82 Terdapat pada durasi menit ke 00:07:59 dalam film Hijab. memotret dari jarak jauh. Dia juga mengatakan sayang jika dia tidak memotret Tata yang sedang berorasi. Setelah kejadian itu, Ujul pun datang melamar Tata bersama keluarganya. Selanjutnya, ada suami dari Bia, yaitu Rahmat Nur Hidayat yang biasa dipanggil Mat Nur Nino Fernandez. Dia merupakan seorang artis sinetron yang banyak sekali penggemarnya. Pertemuan antara Bia dan Mat Nur pertama kali yaitu ketika Bia membantu Mat Nur untuk menghindari kejaran fans-fans nya. Mat Nur bersembunyi di dalam mobil Bia. Setelah itu, Mat Nur berterima kasih kepada Bia karena telah bersedia membantunya. Mat Nur pun meminta nomor hand phone Bia sebelum dia turun dari mobilnya. Saat itu juga Bia langsung bergegas mencari pulpen dan kertas untuk menulis nomor hand phone miliknya. Sampai pada akhirnya Mat Nur pun datang bersama keluarganya untuk melamar Bia. Sejak menikah dengan Mat Nur, Bia pun langsung menyandang gelar istri selebritis. Status itu berlaku jika dia sedang berjalan sendiri. Sedangkan saat dia sedang jalan bareng Mat Nur, status dia pun berubah menjadi tukang foto karena banyak fans dari Mat Nur yang meminta Bia untuk memotret mereka bersama Mat Nur. Yang terakhir ada Anin Natasha Rizki. Karena dia belum hadir, Bia, Sari dan Tata menceritakan bahwa Anin merupakan ratu buku dan penggila Prancis. Dia juga satu-satunya tokoh perempuan yang belum berhijab dan belum menikah. Saat itu, Tata sedang mencari orang untuk membantu temannya, yaitu Oldi Prima yang biasa dipanggil Chaky Dion Wiyoko untuk bermain di filmnya. Karena film tersebut akan ditayangkan di Prancis, Anin pun langsung menawarkan dirinya untuk bermain di film tersebut walaupun dia harus rela menjadi seekor kambing di film tersebut. Karena film nya yang kontroversial, Chaky pun mendapat banyak protes dari beberapa kelompok Islam. Chaky memang dikenal sebagai sutradara yang idealis dan kontroversial karena film-filmnya.

2. Gangguan Terhadap Keseimbangan

Pada bagian ini mulai terjadinya konflik. Konflik bermula dari arisan yang mereka adakan rutin dan bergilir. Saat itu arisan diadakan di rumah Bia. Ketika arisan sedang berlangsung, Gamal mengatakan candaan yang kurang mengenakkan. Sari pun menanyakan alasan Gamal mengatakan hal tersebut. Gamal mengatakan arisan tersebut seperti arisannya para suami karena semua uangnya selalu dari suami. Tata yang tidak senang dengan ucapan itu menjawab dengan pernyataan bahwa sebenarnya alasan mereka tidak bekerja karena mereka mempunyai banyak tanggungan di rumah seperti mengurus anak, mengurus rumah, mengurus suami. Tata pun menambahkan kalau mereka bisa saja mempunyai penghasilan sendiri kalau mereka bekerja. Gamal : “Nih kalo dipikir-pikir nih ye, ni kayak arisan suami, toh fulus nya dari suami semua. Jangan-jangan semua arisan ibu-ibu kayak gini juga, ya ngga?” Sari : “Maksud kamu ngomong kayak gitu apa sih , Bi?” Gamal : “Oh engga Umi, Ane cuma sebentar doang mikirnye, ya ngga Jul?” Ujul : “Iya si hehehe...” Tata langsung menatap Ujul Ujul : Ujul menambahkan tergantung hehehe ...” Tata : “Emang ya kita keliatannya kaya perempuan pendamping suami. Tapi, asal kalian tau para laki-laki, kalo gua ga ada Faiz juga gua bisa acari duit sendiri. Bia juga, ya kan Bi?” Suasana hening Bia : Mengalihkan pembicaraan “Eh yuk kita mulai aja yuk ” Mereka semua menjawab “ayuk...ayuk..ayuk”. 