Latar Belakang Strategi Pengembangan Bisnis Produk Kayu Lapis (Plywood) Di CV Hadir Jaya, Kabupaten Karawang

1 I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Luas hutan Indonesia yang mencapai 138 juta hektare dengan kontribusi PDB dari sektor hutan sebesar dua persen terhadap PDB nasional yaitu 0,77 persen dari kehutanan dan 0,92 persen industri kayu BPS 2010 1 . Kontribusi sektor hutan terhadap PDB nasional menjadikan produk yang berasal dari sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan, terutama untuk produk olahan hasil hutan yang memiliki nilai tambah yang cukup tinggi. Nilai tambah yang dihasilkan oleh produk olahan hasil hutan dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 . Nilai Tambah Perusahaan Produk Olahan Kayu dalam Milyar Rupiah Tahun 2001 – 2008 Sumber: BPS, 2012 diolah Perkembangan industri pengolahan kayu di Indonesia setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Pergerakan jumlah perusahaan pengolahan kayu dapat dilihat pada Gambar 2. Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan ini adalah kondisi perekonomian nasional. Krisis moneter yang terjadi pada periode waktu 2007-2008 memberikan imbas cukup sinifikan pada industri olahan kayu nasional. 1 www.BPS.go.id .Nilai Tambah Perusahaan Pengolahan Kayu. Diakses pada tanggal 05 Agustus 2012. 2 Gambar 2 . Jumlah Perusahaan Pengolahan Kayu Indonesia tahun 2001 - 2008 Sumber: BPS, 2012 diolah Secara umum, perusahaan pengolahan kayu di Indonesia menghasilkan beberapa jenis kayu olahan. Berdasarkan jenis kayu olahan untuk furniture, produk kayu olahan digolongkan ke dalam beberapa jenis, yaitu 1 kayu solid, 2 kayu lapis Plywood, 3 Blockboard, 4 kayu MDF, dan 5 particle board 2 . Salah satu jenis produk olahan kayu adalah kayu lapis Gambar 3. Kayu lapis merupakan produk komposit yang terbuat dari lembaran-lembaran vinir yang direkat bersama dengan susunan bersilangan tegak lurus. Kayu lapis termasuk kedalam salah satu golongan panel struktural, dimana arah penggunaan kayu lapis ini adalah untuk panel-panel struktural. Tsoumis 1991 mengemukakan bahwa, kayu lapis adalah produk panel yang terbuat dengan merekatkan sejumlah lembaran vinir atau merekatkan lembaran vinir pada kayu gergajian, dimana kayu gergajian sebagai bagian intinyacore yang lebih dikenal sebagai wood core plywood. Arah serat pada lembaran vinir untuk face dan core adalah saling tegak lurus, sedangkan antar lembaran vinir untuk face saling sejajar. 2 http:bennyarmansyah.blog.stisitelkom.ac.idfiles201210jenis-jenis-kayu.pdf. diakses pada tanggal 06 Agustus 2012 3 Gambar 3. Contoh Produk Kayu Lapis Plywood 3 Produk kayu lapis telah banyak dikenal, laju pertumbuhan produksinya bersifat fluktuatif selama 10 tahun terakhir. Laju produksi rata-rata mencapai 27,08 persen BPS, 2012. Kondisi tersebut disebabkan karena kondisi permintaan terhadap kayu lapis yang bersifat berfluktuatif pula. Permintaan ini berimbas langsung pada penjualan kayu lapis. Salah satu gambaran fluktuasi ini dapat dilihat dari sumbangan devisa ekspor kayu lapis yang mengalami fluktuasi dari tahun 1999 hingga 2009 Tabel 1. Dengan demikian, secara garis besar perusahaan dihadapkan pada permintaan yang fluktuatif serta dituntut untuk mengantisipasi permintaan pasar tersebut dengan merencanakan strategi pengembangan bisnis kayu lapis tersebut. Disamping itu, saat ini perusahaan- perusahaan mengalami masa pengembangan produk baru yang dihubungkan dengan penambahan atau ekspansi pasar serta perencanaan produksi yang baik. Sekitar 80 persen pemasaran kayu lapis Indonesia berorientasi pada pasar ekspor 4 . Perkembangan ekspor kayu lapis nasional dapat dilihat pada Gambar 4. Hal ini merupakan peluang bagi industri kayu lapis nasional untuk meningkatkan kapasitas produksi kayu lapis. Peluang lain tercipta ketika permintaan terhadap kayu lapis meningkat dari kawasan Asia, khususnya negara Jepang untuk memenuhi kebutuhan pembangunan mereka pasca tsunami. Volume ekspor ke 3 www.indonesiafinancetoday.com. Ekspor kayu lapis nasional diperkirakan meningkat diakses pada tanggal 08 Agustus 2012 4 www.bps.go.id. Perkembangan Ekspor Kayu Lapis Indonesia diakses pada tanggal 08 Agustus 2012 4 negara itu diprediksikan akan meningkat sekitar 10 persen menjadi 1,02 juta meter kubik dari tahun lalu sebesar 931.961 meter kubik 5 . Gambar 4. Perkembangan Ekspor Kayu Lapis Indonesia US Tahun 2006- 2010 Sumber: BPS 2012 Produk kayu lapis merupakan komponen penting dalam perdagangan ekspor produk kayu olahan. Persentase sumbangan devisa yang dihasilkan oleh kegiatan ekspor kayu lapis selalu memberikan nilai yang signifikan. Sumbangan devisa ekspor produk kayu olahan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 . Sumbangan devisa ekspor produk kayu olahan terhadap devisa ekspor sektor kehutanan US Juta Tahun Nilai Ekspor Sektor Kehutanan Nilai Ekspor Kayu Lapis Nilai Ekspor Blockboard Nilai Ekspor MDF 2005 7308.9 29.35 15.43 17.29 2006 7911.4 25.1 11.19 15.28 2007 7616.1 24.31 12.74 15.42 2008 5568.6 27.43 12.32 17.03 2009 5490.6 29.35 15.43 17.29 Sumber: Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian RI, 2012 diolah 5 www.indonesiafinancetoday.com. Ekspor kayu lapis nasional diperkirakan meningkat diakses pada tanggal 08 Agustus 2012 5 Salah satu lokasi produksi kayu lapis adalah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan daerah yang berkembang pesat karena perkembangan pada sektor industri dalam skala besar kawasan industri, sedang dan kecil zona industri. Luas lahan industri di Kabupaten Karawang, seluruhnya berjumlah ±19.005,1 Ha 6 . Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi kayu lapis ini adalah CV hadir Jaya, CV Puma, dan CV Cahaya Abadi. Perusahaan-perusahaan ini bersaing dalam mengembangkan bisnisnya. Persaingan dalam produksi kayu lapis di Kabupaten Karawang berpotensi meningkat, mengingat Kabupaten Karawang merupakan salah satu pusat kawasan industri terbesar di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah