5 Salah satu lokasi produksi kayu lapis adalah Kabupaten Karawang.
Kabupaten Karawang merupakan daerah yang berkembang pesat karena perkembangan pada sektor industri dalam skala besar kawasan industri, sedang
dan kecil zona industri. Luas lahan industri di Kabupaten Karawang, seluruhnya berjumlah ±19.005,1 Ha
6
. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi kayu lapis ini adalah CV hadir Jaya, CV Puma, dan CV Cahaya Abadi.
Perusahaan-perusahaan ini bersaing dalam mengembangkan bisnisnya. Persaingan dalam produksi kayu lapis di Kabupaten Karawang berpotensi meningkat,
mengingat Kabupaten Karawang merupakan salah satu pusat kawasan industri terbesar di Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
CV Hadir Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang produk olahan kayu yaitu kayu lapis yang berlokasi di kab. Karawang. Bisnis ini mulai didirikan
sejak tahun 2010 dan menempati area luas lahan hingga saat ini mencapai 600 m
2
. Bisnis ini didirikan dengan modal awal Rp. 250.000.000 yang merupakan modal
Bapak Hasibuan. Sampai akhir 2012 aset CV Hadir Jaya telah mencapai kurang lebih Rp. 1.000.000.000 satu milyar rupiah. Bahan baku kayu lapis yang
digunakan oleh CV Hadir Jaya adalah jenis kayu karet sudah berbentuk veneer yang merupakan limbah sisa industri yang berasal dari Lampung, Tanggerang,
dan Sukabumi. Pemasaran CV Hadir Jaya dilakukan untuk skala lokal. Sampai saat ini CV Hadir Jaya mempunyai target pasar ke perusahaan atau industri yang
bergerak di bidang pengolahan kayu dari bahan baku setengah jadi. Saat ini CV Hadir Jaya mempunyai tiga mitra usaha, yaitu Johanes Chair, Teda Chair, dan CV
Helindo. Perusahaan CV Hadir Jaya sejauh ini belum memiliki rencana
pengembangan bisnis yang jelas. Hal ini mengakibatkan perusahaan memiliki keterbatasan dalam menjalankan kegiatan bisnis produk kayu lapis. CV Hadir
Jaya dituntut untuk mampu bertahan dan mengembangkan bisnis.
6
http:bankmandiri.co.idLLFK16191254.pdf diakses pada tanggal 10 November 2012
6 Jumlah produk kayu lapis yang diproduksi oleh perusahaan saat ini masih
tergantung pesanan kayu lapis yang masuk ke perusahaan, hal ini menyebabkan penerimaan per bulan dari CV Hadir Jaya mengalami fluktuasi Lampiran 1 dan
Lampiran 2. Pendapatan yang diperoleh CV Hadir Jaya dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan Lampiran 3. Permintaan terhadap produk kayu
lapis pada CV Hadir Jaya mengalami kenaikan Lampiran 4. Persaingan usaha antar produsen kayu lapis juga terjadi. Para pesaing akan
mengambil kesempatan untuk mengambil pasar. Kayu lapis impor dapat dijadikan peringatan bagi persaingan bisnis ini. Para produsen kayu lapis harus dapat
menjaga kondisi perusahaan cukup kondusif agar dapat menghadapi persaingan bisnis yang ada.
Akses terhadap informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah suatu kebutuhan bagi perusahaan. Informasi ini seperti perkembangan pasar produk
kayu lapis, ketersediaan bahan baku kayu lapis dan perkembangan teknologi dalam bisnis produksi kayu lapis. Keterbatasan akses terhadap informasi dapat
mengakibatkan keterbatasan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Kegiatan pemasaran oleh CV Hadir Jaya belum dilakukan dengan baik.
Produk kayu lapis yang dihasilkan oleh perusahaan masih terbatas. Saat ini, CV Hadir Jaya hanya memproduksi empat jenis kayu lapis untuk bahan baku furniture
berdasarkan ukuran yaitu R1A, R1D, D4 dan D6. Promosi produk kayu lapis yang dilakukan juga masih terbatas. Bapak A.S Hasibuan selaku pemilik perusahaan
memanfaatkan jaringan yang dimiliki untuk memasarkan produk kayu lapis. Kawasan pemasaran produk kayu lapis sejauh ini hanya tersebar di daerah jakarta
dan tangerang. Jika dilihat dari potensi yang ada, CV Hadir Jaya seharusnya dapat memasarkan produknya ke perusahaan-perusahaan furniture yang lain lampiran
13. Keberadaan bahan baku yang melimpah seharusnya dapat dimanfaatkan
perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Potensi kayu rakyat yang didominasi oleh sengon dan jabon sebanyak 20 juta meter kubik per tahun dapat
dimanfaatkan perusahaan produksi kayu lapis. Selain itu, kebijakan pemerintah yang menerbitkan sertifikat SVLK Sistem Verifikasi Legalitas Kayu dapat
7 membantu petani kayu dan juga produsen kayu olahan untuk dapat meningkatkan
pendapatan.
7
Adanya permasalahan diatas melatar belakangi dilakukannya perumusan strategi pengembangan bisnis yang tepat bagi CV Hadir Jaya untuk menjamin
keberlangsungan bisnis serta perkembangan bisnis ke arah yang lebih baik. Untuk itu diperlukan sebuah penelitian mengenai strategi pengembangan bisnis seperti
apa yang dapat diterapkan oleh CV Hadir Jaya secara lebih lanjut. Pada CV Hadir Jaya belum pernah dilakukan kajian strategi pengembangan bisnis. Oleh karena
itu perumusan masalah pada penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut : 1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman bagi pengembangan bisnis kayu lapis di CV Hadir Jaya ?
2. Strategi apa saja yang dapat dikembangkan dalam upaya mengembangkan bisnis kayu lapis CV Hadir Jaya?
3. Prioritas strategi dan kebijakan apa saja yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan bisnis kayu lapis CV Hadir Jaya?
1.3. Tujuan Penelitian