83 Ganbar 3 : Respon Tata Terhadap Ucapan Gamal Kemudian Tata, Sari, Bia dan Anin berkumpul bersama di sebuah rumah sambil berdiskusi mengenai ketidakbebasan mereka karena faktor masing-masing. Bia merasa seperti asisten pribadinya Mat Nur karena setiap Mat Nur syuting, dia harus selalu mendampinginya. Kemudian Sari pun yang sebelum menikah memang gemar berjualan menjadi seperti tidak bisa melakukan hobinya itu karena aturan dari suami yang melarangnya 83 Terdapat pada durasi menit ke 00: 17:56 dalam film Hijab. bekerja. Tata juga merasakan hal yang sama, tidak bisa bekerja karena alasan mengurus Faiz anaknya di rumah. Hal inilah yang menyebabkan mereka memutuskan untuk berbisnis hijab tanpa sepengetahuan suami mereka. Dari sinilah gangguan terhadap keseimbangan makin meningkat. Tata : “Lu tuh ngerasa bosen ga sih hidup di bawah bayang-bayang suami? Ga punya penghasilan sendiri, apa-apa selalu nunggu suami ngasih jatah bulanan”. Bia : “Benerbanget lu Ta. gue juga ngerasain hal yang sama kayak lu. Gue tuh berasa sekarang kayak asisten pribadinya Mat Nur tau ga sih. Tiap Mat Nur syuting gue harus ikut ke lokasi. Ini aja sekarang lagi break, makanya kita bisa ketemuan”. Tata : “Kita bikin usaha apa gitu yuk” Sari : “Eh ayo.. yo.. yo.. yo.. yo.. yo...” Anin : Sar lu kenapa sar? Kesurupan syetan apaanlu? Biasanya dikit-dikit aduh gimana nih gue bisa di garot ama laki gue”. Tata : “Apa gara-gara Gamal ngomongin soal duit arisan kemaren? ” Sari : Ya engga, bukan itu. Gue emang berhenti dagang semenjak gue nikah. Dan gue emang enjoy ngeladenin suami gue. Cuma lama-lama gue ngerasa mati gaya tau ga sih loh.Gue ngerasa ga jujur ama diri gue sendiri. Lu berdua ngerasa kaya gitu juga ga sih ?” Tata : “Kalo gue si ya lu tau lahgue bukan tipe cewe yang bisa diatur-atur. Dan keputusan gue jadi ibu rumah tangga ya memang karena Faiz masih menyusui”. Bia : “Ya gue si, lu tau sendiri kan namanya bintang sinetron, ga pernah tau kapan di rumah. Makanya gue ngalah untuk ga kerja, kalo gue kerja kapan coba gue ketemu laki gue ?” Sari : “Gimana kalo kita bikin usaha yang ga bikin kita repot?” Tata : “Usaha apaanyang kayak gituh?” Sari : “Gimana kalo kita usaha itu? sambil menunjuk ke Ipad Bia. Anin : “Jualan Ipad?” Sari : “Bukan, lu liat deh apa yang dia gambar”. Anin mengambil Ipad milik Bia Anin : “Jualan baju?” Sari : “Bener, kita jualan fashion Hijab”. Bia : “Naaaah...lucu tuh”. Anin : “Tapi jangan cuma hijab, kenapa? Karena hijab itu kan macem-macem modelnya. Dari yang kalian pake aja udah beda-beda. Kenapa ga umum aja? Ada modern, klasik tapi lebih spesifik. Ada batik, sutra, songket. Itu lebih Indonesia banget ga sih?” Sari, Tata dan Bia pun menyetujui ide dari Anin. 84 Gambar 4 : Tata, Bia, Sari dan Anin sedang Berdiskusi Berbagai upaya serta rencana mereka lakukan untuk memulai bisnis hijab. Bia yang biasanya selalu melihat dan mendampingi saat Mat Nur syuting diam-diam bertemu dengan penjahit langganannya untuk memberikan sketsa busana hasil rancangannya. Saat ditanya Mat Nur kemana pun Bia manjawab dari toilet. Kemudian Tata secara diam-diam pun menjual kalung perhiasan ibunya untuk dijadikan sebagai modal awal 84 Terdapat pada durasi menit ke 00: 19:34 dalam film Hijab. bisnis mereka. Selanjutnya Anin berusaha membujuk ibunya untuk mengundang teman-teman ibunya untuk melihat rancangan busana yang mereka buat. Selain itu, Anin pun berencana untuk bisa meminjam dana dari mereka guna memperlancar rencana mereka dalam memulai bisnis hijab. Mereka membagi tugas untuk