Tanggapan Terhadap Film Hijab

Jakarta Pusat, Selasa 2712015. Makin ke sini, banyak yang menghakimi kalau film `Hijab` menjelekkan Islam. Itu sangat menyudutkan kami, kata Zaskia Mecca membuka obrolan. Zaskia Mecca kecewa dengan Hanum Salsabiela Rais. Seharusnya, penulis novel 99 Cahaya di Langit Eropa itu lebih peka dan duduk bareng ketika merasa ada yang salah dari film `Hijab`, ketimbang koar-koar di akun Facebook. Kalau ada yang tidak setuju, sebaiknya diskusi dan duduk bareng. Kami membuka diri kok. Sayangnya ada yang tidak mau diskusi dan justru bilang dan menilai negatif, tandas Zaskia Mecca. Sebagai pembanding, Zaskia dan Hanung sowan ke Din Syamsuddin, tokoh senior PP Muhamaddiyah yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI. Kepada Din, suami istri ini memberi undangan nonton bareng film `Hijab`. Usai nonton, Din memberi penilaian. Secara keseluruhan, film ini punya pesan dakwah walaupun kemudian bermain pada realitas yang dipotret apa adanya. Kreasi seni itu sangat relatif, selalu ada dimensi positif dan negatif. Jadi tergantung penilainya yang memiliki subjektivitas tertentu, urai Din Syamsuddin. Terlepas dari kontroversi ini, Hijab masih diputar di bioskop. Sejak pemutaran perdana pada 15 Januari lalu, film ini sudah menembus 100ribu penonton. 79 79 Benarkah Film Hijab Lecehkan Nilai-Nilai Islam?, http:showbiz.liputan6.comread2167415benarkah-film-hijab-lecehkan-nilai-nilai-islam diakses pada 15 Juni 2016. Artikel 2 Okezone.com, Jakarta - Zaskia Adya Mecca tak bisa menduga jika film terbarunya berjudul Hijab mendapatkan tuduhan pahit. Padahal, film tersebut diangkat berdasarkan realitas yang nyata di kehidupan sehari-hari, dan dikemas secara komedi dan drama secara berimbang. Berawal dari keinginan saya memotret kehidupan saya-sahabat dan lingkungan hijabers yang saya temui belakangan ini. Melihat banyak film tentang hijabers tapi saya merasa tidak terwakili. Sangat menarik padahal melihat proses orang-orang yang saya kenal sampai akhirnya berjilbab. Akhirnya saya coba membujuk suami saya, Hanung Bramantyo, untuk membuatnya film Hijab, kata Zaskia kepada Okezone. Alhamdulillah akhirnya terealisasi. Apa yang ada di dalam film adalah kisah-kisah nyata yang saya alami dan menyaksikan sendiri. Dikemas dengan komedi, terasa ringan, sambungnya. Setelah muncul di bioskop, rupanya ada segelintir orang yang mengkritik tanpa alasan kuat karena tidak menonton sepenuhnya film tersebut. Penilaian juga semakin tidak objektif, saat menuduh Hanung yang bertindak sebagai sutradara sebagai anggota Jaringan Islam Liberal JIL. Tak pernah terbayangkan akan menuai reaksi yang cukup keras dari beberapa pihak seperti sekarang. Suami saya di bilang JIL padahal bukan. Dihakimi pembuat film Hijab adalah pembenci Islam, Anda bayangkan dituduh membenci sesuatu yang sangat saya cintai, dan dituduh mengkomersialisasikan agama, ungkapnya. Bingung dengan tuduhan itu, Zaskia pun berpikir jernih. Dirinya meminta nasehat dari Din Syamsyudin yang juga sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI. Setelah meminta nasehat, Zaskia bisa bernafas lega. Tokoh ulama itu menilai tidak ada yang salah dari film Hijab. Pak Din menyatakan, Filmnya bagus, tidak menjelekan Islam, memotret kenyataan, dan menyarankan masyarakat untuk menontonnya. Apabila setelah menonton ada penilaian sendiri, dikembalikan kepada penonton. Saya rasa Pak Din pun pasti akan sangat berhati-hati untuk membuat penilaian serta pernyataan apabila film ini dirasa mengdeskriditkan umat Islam. Mengingat kapasitas beliau sebagai ketua MUI, imbuhnya. Kakak dari Haykal Kamil itupun menghimbau bagi para pengkritis harap bisa menonton film Hijab sebelum berkomentar. Setidaknya pandangan atau kritik bisa sesuai konteks dan menjadi objektif. Bukan semata-mata kebencian. Memberikan pendapat, kritik yang membangun, Itu sangat baik karna tandanya kita perduli dan ingin saudara kita lebih baik lagi kedepannya. Tapi menghakimi tanpa tabayyun terlebih dahulu? Pasti bisa menyimpulkan sendiri kan baik atau tidaknya. Intinya saya dan suami selalu ingin berkarya bukan untuk kami sendiri. Tapi untuk anak-anak kami, untuk masyarakat, tandasnya. 80 80 Zaskia Mecca Kaget Film Hijab dituduh Jelekkan Islam,http:celebrity.okezone.comread201501252061096938zaskia-mecca-kaget-film-hijab- dituduh-jelekkan-islam diakses pada 21 April 2016. 67

