7
Gambar 4. Diagram alir pembuatan bakso daging Wibowo, 2005
C. Staphylococcus aureus
Staphylococcus  aureus    merupakan  spesies  dari  genus  Staphylococcus  yang  bersifat pathogen.  Nama  Staphylococcus    berasal  dari  kata  staphylo    yang  dalam  bahasa  Yunani  berarti
anggur, ini dikarenakan sifatnya  yang  membelah diri tidak  hanya pada satu lapis permukaan dan tersusun secara bergerombol sehingga terlihat menyerupai rangkaian buah anggur. Staphylococcus
aureus  merupakan  bakteri  gram  positif,  dibawah  mikroskop  mereka  tampak  seperti  lingkaran cocci  dan  terlihat  seperti  seikat  anggur  Gambar  5.  Umumnya  bakteri  ini  tidak  berbahaya  dan
merupakan mikroflora normal di selaput lendir dan kulit manusia serta organisme yang lain  Jay, 2000.
Gambar 5. Bakteri Staphylococcus aureus Menurut Pratama 2005 Staphylococcus aureus tumbuh optimum pada suhu 35-40
o
C tetapi dapat tumbuh pada kisaran suhu 6.5-46
o
C, sedangkan pH optimum untuk pertumbuhannya adalah 7.0-7.5  dengan  kisaran  pH  yang  memungkinkan  pertumbuhan  antara  4.2-9.3.  Staphylococcus
aureus  adalah  bakteri  aerob  dan  anaerob  fakultatif  yang  mampu  memfermentasikan  manitol  dan menghasilkan enzim koagulase, hyalurodinase, fosfatase, protease, dan lipase.
8
Secara  morfologi  Staphylococcus  berbentuk  bundar  kokus  atau  agak  lonjong  dengan diameter 0.5-1.5 µm. Mikroba ini digolongkan bakteri gram positif, bersifat aerobik dan anaerobik
fakultatif, tidak motil, dan membentuk spora Jay,2000
D. Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas  adalah  bakteri  gram  negatif  dari  famili  Pseudomonadaceae,  merupakan bakteri aerob obligat dan oksidase positif. Pseudomonas secara alami terdapat pada tanah dan air.
Beberapa spesies bersifat motil dengan flagela polar, sedangkan spesies lainnya bersifat non-motil Bennik,  2000.  Menurut  Madigan  et  al.  2000,  secara  ekologi  Pseudomonas  penting  untuk
mendegradasi  sisa-sisa  komponen  dari  hewan  ataupun  tumbuhan.  Pseudomonas    banyak ditemukan pada bahan pangan segar seperti sayuran, daging, unggas, dan makanan laut Jay, 2005
dan sering menimbulkan kebusukan makanan Fardiaz, 1992.
Gambar 6 Bakteri Pseudomonas aeruginosa Pseudomonas aeruginosa   tumbuh dengan baik pada suhu 37
o
C. Bakteri ini memproduksi senyawa-senyawa yang menimbulkan bau busuk dan pigmen tiosianin yang berwarna biru. Untuk
pertumbuhan  yang  baik,  diperlukan  a
w
minimum  0.96-0.98,  pH  optimum  6.6-7.0,  dan  suhu pertumbuhan optimum 37
o
C Bennik, 2000.
E. REMPAH