memperluas jangkauan pembeli dari bisnis hijab yang mereka jalankan. Bia bertugas memposting kembali kalimat-kalimat motivasi di insagram miliknya yang sebelumnya dia gunakan saat masih menjadi gadis hidayah. Tata juga bertugas memposting kalimat-kalimat motivasi di twitter miliknya. Sedangkan Sari bertugas menjadi penerima dan penyimpan uang konsumen di ATM miliknya. Sejak saat itu, mereka menjadi wanita yang selalu bergantung gadget mereka. Saat malam tiba dan suami mereka sudah tidur, mereka menyempatkan waktu untuk saling berkomunikasi untuk membahas bisnis hijab yang mereka jalankan. Kemudian semakin lama, bisnis yang mereka jalankan pun semakin ramai pembeli. Hingga sampai mereka melakukan tugas sebagai ibu rumah tangga sambil mengurus bisnis mereka. Seperti Sari yang sedang mencuci baju dan memandikan anaknya harus membagi waktunya sambil mengurus bisnis yang mereka jalankan. Gambar 5 : Bia, Sari, Tata dan Anin yang sedang Bermain Gadget Akhirnya, upaya mereka dalam mengembangkan bisnis mereka mendapat respon dari teman-teman ibunya Anin yang melihat bisnis hijab yang mereka jalankan sangat ramai pembeli. Salah satu teman dari ibu Anin pun akhirnya memutuskan untuk menaruh modal ke bisnis yang mereka jalankan. Dia pun mendukung niat mereka membuat bisnis hijab adalah untuk membantu suami dalam urusan penghasilan dan tidak ingin selalu merepotkan para suami untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

3. Kesadaran Terjadi Gangguan

Kesadaran akan terjadinya gangguan bermula dari para suami yang mulai merasakan bahwa ada perubahan sikap yang dialami istrinya. Saat itu, para suami yang sedang membakar sosis untuk hidangan arisan saling bercerita satu sama lain. Sementara para istri yang sedang menyiapkan hidangan di dapur saling berdiskusi apakah perlu atau tidak izin terlebih dahulu dalam niat mereka untuk membuka butik hijab. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidak memberi tahu suami mereka terlebih dahulu. Kemudian Gamal menanyakan kepada Ujul dan Mat Nur apakah mereka merasa bahwa ada yang berbeda dari istri mereka. Ujul pun menjawab pertanyaan Gamal dan membenarkan bahwa ada yang berbeda dari Tata. Ujul merasa Tata seperti mempunyai dunia sendiri. Gamal pun begitu, dia merasa Sari menjadi lebih sering pergi keluar rumah, tidak seperti biasanya. Mat Nur pun kemudian menyadari kalau Bia juga berbeda dari biasanya. Bia yang biasanya menemani dia syuting menjadi jarang menemani dia syuting. Dia juga sudah tidak siap sedia melayaninya di rumah. Kemudian terjadi perdebatan mengenai persoalan apakah istri boleh bekerja atau tidak. Dalam urusan ini, Chaky tidak mempermasalahkan urusan itu. Chaky yang dalam film tersebut belum menikah mengatakan bahwa laki-laki pun bisa melakukan urusan seperti merawat anak dan membantu istri dalam melakukan pekerjaan rumah. Gamal yang tidak setuju dengan pernyataan Chaky menjawab dengan menambahkan ayat Al-Quran yang isinya mengenai laki-laki yang merupakan pemimpin bagi perempuan. Oleh karena itu, Gamal tetap pada keyakinannya bahwa istri dilarang bekerja karena urusan mencari nafkah merupakan tanggungjawab dan kewajiban dari suami. Dia juga tidak rela kalau istrinya bekerja dan pendapatannya bisa melebihi pendapatannya. Gamal : “Ane ngasih tau nih ye, hati-hati dengan perempuan yang punya pemikiran sendiri. Kite sebagai suami harus kasih perhatian yang lebih”. Chaky : “Maksud lu makin dikekang gituh?” Gamal : “Eh, laki-laki itu