xxxi5
3. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2009 di Laboratorium PAU Fakultas Teknologi Pertanian, Laboratorium Pusat
Penelitian dan Pengembangan Gizi Cimanggu, Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Laboratorium Organoleptik Departemen Teknologi Hasil
Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
3.2. Alat dan Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari bahan utama, yaitu daging udang ronggeng yang berasal dari pasar ikan Muara Angke, dan
bahan-bahan untuk perhitungan rendemen dan analisis proksimat meliputi akuades, HCl, NaOH, katalis selenium, H
2
SO
4,
H
3
BO
3
dan pelarut heksana, sedangkan bahan yang digunakan untuk analisis asam lemak dan kolesterol adalah
etanol, heksana, NaCl, NaOH dan BF
3
, sikloheksana dan akuades. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain meja preparasi,
pisau, termometer, timbangan kue dan timbangan analitik, perhitungan rendemen, sedangkan untuk analisis proksimat digunakan cawan porselen, oven,
desikator analisis kadar air, tanur, dan pemanas analisis kadar abu, tabung reaksi, gelas erlenmeyer, tabung Kjeldahl, tabung soxhlet, pemanas, analisis
kadar lemak, tabung Kjeldahl, destilator, buret analisis kadar protein, homogenizer, evaporator, waterbath, dan erlenmeyer ekstraksi asam lemak,
corong pisah dan botol vial metilasi, kromatografi gas MS Shimadzu GC-9A identifikasi asam lemak, sedangkan analisis kolesterol menggunakan beberapa
alat seperti tabung reaksi, vortex, , pipet, dan evaporator.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini diawali dengan melakukan surveisampling bahan baku ke lapangan untuk memperoleh informasi tentang asal sampel, dan cara penangkapan
udang ronggeng. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan ukuran panjang dan berat dan rendemen udang ronggeng. Selain itu, diamati tingkat kesegaran dan
xxxii5 mutu udang ronggeng, serta dilakukan uji organoleptik yaitu, cita rasa, tekstur,
bau dan penampakan terhadap daging udang ronggeng rebus dengan penambahan garam 2. Diagram alir metode penelitian disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Diagram alir metode penelitian
Preparasi dengan menggunakan metode by different
Perebusan pada air Suhu 100
o
C, 10 menit
Penirisan
Penimbangan Udang
ronggeng Pengujian
kesegaran
Pengukuran Rendemen Daging, Karapas dan Jeroan
Rendemen daging segar
Pengujian : 1.
Analisis proksimat 2.
Analisis asam lemak 3.
Analisis kolesterol Rendemen daging
rebus Penimbangan
Perebusan dengan 2 NaCl pada air
Suhu 100
o
C, 10 menit
Preparasi Penirisan
Penimbangan
Daging Udang
Pengujian Sensori Pengumpulan data
asal sampel, identifikasi jenis udang, ukuran udang
panjang dan bobot dan cara tangkap udang ronggeng,
rendemen.
xxxiii5 Karakteristik udang ronggeng meliputi pengukuran panjang total, panjang
tiap bagian tubuh, dan bobot dari 20 ekor udang ronggeng, serta identifikasi udang ronggeng. Penelitian dilanjutkan dengan melakukan uji hedonik daging udang
ronggeng dengan perebusan 2 NaCl yang dilakukan oleh 30 panelis semi terlatih dan sampel yang digunakan berasal dari tiga sampel udang ronggeng yang
dipilih secara acak dari 20 sampel udang ronggeng. Penelitian dibedakan berdasar udang ronggeng segar dan udang ronggeng
yang telah direbus dengan air mendidih pada suhu 100
o
C selama 10 menit. Udang ronggeng yang telah dipersiapkan kemudian dipilih secara acak, masing-masing
tiga udang untuk dipreparasi dalam keadaan segar dan tiga udang untuk dipreparasi setelah proses perebusan. Udang ronggeng dipreparasi dan dihitung
rendemennya dengan metode by different Soekarto 1985. Rendemen daging yang diperoleh dalam keadaan segar dan setelah perebusan selanjutnya dianalisis
menggunakan analisis proksimat AOAC 1995, analisis asam lemak AACC 1983 dan kolesterol AACC 1983 udang ronggeng.
3.4. Metode Analisis