III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung
Karang Barat Kota Bandar Lampung. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa pada tahun 2007 Kelurahan Segala
Mider dijadikan Sentra Industri Keripik di Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-November 2012.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuisioner ini diberikan kepada responden penelitian. Kuisioner ini berisi pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Setiap responden harus mengisi 1 buah kuisioner. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
memanfaatkan komputerisasi. 3.3
Kerangka Konseptual dan Operasional
Kebijakan program kemitraan merupakan salah satu strategi pembangunan pemerintah yang berpihak kepada pengusaha kecil dan menengah. Program ini
merupakan upaya pemberdayaan petani dan pengurangan kesenjangan ekonomi antara perusahaan besar agroindustri dan petani kecil. Pemberdayaan adalah
pendekatan agar masyarakat memegang kekuasaan dan kontrol terhadap program atau kelembagaan berikut mengambil keputusan dan kegiatan administrasi.
Partisipasi diraih melalui hati nurani, demokratisasi, solidaritas dan kepemimpinan. Partisipasi untuk pemberdayaan biasanya bercirikan terjadinya
proses mandiri dalam perubahan tatanan kehidupan sosial dan politik. Menurut BBKP, 2001, pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
dimana masyarakat khususnya mereka yang kurang memiliki akses kepada sumberdaya pembangunan didorong untuk makin mandiri dalam mengembangkan
kehidupan mereka. Proses pemberdayaan merupakan upaya membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuan sendiri sehingga mampu
mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri.
Pemberdayaan dilakukan melalui fasilitas dan penciptaan iklim kondusif yang memungkinkan masyarakat berkembang, memperkuat potensi dan daya
yang dimiliki masyarakat, serta memberikan perlindungan seperlunya. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses untuk memfasilitasi dan mendorong
masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu
keberlanjutan dalam jangka panjang. Upaya dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat erat kaitannya dengan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan tersebut. Merujuk pada teori Hidayat dan Darwin 2001, Faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberdayaan terdiri dari variabel ekonomi dan sosial namun pada penelitian ini, peneliti hanya ingin melihat beberapa faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberdayaan terhadap PKBL. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan yang akan diteliti adalah: 1 modal merupakan dana
stimulanpinjaman PKBL yang diberikan kepada anggota yang dimaksudkan untuk kegiatan ekonomi produktif dan 2 minat adalah keinginan atas jenis usaha
yang akan dikembangkan, semakin tinggi minat yang dimiliki oleh anggota kelompok agroindustri diduga akan mempermudah terlaksananya kegiatan
pemberdayaan melalui PKBL. Pemberdayaan anggota kelompok agroindustri keripik di Kelurahan Segala
Mider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung dalam PKBL memiliki indikator-indikator yaitu: 1 indikator proses yaitu terlaksananya
kegiatan pelatihan teknis yaitu terlaksananya pelatihan manajemen usaha kecil dan tersalurkannya dana program kemitraan, 2 indikator tujuan yaitu kinerja
anggota kelompok dan keterampilan anggota kelompok dalam teknis produksi dan pemasaran hasil .
Program kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba
BUMN. Program
kemitraan diharapkan
mampu menumbuhkan
dan mengembangkan perekonomian masyarakat, khususnya UMKM, agar menjadi
tangguh dan mandiri. Penelitian ini selanjutnya akan melihat keterampilan dan modal anggota kelompok agroindustri keripik di Kelurahan Segala Mider
Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung dalam teknis produksi dan pemasaran hasil sebelum dan sesudah adanya PKBL.
Strategi pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam kaitannya pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah di Bandar
Lampung diintegrasikan dengan menggunakan matrik IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Dalam mewujudkan hal tersebut dilakukan identifikasi faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemberdayaan khususnya agroindustri keripik pisang di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar
Lampung yang terdiri dari proses bisnis, jaringan dan komponen agroindustri terkait.
Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, dihasilkan suatu jawaban terhadap beberapa pertanyaan penelitian yang diajukan, yaitu strategi apakah yang dapat
diterapkan dalam melakukan pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh PTPN VII terhadap agroindustri keripik pisang di Bandar
Lampung. Setelah tujuan dispesifikasikan, dikembangkan berbagai alternatif tindakan
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui evaluasi alternatif yang tersedia, kemudian ditetapkan dan direkomendasikan tindakan kebijakan
yang dinilai paling tepat. Kerangka analisis kebijakan pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN VII selengkapnya diilustrasikan pada
Gambar 1.
3.4 Perancangan Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data