Latar Belakang Analisis Efisiensi Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ikan Koi di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

2.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat serta menjadi sarana dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan selama menuntut ilmu di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. Bagi pengelola, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat serta bahan masukan atau pertimbangan dalam menentukan kebijakan pengelolaan produksi ikan Koi di Kecamatan Cisaat.

2.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu kajian yang membahas tentang faktor- faktor yang mempengaruhi produksi ikan Koi. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Responden dalam penelitian adalah petani ikan Koi dan konsumen yang membeli ikan Koi. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan Koi dihitung menggunakan regresi linear berganda sedangkan tingkat efisensi faktor produksi dihitung mengggunakan analisis efisiensi dan perilaku konsumen dalam pembelian ikan Koi menggunakan analisis deskriptif. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Koi

Ikan Koi pertama kali dikenal pada Dinasti Chin tahun 265 dan 316 sebelum masehi. Koi dengan keindahan warna dan tingkah laku mulai dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pegunungan Niigata oleh petani Yamakoshi . Pemuliaan dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis keturunan yang menjadi standart penilainan Koi. Nishikigoi adalah nama jelang untuk Koi Alex 2011. Koi merupakan ikan yang sudah lama dijadikan sebagai ikan peliharaan. Oleh karena itu, ikan ini sangat populer di kalangan hobiis hampir diseluruh dunia. Harga jualnya sangat bervariasi, mulai dari yang murah hingga yang mahal Lesmana dan Daelani 2009. Ikan Koi merupakan ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar di Indonesia. Klasifikasi ikan Koi oleh Anonim 2011 sebagai berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Actinopterygii Order : Cyproniformes Family : Cyprinidae Genus : Cyprinus Species : Cyprinus carpio

2.1.1 Jenis-Jenis Ikan Koi

Ikan Koi memiliki jenis yang bervariasi tergantung warna dan coraknya, selain itu juga terdiri dari berbagai kualitas. Jenis ikan Koi yang mempunyai penampilan sempurna masuk dalam kualitas A, berikutnya kualitas B, C, dan yang paling rendah masuk kelas kropyokan. Harganya juga tergantung kualitas, Koi yang masuk kualitas A biasanya sangat mahal bahkan mencapai puluhan juta. Jenis Koi yang paling banyak diminati menurut Effendy 1993 adalah : Gambar 1 Ikan Koi Kohaku, Sanke, dan Showa 1. Kohaku , merupakan jenis ikan Koi yang mempunyai corak warna merah di atas warna putih. 2. Sanke , merupakan jenis ikan Koi yang mempunyai corak merah dan hitam di atas warna putih. Corak hitam tidak terdapat di kepala. 3. Showa , merupakan jenis ikan Koi hitam dengan corak warna merah dan putih.

2.1.2 Tahapan Perencanaan Produksi Ikan Hias

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam perencanaan produksi ikan hias menurut Lesmana dan Daelani 2009 yaitu: 1. Penentuan lokasi Berdasarkan aspek teknis ekonomi, lahan untuk pembenihan ikan hias harus dekat dengan sumber air, dekat dengan pusat sarana produksi maupun daerah pemasaran, tersedia jalan dan listrik, tenaga kerja tersedia cukup dengan tingkat upah yang relatif murah, harga atau sewa lahan relatif murah dan lokasi tidak termasuk dalam daerah pengembangan perumahan atau kawasan industri. 2. Penentuan jenis ikan Jenis dan varietas ikan hias yang beredar dan diperdagangkan di pasar lokal maupun untuk ekspor sangat beragam. Jenis ikan yang akan diproduksi sebaiknya dipilih yang memiliki nilai jual cukup baik, persyaratan hidupnya sesuai dengan kondisi lahan yang tersedia dan berpotensi bisa memasuki ekspor. 3. Standar produksi dan skala usaha Standar produksi usaha pembenihan dapat juga berpatokan pada ukuran dan umur ikan. Sedangkan skala usaha sering dilihat dari besarnya modal yang ditanamkan, kelengkapan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, serta jumlah produksi yang dihasilkan. 4. Pengadaan tenaga kerja Tenaga kerja disesuaikan dengan besaran skala usaha yang akan dijalankan. Terdapat tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap.

2.1.3 Teknik Budidaya Ikan Koi

Memelihara Koi merupakan hobi yang sangat menyenangkan karena keindahan ikan Koi mampu menyejukkan pandangan dan menentramkan pikiran. Bagi peminat Koi harus memahami dan mempertimbangkan sebelum memulai memelihara ikan Koi. Teknik budidaya ikan Koi yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: a. Pemilihan lokasi dan kontruksi wadah Ikan Koi secara alami hidup dalam air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar okesigen tinggi. Pemeliharaan ikan Koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh. Koi berukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Bila dipelihara dalam kelompok, Koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak. b. Kualitas air Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan Koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan Koi secara optimum adalah sebagai berikut: 1. Suhu air berkisar 24 -26 C 2. pH 7,2-7,4 agak basa 3. Oksigen minimal 3-5 ppm 4. CO 2 maximal 10 ppm 5. Nitrit maximal 0,2 Air yang digunakan harus sudah disaring dan diendapkan 24 jam. Air yang digunakan untuk peminjahan dan penetasan telur sebaiknya