Fungsi dan Peran Bank Syari’ah Teori Bunga dan Riba

a. Dari dalam diri individu yang bersangkutan misal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian. b. Berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Crow 250:2006 berpendapat terdapat tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu: a. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. c. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Dalam pandangan islam disebutkan dalam Al-Qur’an tentang minat yang terdapat dalam surat Q.S. Al- Alaq:1-3 dimana diperintahkan agar kita membaca. Membaca yang dimaksud bukan hanya membaca buku atau dalam artian tekstual, akan tetapi juga semua aspek. Apakah itu tuntutan untuk membaca cakrawala jagad yang merupakan tanda kebesaran-Nya, serta membaca potensi diri, sehingga dengan-Nya kita dapat memahami hal apa yang sebenarnya yang menarik minat kita dalam kehidupan ini. Alqur’an menyebutkan, yang berbunyi: أَﺮْﻗا ِﻢْﺳﺎِﺑ َﻚﱢﺑَر يِﺬﱠﻟا َﻖَﻠَﺧ □ َﻖَﻠَﺧ َنﺎَﺴﻧِﺈْﻟا ْﻦِﻣ ٍﻖَﻠَﻋ □ ْأَﺮْﻗا َﻚﱡﺑَرَو ُمَﺮْﻛَﺄْﻟا □ “Bacalah Tuhanmulah yang maha pemurah Yang mengajarkan dengan Kalam. Mengajarkan manusia apa yang ia tahu. Q.S. Al- Alaq:1-3”. Dengan demikian, bakat dan minat merupakan karunia terbesar yang dianugerahkan oleh Allah Swt kepada kita. Namun, bukan berarti kita hanya berpangku tangan karena minat dan bakat tersebut tidak berkembang dengan sendirinya. Salim dan Peter 273:1993 berpendapat ada 2 faktor yang mempengaruhi motif konsumen yaitu: a. Motif rasional Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan- kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen. b. Motif emosional Motif emosional adalah motif pembelian yang didasari dengan perasaanemosi konsumen.

3. Lokasi

Fenomena global mengharuskan perbankan untuk melakukan proactive strategic. Salah satu cara untuk mengaktualisasikan proactive strategic yaitu dengan strategi penentuan lokasi usaha yang tepat, sebab keberhasilan dalam penentuan suatu usaha yang tepat akan meningkatkan operasionalisasi bisnis sehingga akan menekan biaya operasional. Lokasi usaha adalah tempat dan perusahaan melakukan kerja. Desain teori usaha secara sederhana berbunyi “tempatkanlah pada titik geografis yang paling banyak memberikan kesempatan perusahaan di dalam usaha untuk mencapai tujuannya”. Pendapat lain mengatakan bahwa lokasi usaha adalah tempat perusahaan melakukan aktivitasnya Sinungan,76:1990. Menurut Kasmir 163:2005 lokasi bank adalah tempat dimana diperjual belikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. Kasmir 221: 2002 menyebutkan pertimbangan dalam menetapkan lokasi sebagai berikut: a Akses yaitu lokasi yang mudah dijangkau secara umum. b Visibilitas yaitu lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari sisi jalan. c Lalu lintas traffic, dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya peningkatan penjualan dan kepadatan atau kemacetan lalu lintas dapat juga menjadi hambatan. d Tempat parkir yang luas dan aman. e Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha dikemudian hari. f Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. g Persaingan, yaitu daerah sekitar yang menghambat jasa yang ditawarkan. h Peraturan pemerintah.