xxxiii5 Karakteristik udang ronggeng meliputi pengukuran panjang total, panjang
tiap bagian tubuh, dan bobot dari 20 ekor udang ronggeng, serta identifikasi udang ronggeng. Penelitian dilanjutkan dengan melakukan uji hedonik daging udang
ronggeng dengan perebusan 2 NaCl yang dilakukan oleh 30 panelis semi terlatih dan sampel yang digunakan berasal dari tiga sampel udang ronggeng yang
dipilih secara acak dari 20 sampel udang ronggeng. Penelitian dibedakan berdasar udang ronggeng segar dan udang ronggeng
yang telah direbus dengan air mendidih pada suhu 100
o
C selama 10 menit. Udang ronggeng yang telah dipersiapkan kemudian dipilih secara acak, masing-masing
tiga udang untuk dipreparasi dalam keadaan segar dan tiga udang untuk dipreparasi setelah proses perebusan. Udang ronggeng dipreparasi dan dihitung
rendemennya dengan metode by different Soekarto 1985. Rendemen daging yang diperoleh dalam keadaan segar dan setelah perebusan selanjutnya dianalisis
menggunakan analisis proksimat AOAC 1995, analisis asam lemak AACC 1983 dan kolesterol AACC 1983 udang ronggeng.
3.4. Metode Analisis
Metode analisis meliputi perhitungan rendemen udang ronggeng segar dan rebus, uji mutu kesegaran udang ronggeng, uji hedonik udang ronggeng dengan
penambahan garam 2, analisis proksimat, analisis profil asam lemak, dan kandungan kolesterol total daging udang ronggeng segar dan rebus.
3.4.1. Rendemen Soekarto 1985
Metode yang digunakan untuk perhitungan rendemen ini berdasarkan, rendemen dihitung sebagai persentase bobot bagian tubuh udang dari bobot udang
awal. Perumusan matematika rendemen adalah sebagai berikut:
Rendemen = Bobot contoh g x 100 Bobot total g
3.4.2. Uji mutu udang ronggeng SNI-01-2346-2006
Uji organoleptik kesegaran udang ronggeng secara subyektif menggunakan 30 orang panelis semi terlatih seperti yang dapat dilihat pada
Lampiran 5. Data yang diperoleh dari lembar penilaian ditabulasi dan ditentukan
xxxiv5 nilai mutunya dengan mencari rata-rata setiap panelis pada tingkat kepercayaan
95. Interval nilai mutu rata-rata dihitung dari setiap panelis menggunakan rumus sebagai berikut:
P x
− 1,96.s n ≤ μ ≤ x + 1,96.s n 95
Keterangan: n
: Banyaknya panelis S2 : Keragaman nilai mutu
1,96 : Koefisien standar deviasi pada taraf 95 x
: Nilai mutu rata-rata i x
: Nilai mutu dari panelis ke i, dimana i = 1,2,3......n; s
: Simpangan baku nilai mutu.
3.4.3. Uji hedonik SNI-01-2346-2006
Pengujian sensori merupakan cara pengujian yang bersifat subyektif dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama daya penerimaan
terhadap makanan. Uji sensori yang dilakukan terhadap udang rebus dengan penambahan garam 2 adalah uji skala hedonik dan deskripsi mutu sensori.
Parameter yang dinilai meliputi cita rasa, tekstur, bau dan penampakan dengan menggunakan 30 panelis semi terlatih seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 6.
Data yang diperoleh dari lembar penilaian ditabulasi dan ditentukan nilai mutunya dengan mencari rata-rata setiap panelis pada tingkat kepercayaan 95. Interval
nilai mutu rata-rata dihitung dari setiap panelis menggunakan rumus sebagai berikut:
xxxv5 Keterangan:
n : Banyaknya panelis
S2 : Keragaman nilai mutu 1,96 : Koefisien standar deviasi pada taraf 95
x : Nilai mutu rata-rata
i x : Nilai mutu dari panelis ke i, dimana i = 1,2,3......n;
s : Simpangan baku nilai mutu.
3.4.4. Analisis proksimat