titik-titik yang menyebar di sekitas garis peluang normal dan mengikuti garis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa residual model regresi tersebut
terdistibusi secara normal. Besar pengaruh faktor-faktor produksi dalam fungsi produksi regresi
linear berganda, dapat dilihat dari nilai koefisien yang merupakan nilai elastisitas dari masing-masing produksinya. Nilai dari regresi tersebut dapat dilihat pada
tabel dibawah ini. Tabel 16 Nilai Koefisien Regresi Produksi Ikan Koi di Kecamatan Cisaat
Faktor Produksi Koefisien Regresi
Signifikan
Constant - 0,857
0,846 Benih X
1
0,612 0,000
Pakan Dedak X
2
- 0,061 0,602
Pupuk Kandang X
3
0,204 0,124
Obat-obatan X
4
- 0,157 0,243
Tenaga kerja X
5
0,462 0,521
Keterangan: =
nyata pada taraf 1 persen =
nyata pada taraf 15 persen =
nyata pada taraf 25 persen
1. Benih
Benih merupakan faktor produksi yang paling utama dalam usaha budidaya ikan Koi. Benih berdasarkan Tabel 16 berpengaruh positif terhadap
peningkatan produksi ikan Koi. Variabel benih berpengaruh nyata terhadap produksi ikan Koi dengan taraf nyata 1 persen. Nilai elastisitas produksi untuk
variabel benih adalah 0,612 artinya setiap penambahan jumlah benih sebesar satu persen akan meningkatkan produksi ikan Koi sebesar 0,612 persen dengan asumsi
cateris paribus .
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jumlah benih yang ditanam setiap petani di Kecamatan Cisaat berbeda-beda tergantung luas lahan yang ada
dan adanya asumsi bahwa semakin banyak benih yang ditanam maka akan meningkatkan produksi ikan Koi. Sebagian besar petani melakukan kegiatan
tumpang sari dengan ikan konsumsi dan ikan hias lainnya. Hal ini disebabkan karena ikan Koi dapat hidup secara bersamaan dengan ikan yang lain. Ikan Koi
dapat menyesuaikan diri di kolam dengan tidak memakan ikan yang lain. Tetapi setelah ikan Koi berukuran besar maka ikan Koi akan dipisah-pisah. Hal ini
bertujuan agar pemeliharaan dan perawatannya lebih fokus sehingga mendapatkan hasil yang lebih berkualitas sampai dengan ukuran yang maksimal.
2. Pupuk Kandang
Pupuk kandang merupakan salah satu variabel yang penting dalam produksi ikan Koi di Kecamatan Cisaat. Pupuk kandang berdasarkan Tabel 16
berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi ikan Koi. Variabel pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap nilai produksi ikan Koi pada taraf nyata 15
persen. Nilai elastisitas produksi untuk variabel pakan adalah 0,204, artinya setiap penambahan jumlah penggunaan pupuk kandang sebesar satu persen akan
meningkatkan produksi ikan Koi sebesar 0,204 persen dengan asumsi cateris paribus
. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jumlah pupuk yang
digunakan petani di Kecamatan Cisaat berbeda-beda sesuai dengan luas lahan yang ada. Pupuk kandang berguna sebagai penyubur lahan sebelum ditanam ikan
Koi. Selain itu pupuk kandang juga berguna sebagai tambahan nutrisi dari unsur- unsur yang ada di dalam tanah sehingga ikan mendapatakan nutrisi alami. Pupuk
kandang diletakkan sewaktu kolam ikan masih dalam keadaan kering, kemudian dicampurkan kedalam kolam yang telah dipersiapkan sebelumnya, lalu
dikeringkan kembali selama dua sampai tiga hari. Setelah itu air dimasukkan kedapan kolam tersebut dan siap untuk ditanam benih ikan Koi.
3. Obat-Obatan
Obatan-obatan berguna untuk menyembuhkan dan mencegah segala macam penyakit pada ikan Koi. Obat-obatan berdasarkan Tabel 16 berpengaruh
negatif terhadap peningkatan produksi ikan Koi. Variabel obat-obatan berpengaruh nyata terhadap produksi ikan Koi pada taraf nyata 25 persen. Nilai
elastisitas produksi untuk variabel obat-obatan adalah -0,157, artinya setiap penambahan jumlah penggunaan obat-obatan sebesar satu persen akan
menurunkan produksi ikan Koi sebesar 0,610 persen dengan asumsi cateris paribus
. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tidak semua petani
menggunakan obat-obatan. Tanpa obat-obatan ikan Koi masih dapat tetap hidup. Obat-obatan yang diberikan sesuai dengan kendala yang mereka hadapi, tetapi
sebagian besar petani menggunakan obat-obatan tersebut untuk pencegahan terhadap ikan. Penggunaan obat-obatan yang berlebihan dapat menurunkan
jumlah produksi ikan disebabkan oleh dosis yang kurang tepat sehingga ikan banyak yang mati. Salah satu jenis obat-obatan yang digunakan yaitu garam yang
berguna untuk menekan pertumbuhan parasit yang merugikan ikan sehingga ikan menjadi lebih sehat. Garam yang digunakan ialah garam yang tidak mengandung
yodium.
4. Pakan Dedak
Pakan dedak merupakan salah satu pakan yang diberikan petani untuk kelangsungan hidup ikan Koi. Pakan dedak berdasarkan Tabel 16 berpengaruh
negatif terhadap produksi ikan Koi. Variabel pakan dedak tidak berpengaruh nyata terhadap produksi ikan Koi. Nilai elastisitas produksi untuk variabel pakan dedak
adalah -0,061, artinya setiap penambahan jumlah pakan dedak sebesar satu persen akan menurunkan produksi ikan Koi sebesar 0,061 persen dengan asumsi cateris
paribus .
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pakan dedak tidak berpengaruh nyata disebabkan ikan Koi dapat hidup tanpa pakan, karena ikan Koi
dapat menyerap zat yang larut dalam air di kolam. Adanya pakan dedak, sebenarnya membantu dalam pembersaran ikan Koi tetapi tidak terlalu
berpengaruh jumlahnya. Pakan dedak penting dalam proses produksi untuk mencegah apabila kolam sudah tidak subur lagi. Pakan dedak yang diberikan
untuk ikan Koi apabila terlalu berlebihan akan menimbulkan dampak negatif seperti pencemaran air. Pencemaran air akan menyebabkan kolam menjadi cepat
keruh sehingga ikan Koi sulit untuk melakukan proses pernafasan. Hal ini yang menyebabkan koefisien pada model berpengaruh negatif.
5. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan oleh petani di Kecamatan Cisaat menggunakan tenaga kerja yang berasal dari keluarga dan tenaga kerja bukan
keluarga. Tenaga kerja berdasarkan Tabel 16 berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi ikan Koi. Variabel tenaga kerja tidak berpengaruh nyata
terhadap nilai produksi ikan Koi. Nilai elastisitas variabel tenaga kerja adalah