3. Memiliki struktur dan pembagian tugas yang jelas
4. Memiliki kaidah-kaidah atau norma tertentu yang disepakati bersama
5. Memiliki keinginan dan tujuan bersama
Menurut Rakhmat 2000, kelompok mempunyai tujuan dan melibatkan interaksi di antara anggota-anggotanya. Dengan kata lain, kelompok memiliki dua
tanda psikologis. Pertama, anggota-anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok sense of belonging yang tidak dimiliki orang yang bukan anggota.
Kedua, nasib anggota-anggota kelompok saling bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain.
Menurut Notohadiprawiro 2006, agroindustri adalah industri yang bahan bakunya berasal dari hasil pertanian. Istilah agroindustri merujuk pada suatu jenis
industri yang bersifat pertanian. Agroindustri merupakan industri besar karena : 1.
Menggunakan sumberdaya yang sangat beraneka. 2.
Berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3.
Melibatkan sejumlah tenaga kerja dengan berbagai keterampilan. 4.
Memerlukan kemahiran mengelola secara terpadu integrative, menyeluruh comprehensive dan lentur flexible.
5. Melibatkan beraneka kegiatan jasa, meliputi komunikasi, transportasi,
informasi, pendidikan, penelitian dan tataniaga. 6.
Melibatkan uang dalam jumlah besar. Industri merupakan komponen dari agribisnis. Pengertian agroindustri
sebagai komponen dari sistem agribisnis merupakan industri yang mengolah bahan baku dari hasil pertanian menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi.
Agroindustri mempunyai peranan yang sangat penting karena pada umumnya mampu menghasilkan nilai tambah dari produk segar hasil pertanian.
2.3 Gambaran Umum Komoditas Pisang
Tanaman pisang adalah tanaman buah herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara yang kemudian menyebar ke Afrika Madagaskar, Amerika
Selatan dan Amerika Tengah. Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa
jenisnya Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca menghasilkan
buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang
sebagai bahan pangan merupakan sumber energi karbohidrat dan mineral, terutama kalium.
Pisang mempunyai manfaat dalam penyembuhan anemia, menurunkan tekanan darah, tenaga untuk berpikir, kaya serat untuk membantu diet, kulit
pisang dapat digunakan sebagai cream anti nyamuk, membantu sistem syaraf, dapat membantu perokok untuk menghilangkan pengaruh nikotin, stres, mencegah
stroke, mengontrol temperatur badan terutama bagi ibu hamil, menetralkan keasaman lambung, dan sebagainya.Tanaman pisang secara genetis dapat
menghasilkan vaksin yang murah dan sebagai alternatif untuk pertahanan anak dari serangan penyakit.
Pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan Indonesia. Walaupun bukan tergolong kedalam buah ekslusif hanya dapat tumbuh di lokasi
tertentu, dibudidayakan secara modern, harga jual yang tinggi dan diperdagangkan oleh lembaga pemasaran tertentu, pisang memiliki potensi pasar
yang luas dan diminati oleh hampir semua lapisan dan golongan masyarakat. Pisang di Indonesia mempunyai ragam varietas atau kultivar yang cukup
banyak seperti pisang ambon, barangan, raja bulu, raja sere, badak, kapok kuning, nangka, tanduk, agung, mas dan lain-lain. Tanaman pisang pada umumnya
dikembangkan secara vegetatif berupa anakan atau belahan bonggol dan bibit hasil kultur jaringan.
Berdasarkan fungsinya, pisang dikelompokan dalam empat golongan yaitu: Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var
Sapientum, M. banana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas, pisang yang dimakan
setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typic atau disebut juga M. paradisiaca normalis misalnya pisang nangka, tanduk dan kapok, pisang berbiji
yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya misalnya pisang
batu dan klutuk dan yang terakhir pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila abaca.
Sedangkan b erdasarkan cara konsumsi pisang dikelompokkan dalam dua
golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang dikonsumsi dalam bentuk segar setelah matang, seperti pisang ambon, susu dan raja. Plantain
adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar atau dikolak, dibuat sale dan gaplek. Pisang dapat diolah menjadi tepung, keripik pisang dan
puree seperti pisang tanduk, siam, kapas, kepok, nangka dan uli. Ekspor
pisang dalam bentuk olahan yang sudah diperdagangkan di luar negeri adalah keripik
pisang Utami, 2009. Keripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah
pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang menjadi keripik pisang adalah untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkanmemperpanjang kemanfaatan buah pisang. Syarat mutu keripik pisang dapat mengacu SNI 01-4315-1996.
Propinsi Lampung mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengembangan agroindustri, terutama untuk agroindustri dengan orientasi pasar
antar daerah maupun ekspor. Hal ini karena propinsi Lampung memiliki potensi lahan pertanian yang cukup luas untuk kebutuhan bahan baku agroindustri,
sehingga memungkinkan pengembangan agroindustri dengan skala usaha yang optimal. Salah satu Usaha kecil sektor agroindustri yang memiliki prospek sangat
potensial untuk dikembangkan di Propinsi Lampung adalah usaha pembuatan keripik pisang.
Di salah satu sudut kota bandar Lampung terdapat satu kawasan industri keripik pisang, dimana terdapat lebih dari 50 merek dagang yang terdaftar di
kawasan tersebut. Kawasan tersebut terletak di jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kelurahan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Pada awalnya kawasan
tersebut bukanlah sebagai sentra keripik pisang lampung seperti saat ini, namun setelah mendapatkan berbagai dukungan dari berbagai pihak dan juga pemerintah
daerah maka terciptalah kawasan pusat oleh oleh keripik pisang tersebut Adianto, 2010.
2.4 Analisis Strategi