pemimpin buat wanita. „Arrijalu Qawamuna „Alannisa‟. Kita harus ngontrol mereka. Inget ye, wanita itu berasal dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok. Nah... kalo lu lurusin nanti patah, hati-hati ente ” Chaky : “Aaah, engga..engga.. gua ga setuju ama lo.Cowo sama cewe punya tanggungjawabnya masing-masing. Selain hamil, mens, menyusui, cewe sama cowo punya hak yang sama” Gamal : La..la..la.. perempuan itu sumber fitnah. Makanya kalo kemana-mana harus didampingin muhrim, ya kalo engga suaminya, ayahnya, kakak kandungnya, gituh. Ujul : “Kok lu berdua malah jadi pengajian si? Lagianelu Chak, lu kan belom married, jadi belom tau pengalamannya kayak gimana”. Chaky : Pokoknya gua ga setuju ama lo sambil menunjuk ke arah Gamal” Ujul : “Gua sih ya kalo masalah Tata, Tata kerja gua gapapa. Tapi disini masalahnya Faiz. Kalo Tata kerja, siapa yang jagain Faiz?” Chaky : “Ya kan bisa gantian ama lu bos. Cowo juga bisa ngurusin anak, ye kan ?” Ujul : “Iya sih, iya..iya” Gamal : melambaikan tangannya sebagai bentuk ketidaksetujuan “Kalo ane nih ye, istri dilarang bekerja, haram Emang ente pada rela apa penghasilan istri lebih gede daripada suami?” Ujul : “Kalo gua sih engga hehehe..” Chaky : “Lu setuju?” Ujul : “Gua si setuju amalu” Gamal : “Ente ga setuju? Ujul : “Gua tergantung keadaannya” Kemudian Sari memanggil mereka untuk memulai arisan. 85 85 Terdapat pada durasi menit ke 00: 34:12 dalam film Hijab. Gambar 6 : Debat Antara Chaky dan Gamal Kemudian Sari, Tata dan Bia melanjutkan kebiasaan mereka ketika para suami mereka telah tertidur. Sari dan Tata berkomunikasi untuk membahas urusan bisnis hijab mereka. Sedangkan Bia membuka komputernya untuk membuat desain terbaru untuk bisnis mereka. Tata pun mengakhiri komunikasi dengan Sari karena Ujul terbangun dan mengigau. Bia juga sama, dia ketahuan Mat Nur sedang bermain komputer. Begitu juga dengan Sari yang ketahuan Gamal sedang bermain handphone. Keesokan harinya, Sari menceritakan kejadian semalam yang menimpanya karena ketahuan suaminya sedang bermain handphone malam-malam. Dia pun berkata bohong dengan mengatakan sedang mencari doa tahajud di Google. Sedangkan Bia yang ketahuan Mat Nur sedang membuat desain busana di komputer mengatakan bahwa bisnis tersebut merupakan bisnis Anin yang didanai oleh Ayah Anin. Setelah itu, mereka berunding untuk membahas nama dari bisnis yang mereka jalankan. Akhirnya mereka memilih nama Meccanism karena mereka ingin menjadikan busana rancangan mereka menjadi kiblat fashion dunia seperti halnya kota Mekkah yang menjadi kiblat umat muslim di dunia. Kemudian tiba hari peresmian butik yang mereka miliki. Di sinilah mereka mulai cemas karena takut suami mereka mengetahui bahwa butik itu sebenarnya milik mereka. Seperti Bia yang baru sampai di lokasi dan ditanyakan oleh ibunya apakah Mat Nur sudah mengetahui kalau Bia mempunyai bisnis sampingan? Kemudian ada Ujul yang mengomentari foto di brosur yang kurang bagus sehingga orang tua Tata keheranan dan bertanya karena ternyata bukan Ujul yang mengambil foto tersebut. Lalu ada Sari yang belum sampai di lokasi, tetapi ditanya oleh Gamal di dalam mobil. Dia pun menjawab itu merupakan butik Anin yang didanai oleh ayahnya. Setelah butik diresmikan, butik mereka pun semakin ramai pembeli. Sehingga Bia, Tata, Anin dan Sari menjadi sangat sibuk dengan hand phone nya masing-masing. Mereka bermain hand phone karena sedang melayani pembeli. Bia yang biasanya fokus