produksi disebut motif ekonomi
4
. Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi
dalam dua aspek: a. Motif intrinsik, yaitu sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan
ekonomi atas kemauan sendiri. b. Motif ekstrinsik, yaitu sebagai suatu keinginan untuk melakukan
tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
2.6 Keputusan Pembelian Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan decision melibatkan pilihan diantara dua atau lebih
alternatif tidakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang berbeda. Dalam melakukan pengambilan keputusan
konsumen sebagai suatu pemecahan masalah kita mengasumsikan bahwa konsumen memiliki sasaran konsekuensi yang diinginkan atau nilai dalam rantai
arti akhir yang ingin dicapai atau dipuaskan. Jadi, pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran.
Pemecahan masalah konsumen sebenarnya ialah suatu aliran tindakan timbal balik yang berkesinambungan di antara faktor lingkungan, proses kognitif
dan efektif, serta tindak perilaku. Periset dapat membagi aliran ini ke dalam bebarapa tahap dan subproses yang berbeda untuk menyederhanakan masalah
problem solving generik yang menjelaskan lima tahapan atau proses dasar Setiadi 2010.
Gambar 2 Model Generik Pemecahan Masalah Konsumen
4
MotifEkonomi.[internet]http:books.google.co.idbooks?id=IB6H8Y186cCpg=PA187dq=motif+ ekonomihl=enoutput=html_textsa=Xei=kJNU7mol4PtrQePmYc4AQredir_esc=y [diunduh
15 April 2014]
1 Pemahaman adanya masalah 2 Pencarian alternatif
3 Evaluasi alternatif 4 Pembelian
5 Penggunaan pasca pembelian dan evaluasi ulang alternatif yang dipilih
Keterangan: 1. Perbedaan yang dirasakan antara status hubungan yang ideal dan yang
sebenarnya . 2. Mencari informasi yang relevan dari lingkungan luar untuk memecahkan
masalah, atau mengaktifkan pengetahuan dari ingatan. 3. Mengevaluasi atau menilai alternatif yang ada dalam konteks kepercayaan
utama tentang konsekuensi yang relevan dan mengkombinasikan ilmu pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan.
4. Memilih alternatif yang dipilih. 5. Menggunakan alternatif yang dipilih dan mengevaluasinya sekali lagi
berdasarkan kinerja yang dihasilkan.
2.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai analisis efisiensi faktor produksi telah dilakukan oleh beberapa peneliti- peneliti sebelumnya. Terdapat perbedaan antara penelitian
ini dengan penelitian terdahulu. Perbedaan tersebut terletak pada komoditas yang diteliti, lokasi, dan bahasan penelitian. Penelitian yang akan dilakukan saat ini
adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan Koi di Kecamatan Cisaat, mengestimasi tingkat efisiensi faktor-faktor produksi di
Kecamatan Cisaat dan mengidentifikasi motif transaksi konsumen dalam pembelian ikan Koi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linear berganda, analisis efisiensi, dan analisis deskriptif. Penelitian sebelumnya terkait dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Penelitian Metode
Analisis Hasil Penelitian
Finanda 2011
Analisis Efisiensi
Produksi dan
Pendapatan Usaha
Pembesaran Lele Dumbo di
CV
Jumbo Lestari
Metode fungsi
produksi Cobb
Douglas
, analisis
efisiensi produksi,
dan
Rasio Biaya RC
Rasio Padat penebaran memiliki pengaruh
yang paling besar terhadap pembesaran lele dumbo yaitu sebesar 0,211. Untuk
mencapai
kondisi efisien
secara ekonomis penggunaan padat penebaran
harus dikurangi.
Nilai rasio
penerimanaan di CV Jumbo Bintang Lestari adalah 1,12, nilai tersebut dapat
diartikan setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha
akan memberikan penerimaan sebesar
Peneliti Judul
Penelitian Metode
Analisis Hasil Penelitian
Rp 1,12. Nilai tersebut cukup rendah, namun masih memberikan keuntungan
sehingga layak dikembangkan.
