Statistik deskriptif Uji Instrumen Uji Kualitas Instrumen Penelitian
44
tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi. Regresi mampu mendeskripsikan fenomena data melalui terbentuknya suatu model hubungan yang bersifatnya
numerik. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian kontrol terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui
penggunaan model regresi yang diperoleh. Menurut Dwi Priyatno 2011:61 analisis regresi linear berganda adalah
alat analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variable terikat.
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka model persamaan regresi yang digunakan sebagai berikut:
Y = α+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
6
X
6
+ e
Dimana:
Y = Variabel Minat
α
= Konstanta
X
1
= Variabel Lokasi
X
2
= Variabel Pelayanan
X
3
= Variabel Religius Stimuli
X
4
= Variabel Reputasi
X
5
= Variabel Promosi
β
1
β
2
β
3
β
4
= Kofesien Regresi
e = Error
45
a. Uji asumsi klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolonieritas dan autokorelasi.
1 Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk munguji apakah dalam model
regresi, variabel independen dan dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal Imam Ghazali, 2011:160.
Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan normal probability plot P-P Plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi
dengan titik-titik data searah mengikuti garis diagonal Imam Ghazali, 2011:163.
Pengujian normalitas
pada model
regresi yang
dibuat menggunakan nilai error term. Pada prinsipnya deteksi normalitas
dilakukan dengan melihat grafik normalprobability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distibusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2011:163.
46
2 Uji heteroskedestisitas Uji heteroskedestisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
kepengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas Imam Ghazali, 2011:139. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedestisitas dapat dialihat dari ada atau tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar,
kemudian menyempit maka mengidikasikan bahwa telah terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedestisitas Imam Ghazali, 2011:139.
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik Scater Plot antara nilai prediksi variable terikat z variabel, dengan
residualnya s residual: a Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang,melebar, kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi
heterokesdastisitas.