melihat suaminya syuting menjadi tak memperhatikan suaminya lagi. Tata pun menyempatkan dirinya untuk bermain handphone di selah-selah mengurus Faiz anaknya. Anin juga menjadi tidak fokus saat diajak berbicara dengan Chaky dan Sari juga menyempatkan waktunya untuk bermain hand phone di selah-selah waktunya mencuci baju dan memandikan anaknya. Kemudian mulailah terjadi konflik demi konflik dalam rumah tangga mereka masing-masing. Ujul yang tidak suka karena Tata telah melunasi tagihan mobil dan cicilan rumah selama 3 bulan ke depan. Dia merasa masih menjadi fotografer profesional yang masih sanggup membiayai keluarganya. Ujul : “Aku tuh masih fotografer ya, masih kecatet, belum jadi tukang foto kawinan” Tata : “Yang bilang kamu tukang foto kawinan siapa?” Ujul : Itu mereka nya aja yang goblok. Mereka nya ga ngerti seni, ga ngerti estetik. Mereka itu kejebak dalam kemapanan, hah ngerti ga sih kamu?” Tata : “Kamu ngomong apaan sih? Aku kan cuma ngeringanin beban kamu aja” Ujul : “Naaah itu.. itu” sambil menunjuk ke arah Tata Tata : “Itu apah?” Ujul : “Ya ituh” dengan nada keras. 86 Gambar 7 : Penjelasan Tata kepada Ujul Mat Nur pun tidak suka karena Bia telah membayar semua tagihan telpon dan kartu kredit. Dia juga merasa sinetron yang dia mainkan masih menjadi top 20 di televisi-televisi swasta. 86 Terdapat pada durasi menit ke 00: 57:46 dalam film Hijab. Mat Nur : “Rating Kerdus Kerudung Dusta itu masih bagus ya sayang. Top 20 di tv-tv swasta. Aku itu belum dibuang dari industri”. Bia : “Aku cuma mau bikin surprise aja ke kamu”. Mat Nur : “Surprise?” Bia : “Iya”. Mat Nur : “Kamu udah berhasil bikin aku surprise. Waw..waw..”. Bia : “Emang salah ya kalo istri mau coba meringankan beban suami? Hah? Sala h?” 87 Gambar 8 : Penjelasan Bia Kepada Mat Nur Begitu juga dengan Gamal yang sangat marah karena Sari telah membelikan sebuah jas mahal untuknya. Saat ditanya Sari mendapatkan uang dari mana, Sari pun berbohong dengan mengatakan itu merupakan uang dari ibunya yang dia pinjam. Gamal pun semakin marah dengan pernyataan Sari seperti itu. 87 Terdapat pada durasi menit ke 00: 58:08 dalam film Hijab. Gambar 9 : Kemarahan Gamal Kepada Sari Tak hanya itu, Mat Nur, Ujul dan Chaky juga mengalami masalah pada kerjaannya. Mat Nur yang sudah tidak bermain sinetron lagi karena sinetron yang dimainkannya sudah tidak tayang lagi. Chaky pun seperti biasanya, mendapat protes karena video klip yang dia buat untuk tim rohis sangat bertentangan. Berbeda dengan Gamal yang pergi dari rumah karena Sari telah membohonginya. Saat itu ada seseorang yang datang ke rumahnya untuk menemui Sari dan kebetulan Gamal yang menerima tamu itu. Tamu itu mengatakan bahwa dia ingin memakai kamar kosong miliknya untuk ditempati untuk adik istrinya karena dia diterima kuliah di Jakarta. Gamal pun kaget melihat barang-barang Sari yang dia simpan di kamar tersebut. Karena kejadian itu, Gamal pun pergi dari rumah. Setelah beberapa hari pergi meninggalkan rumah, Gamal pun akhirnya kembali pulang ke rumah. Saat itu, rumah Sari ramai karena kedatangan Abi kandung Gamal dan Guru nya Gamal. Gamal pun terkejut saat melihat ada Abi dan Gurunya berada di rumahnya. Setelah Gamal pulang, giliran Ujul dan Mat Nur yang tidak pulang. Mat Nur tidak mau pulang karena malu telah terlihat Anin dan Bia sedang menjadi pemeran pocong dalam syuting yang dia mainkan. Begitu juga Ujul yang malu karena ada seseorang yang menyebarkan video yang memalukannya di Path.

