Keuangan atau Akuntansi Produksi dan Operasi

47 yang menggunakan bahan baku kayu lapis. Selanjutnya akan melakukan penawaran ke produsen furniture tersebut. Kegiatan promosi ini tidak dilakukan secara rutin oleh CV Hadir Jaya dikarenakan jumlah tenaga kerja yang dimiliki terbatas.

6.1.2. Keuangan atau Akuntansi

Dalam menjalankan suatu perusahaan, masalah permodalan sangat penting. Bisnis pengolahan kayu lapis ini memerlukan biaya yang cukup tinggi baik untuk pendirian, pembelian barang modal, maupun untuk biaya operasional sehingga diperlukan modal yang cukup besar. Modal yang digunakan oleh CV Hadir Jaya hanya mengandalkan dari sumber dana pribadi. Investasi awal perusahaan berasal dari dana sendiri untuk membeli peralatan mesin dan bangunan, yakni sebesar 625 juta rupiah Tabel 10. Tabel 10 . Investasi Awal CV Hadir Jaya Tahun 2009. No. Jenis Investasi Jumlah Investasi Rp 1 Tanah 100.000.000 2 Bangunan 200.000.000 3 Table Saw 400.000 4 Glue Spreader 23.000.000 5 Mesin kempa 280.000.000 6 Mesin Band Saw 17.000.000 7 Gergaji Tangan elektrik 5.600.000 8 Mesin Gerinda Kayu lapis 1.000.000 9 Pemasangan Listrik 25.000.000 Total Biaya Investasi 625.000.000 Sumber: CV Hadir Jaya 2012 Untuk memantau keuangan perusahaan maka perusahaan melakukan pencatatan akuntansi mengenai laporan keuangan perusahaan. CV Hadir Jaya memiliki karyawan tersendiri yang bertugas membuat pencatatan keuangan. Pencatatan keuangan yang dilakukan oleh CV Hadir Jaya ini masih sederhana. Data keuangan CV Hadir Jaya pada tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran 1 dan data keuangan pada tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran 2. 48

6.1.3. Produksi dan Operasi

Manajemen operasi bertujuan agar kegiatan produksi berjalan secara efektif dan efisien sehinga dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa yang digunakan untuk memperoleh keuntungan. Adapun proses produksi untuk mengolah vinir menjadi kayu lapis ada beberapa tahap yaitu proses persiapan bahan baku, peleburan perekat, pengempaan panas, finishing, dan grading. Tempat untuk kegiatan proses produksi telah ditata dengan baik, sehingga proses produksi dari satu tahap ke tahap selanjutnya lebih efisien Lampiran 5. Perusahaan telah memiliki mesin dan peralatan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan tidak menerima bahan baku berupa kayu gelondongan melainkan langsung berbentuk vinir yang berasal dari limbah industri kayu karet ini karena perusahaan belum memiliki mesin rotary untuk proses pembuatan vinir itu sendiri. Gambar 11. Proses Pengamplasan dan Pemotongan Kayu Lapis CV Hadir Jaya Tahun 2012 Sumber: CV Hadir Jaya 2012 Perusahaan menggunakan sistem manajemen dengan melakukan stok bahan baku agar dapat menjamin kegiatan produksi kayu lapis. Pengiriman bahan baku disesuaikan dengan berapa banyak gudang penyimpanan bahan baku dapat menampung jumlah bahan baku. Rata-rata perbulan dilakukan lima kali pengiriman bahan baku. 49

6.1.4. Sumberdaya Manusia