HASIL MASERASI SERBUK KAYU SIWAK

17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL MASERASI SERBUK KAYU SIWAK

Ekstraksi bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa yang terdapat di dalam bahan tertentu dengan bantuan pelarut. Metode ekstraksi dilakukan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Almas dan Al-Bagieh 1999 yang dimodifikasi. Ekstraksi dilakukan dengan cara mencampurkan 10 gram serbuk siwak dan 100 mL air destilata steril di dalam erlenmeyer steril. Serbuk siwak tersebut kemudian diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi pada suhu ruang selama 24 jam dengan kecepatan rotasi shaker 35 rpm. Setalah itu, proses ekstraksi dilanjutkan kembali pada suhu 4 o C selama 48 jam. Metode maserasi merupakan proses perendaman sampel menggunakan suatu pelarut pada temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan di dalam dan di luar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan. Pemilihan pelarut untuk proses maserasi akan memberikan efektivitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut tersebut Nurdiansyah dan Redha, 2011. Pelarut air dipilih berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Darout et al. 2000 yang menyebutkan bahwa beberapa senyawa anionik seperti Cl - , SCN - , SO 4 2- , dan NO 3 - yang terdapat di dalam kayu siwak dapat terekstrak. Senyawa SO 4 2- dan SCN - pada ekstrak kayu siwak dengan pelarut air terekstrak selama proses hidrolisis glukosianat oleh enzim mironase pada jaringan tumbuhan. Ahmed 2000 menyebutkan bahwa glukosianat terhidrolisis menjadi isotiosianat, glukosa, dan ion sulfat pada kondisi pH netral pH = 7. Ekstrak dengan pelarut air juga digunakan sebagai pendekatan terhadap keadaan nyata penggunaan kayu siwak tersebut sehari-hari secara umum. Gambar 11. Ekstrak kayu siwak dengan pelarut air Setelah dilakukan maserasi, ekstrak siwak kemudian dihilangkan pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak siwak akhir berbentuk suspensi dalam air. Proses penguapan air dihentikan ketika volume ekstrak 5 mL sehingga rendemen 18 ekstrak siwak yang dihasilkan yaitu sebesar 5 vv. Rendemen ekstrak siwak tersebut dihitung berdasarkan volume akhir ekstrak setelah diuapkan dibandingkan dengan volume awal ekstrak sebelum diuapkan pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator. Ekstrak siwak yang didapat kemudian disimpan di dalam lemari pendingin untuk meminimalisasi kerusakan senyawa aktif sebelum digunakan.

B. DIAMETER ZONA HAMBAT

Dokumen yang terkait

Potensi Antimikroba Daun Tin (Ficus carica) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa serta Aplikasinya pada Produk Bakso

4 26 67

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

4 23 83

MANFAAT PERASAN KAYU SIWAK (Salvadora persica) SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans dan Escherichia coli Manfaat Perasan Kayu Siwak (Salvadora persica) Sebagai Agen Antibakteria Terhadap Streptococcus mutans dan Escherichia coli Dengan

0 0 14

Pengaruh Infusa Siwak (Salvadora persica) Dalam Mengendalikan Pertumbuhan Staphylococcus aureus Pada Konsentrasi dan Waktu Kontak Yang Berbeda.

0 2 21

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 16

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 5

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 15

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 4

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 17