4. Upaya Untuk Memperbaiki Gangguan

Pada tahap ini, masing-masing tokoh melakukan upaya berbeda untuk memperbaiki gangguan yang terjadi di dalam keluarganya. Upaya yang dilakukan Bia dan Tata yaitu pergi mengunjungi Sari di rumahnya. Awalnya Sari menolak untuk menemui mereka. Sari yang ingin memperbaiki keadaan rumah tangganya akhirnya memutuskan untuk berhenti dari Meccanism. Sari beranggapan bahwa memang wanita itu tidak boleh bekerja karena memang sudah takdirnya wanita itu harus di rumah, melayani suami dan mengurus rumah. Mendengar pernyataan Sari seperti itu Tata dan Bia pulang ke rumahnya masing-masing. Sari : “Ta, Bi, plis, jangan ke sini dulu ya.” Bia : “Sar, lu kenapa sih? Buka..buka..buka pintunya Sar”. Sari : “Ta, Bi, plis cukup Gue ga mau ngancurin rumah tangga gue. Gue udah mutusin buat keluar dari Meccanism”. Tata : “Lu ngomong apa si Sar? Butik ini kan ide lo. Butik lo butik kita. Kalo lo keluar ya gue juga keluar”. Bia : “Sar lu tau ga sih Mat Nur juga ga pulang Tata : “Ujul juga Sar” sambil mengetok-ngetok pintu Sari Bia : “Ga lu doang yang ditinggal suami. Ayo dong kita ngomong dulu Sar”. Akhirnya Sari pun mau membukakan pintu untuk mereka Sari : “Gamal udah pulang. Gue tau ini emang ide gue buat bikin usaha. Gue boong sama suami, gue sadar itu salah tapi gue tetep ngejalaninnya. Tapi sekarang gue udah tobat. Jadi kalo laki lo pada mau balik, lu berdua harus tobat. Tutup tuh butik Itu biangnya dosa tau ga lo? Ketentuan kita sebagai istri itu ya di rumah, ngerawat anak, ngelayani suami, itu ketetapannya. Kalo kita ngelanggar ya jelas aja semua ga ada yang berkah. Kita tuh semua make jilbab, harusnya kita semua tau bagaimana bersikap sesuai dengan syariat Islam, ngerti lo?”. 88 Gambar 10 : Sari yang Ingin Keluar dari Meccanism Sepulangnya dari rumah Sari, Tata dan Bia menuju ke rumah sakit. Akibat Tata terlalu sibuk mengurusi bisnis hijabnya, Faiz anaknya menjadi kurang diperhatikan. Faiz pun harus terbaring di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Di sisi lain, ada Mat Nur yang sedang mengobrol dengan tukang 88 Terdapat pada durasi menit ke 01: 09 :09 dalam film Hijab. parkir kenalannya. Dari sini lah Mat Nur sadar bahwa tindakannya untuk pergi dari rumah meninggalkan Bia itu salah. Berikut adalah perkataan tukang parkir yang membuat Mat Nur sadar akan kesalahannya. Tukang Parkir : “Aye ini tipe suami yang selalu ngalah ama bini. Tapi, aye selalu ngedoain bini aye biar jadi perempuan yang sholehah. Duit hasil markir aye kumpulin buat beli jilbab di toko istri bos. Besoknya bos, itu jilbab dia pake kemana mana. Temen- temennya bilang dia lebih cantik kalo pake jilbab. Sejak ntu bos, dia kaga mao lepas tuh jilbab. Dia pake kemana-mana.. tiap hari. Aye jadi semangat cari duit. Itu makanya bos, aye ke sini, di sini mau ngucapin terima kasih ama bos ”. 89 Gambar 11 : Perkataan Tukang Parkir yang Menyadarkan Mat Nur

5. Pemulihan Menuju Keseimbangan

Bagian ini merupakan bagian akhir yang dialami para tokoh setelah upaya yang mereka lakukan dalam menghadapi gangguan yang terjadi dalam keluarganya. Bagian ini juga kondisi menjadi stabil kembali setelah para tokoh akhirnya menyadari kesalahannya masing-masing dan mencoba 89 Terdapat pada durasi menit ke 01: 25:50 dalam film Hijab. memperbaiki kesalahannya tersebut. Bagian ini dimulai dari Bia yang sudah merasa frustasi karena Mat Nur tak kunjung pulang memutuskan untuk berhenti dari Meccanism. Tetapi, Mat Nur datang dan langsung mencegahnya dengan mengatakan dia tidak