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil temuan dan analisis data penelitian yang terdapat pada film Hijab, sesuai dengan model teori yang penulis gunakan yaitu analisis narasi model Tvzetan Todorov. Berikut adalah hasil temuan yang berkaitan dengan teori di atas :

A. Alur Cerita Tentang Konsep Gender di Film Hijab

Menurut Tvzetan Todorov, narasi terbagi menjadi tiga bagian yaitu terdiri dari stuktur keseimbangan, gangguan dan keseimbangan kembali. Kemudian Nick Lacey memodifikasi struktur narasi dari Todorov dan menambahkannya menjadi lima struktur, yaitu kondisi keseimbangan dan keteraturan, gangguan terhadap keseimbangan, kesadaran terjadi gangguan, upaya untuk memperbaiki gangguan dan pemulihan menuju keseimbangan. Berikut adalah analisis alur cerita dari film Hijab.

1. Kondisi Keseimbangan

Kondisi keseimbangan merupakan bagian awal cerita dimana pada bagian ini masing-masing dari karakter, yaitu Bia Carrisa Puteri, Sari Zaskia Mecca dan Tata Tika Bravani menceritakan pengalaman mereka masing-masing, mulai dari alasan mereka berhijab dan awal mula mereka bertemu suami mereka. Selain itu, pada bagian ini juga masing-masing karakter digambarkan dan diperkenalkan dengan masing-masing dari mereka menceritakan satu sama lain. Cerita dari film Hijab mempunyai alur maju mundur karena di awal film ini, Bia, Sari dan Tata harus menceritakan pengalaman mereka di depan sebuah kamera yang merekam dan nantinya akan dibagikan ke youtube. Pertanyaan pertama yang ditanyakan sutradara kepada mereka yaitu alasan mereka berhijab. Bia menjadi orang pertama yang menjawabnya. Dia mengatakan bahwa dia memakai hijab karena terjebak. Berawal dari seminar pemantapan iman yang dia ikuti, kemudian dia merasa salah menggunakan pakaian karena hampir semua perempuan yang mengikuti seminar tersebut menggunakan hijab, hanya dia seorang yang tidak menggunakan hijab. Akhirnya dia memutuskan untuk memakai hijab pada seminar pemantapan iman di hari kedua. Saat dia hendak ingin memasuki ruangan, ustadzah yang memimpin seminar tersebut melihat Bia memakai hijab dan mengucapkan kalimat syukur karena baru dua hari mengikuti seminar, Bia sudah mau menggunakan hijab. Dari sini lah dia dikenal sebagai gadis hidayah. Dan karena predikatnya sebagai gadis hidayah, Bia pun memutuskan untuk merancang pakaiannya sendiri dan membawanya ke konveksi guna dibuat sesuai dengan keinginan dia. Selanjutnya ada Sari yang diceritakan oleh Tata dan Bia sebagai ratu bisnis. Saat itu, Sari sedang pergi ke tempat oleh-oleh haji yang berada di Tanah Abang. Di tempat itulah dia bertemu dengan Gamal Mike Lucock yang langsung melamarnya setelah mereka bertatap mata karena saat itu Sari memakai cadar, sehingga wajahnya belum terlihat oleh Gamal.