Karakteristik Kitosan Sebagai Edible Film

yang absolut. Validasi spektum IR terhadap unit struktur polimer yaitu dengan penentuan baseline dan karakteristik frekuensi. Menurut Brugnerotto et al. 2001 bahwa rasio absorbsi A1320A1420 menunjukkan hasil superior. Dengan berdasarkan perhitungan pada rasio absorbansi A1320A1420 dalam menentukan nilai DA, untuk selanjutnya melakukan penghitungan DD maka diketahui nilai derajat deasetilasi untuk kitosan A dan kitosan B masing-masing adalah 77.84 dan 96.98. 20 . 12 92 . 31 1420 1320 − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ = A A DA Penyiapan kitosan, jenis instrumen yang digunakan, dan kondisi akan mempengaruhi analisis Khan et al. 2002. Pada tabel 8 tertera spesifikasi kitosan komersil. Tabel 8 Spesifikasi kitosan komersil Ciri Parameter Kitosan A Kitosan B ukuran partikel Derajat deasetilasi kadar air kadar abu Kadar protein Kadar Lemak serpihan sampai bubuk 78,82 12,35 0,46 36,87 0,02 bubuk 97,8 10,41 2,148 41,03 0,10

4.1.2 Karakteristik Kitosan Sebagai Edible Film

Gambar 12 Edible film kitosan Menurut Shahidi et al. 1998 bahwa kitosan berhasil digunakan sebagai pengemas makanan karena sifat film yang terbentuk. Pada penelitian ini hasil karakterisasi edibel film kitosan yang dibentuk dari pelarut asam asetat 1 disajikan pada tabel 9. Tabel 9 Karakteristik edible film kitosan Karakteristik Unit Kuat tarik elongasi WVTR O 2 TR Warna - L - a - b Kadar air a w pH 21.2152 mpa 26.34 238.5758 gm224 jam 2.2729 ccm224 jam 80.54 1.15 22.64 26.34 b.k 0.624 4.03 Dari beberapa penelitian menyebutkan kemampuan film atau coating kitosan untuk memperpanjang masa simpan dan mengontrol kerusakan buah dan sayuran lebih baik dengan menurunkan kecepatan respirasi, menghambat pertumbuhan kapang, dan atau menghambat pematangan dengan mengurangi produksi etilen dan karbondioksida. Pada penelitian Smith et al. 1994 dilaporkan bahwa kitosan memiliki kemampuan untuk membentuk film yang sesuai sebagai pengawet makanan dengan menghambat patogen psikotrofik. Penelitian yang dilakukan Jiang et al. 2005 membuktikan bahwa coating kitosan 2 kitosan dalam 5 asam asetat mampu menghambat penurunan kandungan antosianin dan peningkatan aktivitas polyphenol oxidase pada penyimpanan leci. El Ghaouth et al. 1992 juga melaporkan bahwa coating kitosan 1 dan 2 dalam 0.25 N HCl mengurangi kecepatan respirasi dan produksi etilen pada tomat. Tomat yang di-Coating dengan kitosan lebih keras, titrasi keasaman lebih tinggi, dan lebih sedikit pigmentasi merah dibandingkan kontrol setelah penyimpanannya selama 4 minggu pada suhu 20 o C. Penelitian yang dilakukan Astuti 2008 dalam memperbaiki sifat barrier terhadap uap air dan sifat mekanik dari edible film kitosan dapat dilakukan dengan penambahan asam lemak palmitat dan asam lemak laurat dalam pelarut asam asetat. Selain itu penambahan zat lain seperti kunyit yang diketahui memiliki sifat antimikroba terbukti mampu meningkatkan daya penghambatan dari edible film kitosan terhadap pertumbuhan mikroba.

4.2 Pengaruh Penambahan EO Kunyit Terhadap Daya Antimikroba Kitosan