rela kalau Bia harus keluar dari Meccanism. Dia pun mengatakan alasan dia pergi dari rumah adalah karena dia merasa khawatir dengan kondisi kalau Bia punya penghasilan sendiri. Dia tidak ingin nanti Bia meninggalkan dirinya kalau sudah kaya raya. Kemudian datang Ujul dengan mengatakan kesiapannya menjadi fotografer di Meccanism. Lalu datang Chaky dengan mengatakan kesiapannya membuatkan video iklan untuk Meccanism. Gambar 12 : Mat Nur, Ujul dan Chaky yang Siap Membantu Meccanism Kemudian datang Gamal datang ke butik Meccanism bersama Sari. Dia datang di saat yang tepat karena saat itu pajak dari Meccanism belum di bayar selama dua bulan. Akhirnya Gamal bersedia membantu untuk mengurus segala persyaratan pembayaran pajak dari Meccanism karena dia juga baru saja diangkat sebagai Kepala Kantor Pajak Jakarta Selatan. Sari yang bertemu kembali dengan teman-temannya hanya diizinkan untuk mampir ke butik Meccanism karena Gamal tetap pada pendiriannya, yaitu melarang Sari untuk bekerja. Akhirnya mereka pun saling bahu membahu untuk menjalankan dan mengembangkan Meccanism. Gambar 13 : Keinginan Gamal yang Ingin Tetap Bersilaturahmi

B. Analisis Konsep Gender pada Film Hijab dalam Perspektif Islam

Setelah melakukan analisis narasi model Tvzetan Todorov, maka di sini penulis akan mengaitkan konsep gender pada film Hijab dalam perspektif Islam. Di dalam film Hijab, pembahasan yang dibahas lebih dominan mengenai persoalan antara suami dan istri. Jadi, konsep gender pada film Hijab merupakan konsep antara suami dan istri. Konsep tersebut lebih kepada persoalan mengenai istri yang ingin bekerja untuk membantu meringankan beban suaminya serta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus selalu menunggu suami mengasih jatah bulanan setiap bulannya. Dulu ketika wanita bekerja itu dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Tapi sekarang realitanya memang banyak banget wanita yang bekerja dan dia menjadi tulang punggung keluarga. Dan gimana cara film Hijab menyikapi itu? Disini kita punya 4 karakter dan memang masing-masing karakter ini, suami mereka memperlakukan mereka berbeda-beda. Ada Bia, yang suaminya seorang artis sinetron yang tidak membatasi ketika dia berkarier. Tapi ketika Bia menjadi lebih sukses dari suaminya yaitu Mat Nur, maka Mat Nur pun merasa terancam. Begitu pula semua laki-laki yang ada di film ini, semua merasa terancam. Tapi memang penilaiannya berbeda dari masing-masing tokoh dan itu memang yang ada di masyarakat. Dan memang yang kita tampilkan disini dari 4 karakter, satu karakter menolak wanita bekerja dan tiga lainnya membolehkan wanita bekerja. 90 Di dalam Al- Qur‟an dan hadits, memang tidak ditemukan larangan yang tegas mengenai perempuan yang dilarang bekerja di luar rumah selama pekejaan itu halal, dilakukan dalam suasana terhormat, mencegah hal-hal yang menimbulkan kemudharatan serta yang penting yaitu mendapat izin dari suaminya. Pada Film Hijab, permasalahan terjadi karena perbedaan yang terjadi antara keinginan suami yang ingin istrinya tetap di rumah untuk mengurus urusan rumah tangga dan keinginan istri yang ingin bekerja untuk membantu meringankan beban suami dan memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus selalu menunggu suami mengasih jatah bulanan. Berawal dari ketidaknyamanan Tata, Bia dan Sari yang sudah tidak bisa lagi mengekspresikan dirinya sendiri karena sudah menikah. Mereka yang sebelum menikah mempunyai kegiatan masing-masing seperti Bia 90 Hasil Wawancara pribadi dengan Haikal Kamil.