Santana 2011
Preferensi Hobiis
terhadap Atribut
Ikan Arwana Super
Red di Kota
Bogor Analisis
Deskriptif dan Analisis
Konjoin Penelitian karakteristik dari hobiis ikan
arwana cukup bervariatif. Proses keputusan pembelian, motivasi yang
mendorong hobiis adalah ikan arwana super red
dipercaya dapat membawa keberuntungan.
Berdasarkan hasil
analisis konjoin, dapat terlihat bahwa sebagian besar hobiis mementingkan
warna dari ikan arwana super red.
Ardhya 2013
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Produksi
dan Pendapatan
Usaha Budidaya Ikan
Mas Koki di Tulungagung
Analisis Fungsi
Cobb Douglas
dan Analisis RC Rasio
Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap survival rate atau nilai jumlah
ikan yang bertahan hidup ikan mas koki di Pokdakan Tugu Minas Asri
adalah padat tebar, obat-obatan dan pakan pelet. Analisis pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan usaha budidaya ikan hias mas koki dinyatakan layak
dan menguntungkan untuk diusahakan.
Hapsari 2013
Analisis Efisiensi
Faktor yang
Mempengaruhi Produksi
Ayam Ras
Pedaging Pola Kemitraan dan
Mandiri di
Kecamatan Gunung Sindur
Kabupaten Bogor
Fungsi Produksi
Cobb Douglass
dan analisis efisiensi
produksi Faktor-faktor yang berpengaruh nyata
terhadap produksi ayam ras pedaging pada kedua tipe peternak adalah pakan
dan pemanas dan usaha peternak ayam ras pedaging yang dilakukan oleh
kedua tipe peternak belum mencapai efisien secara ekonomi.
III KERANGKA PEMIKIRAN
Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah sentra produksi ikan Koi di Indonesia. Daerah tersebut sangat strategis karena letaknya yang dekat
dengan pegunungan sehingga kualitas airnya cukup memadai dalam pengembangan perikanan, khususnya ikan air tawar. Adanya kegiatan budidaya
ikan Koi menimbulkan permintaan dan penawaran terhadap ikan Koi. Pada kegiatan tersebut biasanya konsumen memanfaatkan ikan Koi
sebagai bisnis, sehingga menghasilkam keuntungan yang besar. Selain itu digunakan sebagai hobi dengan memelihara bermacam-macam ikan Koi dengan
kualitas yang baik yaitu dilihat dari ukuran, tekstur tubuh serta warna. Sedangkan dari sisi produsen biasanya banyak peminat dalam kegiatan tersebut, karena ikan
Koi memiliki harga yang relatif tinggi sehingga dapat digunakan sebagai tabungan oleh petani ikan Koi dengan syarat kualitas ikan Koi yang memadai. Selain itu,
ikan Koi digunakan sebagai ajang kontes bagi penggemar ikan Koi. Kontes ikan Koi sudah menyebar baik ditingkat nasional maupun internasional.
Berdasarkan ilustrasi diatas, menyebabkan produksi ikan Koi semakin meningkat. Para petani membudidayakan ikan Koi dimulai dari pembenihan dan
dilanjutkan dengan pembesaran. Dalam pembenihan biasanya dilakukan selama satu sampai dua bulan sampai muncul pola yang ada ditubuh ikan Koi. Setelah
polanya muncul dilakukan pembesaran selama tiga bulan sampai dengan ukuran 5cm
– 20 cm, sehingga akan terlihat ikan Koi dengan tekstur dan warna yang indah. Kemudian dilakukan penjualan di pasar-pasar ikan yang ada di kecamatan
Cisaat. Maka dalam penelitian ini perlu dianalisis faktor-faktor apa yang mempengaruhi produksi ikan Koi di Kecamatan Cisaat yang akan di analisis
dengan menggunakan regresi linear berganda. Kemudian menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor tersebut dengan menggunakan analisis efisiensi
serta mengidentifikasi motif transaksi ekonomi konsumen dalam pembelian ikan Koi yang akan di analisis dengan analisis deskriptif. Kemudian hasil dari
penelitian ini akan digunakan sebagai referensi untuk para petani dalam penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien sehingga memberikan hasil yang
optimal.