Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung dalam teknis produksi dan pemasaran hasil sebelum dan sesudah adanya PKBL.
Strategi pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam kaitannya pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah di Bandar
Lampung diintegrasikan dengan menggunakan matrik IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Dalam mewujudkan hal tersebut dilakukan identifikasi faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemberdayaan khususnya agroindustri keripik pisang di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar
Lampung yang terdiri dari proses bisnis, jaringan dan komponen agroindustri terkait.
Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, dihasilkan suatu jawaban terhadap beberapa pertanyaan penelitian yang diajukan, yaitu strategi apakah yang dapat
diterapkan dalam melakukan pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh PTPN VII terhadap agroindustri keripik pisang di Bandar
Lampung. Setelah tujuan dispesifikasikan, dikembangkan berbagai alternatif tindakan
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui evaluasi alternatif yang tersedia, kemudian ditetapkan dan direkomendasikan tindakan kebijakan
yang dinilai paling tepat. Kerangka analisis kebijakan pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN VII selengkapnya diilustrasikan pada
Gambar 1.
3.4 Perancangan Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian diawali
dengan perumusan
permasalahan mengenai
perkembangan dan pemberdayaan UMKM baik secara nasional sampai ke tingkat provinsi khususnya Lampung. Masalah yang telah dirumuskan, diformulasikan
dengan mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan pemberdayaan UMKM melalui Program Kemitraan khususnya oleh PTPN VII di Kelurahan Segala Mider
Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. Setelah melakukan perumusan permasalahan dan formulasi masalah, langkah penelitian selanjutnya
adalah perumusan tujuan yang mencakup identifikasi aktivitas program pemberdayaan anggota kelompok agroindustri keripik dalam PKBL oleh PTPN
VII di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung, identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan
anggota kelompok agroindustri keripik dalam PKBL oleh PTPN VII di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung, serta
menyusun strategi pengembangan kemitraan yang dilakukan oleh PTPN VII dalam menyusun rumusan strategi pengembangan kegiatan usaha mitra
binaannya.
Gambar 1. Kerangka analisis kebijakan pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN VII
Penelitian ini dibagi menjadi tiga sub kajian utama, yaitu : 1 Mempelajari untuk mengetahui aktivitas program pemberdayaan anggota kelompok
agroindustri keripik dalam PKBL oleh PTPN VII di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung dengan cara melakukan
survey langsung ke lokasi penelitian, membaca literatur tentang aktivitas program Tujuan PKBL PTPN
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan eksternal
Matriks IFE Matriks EFE
Identifikasi faktor
Formulasi Alternatif Strategi
Penentuan Prioritas Strategi
Rekomendasi Strategi Matrik QSPM
Matrik SWOT Matrik IE
pemberdayaan tersebut, melakukan prasurvei dengan wawancara terhadap pihak atau instansi terkait yaitu Kepala Urusan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
bagian PKBL dan Umum PTPN VII Bapak Ahmad Riadi dan Sucipto Adi Ketua Kelompok Usaha Bersama Telo Rezeki, 2 Mengidentifikasi faktor-faktor
yang berhubungan dengan pemberdayaan anggota kelompok agroindustri keripik dalam PKBL oleh PTPN VII di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung
Karang Barat Kota Bandar Lampung dengan cara melakukan wawancara langsung menggunakan kuisioner terhadap peserta PKBL di lokasi penelitian, 3 Menyusun
strategi pengembangan kemitraan yang dilakukan oleh PTPN VII dalam menyusun rumusan strategi pengembangan kegiatan usaha mitra binaannya
dengan menggunakan matrik IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Jenis penelitian ini adalah dengan survey sedangkan metodenya deskriptif
ekploratif yang merupakan penelitian non hipotesis, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengetahui aspek-aspek yang
mencangkup dalam lingkungan penelitian untuk menggambarkan secara tepat kondisi empiris pada waktu sekarang.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar
Lampung. Karena jumlah populasi peserta PKBL di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung hanya 12 anggota, maka
responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok agroindustri mitra binaan PTPN VII.
Pengambilan data yang digunakan adalah pengamatan langsung dan menggunakan metode sensus dengan menggunakan kuesioner sebagai pengumpul
data. Pengamatan langsung dengan cara mempelajari berbagai dokumen, proses produksi, penjualan dan pemasaran. Data yang digunakan terdiri atas data primer
dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur, buku-buku, laporan, studi kepustakaan dan instansi yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.5 Analisis Data