Analisis Titik Impas Letak Geografis Sejarah Taman Anggrek Ragunan

4.5. Definisi Operasional

Harga jual per unit – Biaya variabel per unit BEP unit = Total Biaya Tetap Analisis titik impas dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah minimum anggrek yang harus terjual agar hasil penjualan sama dengan jumlah biaya sehingga pada kondisi tesebut perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau kerugian. Dalam perhitungan titik impas BEP biaya harus dipisahkan secara jelas dan benar antara biaya tetap dan biaya variabel, sehingga apabila ada komponen biaya yang semi variabel harus dipisahkan terlebih dahulu. Pendekatan untuk perhitungan titik impas dalam penelitian ini adalah BEP dalam jumlah unit produksi yang dapat dilakukan dengan menggunaakan rumus dibawah ini :

4.4.3. Analisis Titik Impas

RC rasio atas biaya total = TR TC usaha tersebut semakin efisien. Rumus yang digunakan dalam perhitungan RC rasio adalah sebagai berikut: 6. Pendapatan bersih merupakan selisih atara total penerimaan dengan total biaya 5. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani selama proses melakukan usahataninya. 4. Penerimaan adalah nilai yang diperoleh dari perkalian total antara hasil produksi dan harga jual dari setiap jenis anggrek yang dibudidayakan petani. Penerimaan total merupakan hasil penjumlahan dari penerimaan setiap jenis anggrek. 3. Harga jual adalah besarnya nilai penjualan rata-rata dari setiap jenis anggrek. Harga jual rata-rata anggrek dibedakan berdasarkan jenisnya. 2. Produksi merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan usahatani anggrek. 1. Sampel penelitian adalah petani anggrek yang melakukan usaha budidaya anggrek dari seedling hingga berbunga dan melakukan pemasaran di Taman Anggrek Ragunan. 31

5.1.2. Letak Geografis

Lokasi TAR terletak di Jalan Harsono RM, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. TAR menempati lahan seluas lima hektar milik pemeritah daerah DKI Jakarta. Sebelah selatan TAR berbatasan dengan Kebun Binatang Ragunan dan sebelah timur berbatasan dengan Gelanggang Olahraga Ragunan. TAR berada pada ketinggian 15-40 meter diatas permukaan laut dengan kelembaban udara berkisar antara 70-80 dan curah hujan rata-rata 2.000-2.500 mmtahun. Kondisi agroiklimat tersebut sangat cocok untuk pengembangan anggrek.

5.1.1. Sejarah Taman Anggrek Ragunan

TAR berdiri pada tahun 1973 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 3 tahun 1973, yang berisi tentang pemberian izin kepada koperasi anggrek Jakarta untuk mengelola TAR. TAR menempati lahan milik Pemda DKI Jakarta yang bertujuan sebagai wadah bagi para petani untuk melakukan kegiatan usaha agribisnis anggrek. Pada awalnya pengelolaan TAR dilakukan oleh Subdinas Pemasaran Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor : 223-1.853.2 tanggal 20 Juli 1993, dan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1435 tanggal 10 Oktober 1994. Saat ini, pengelolaan TAR berada di bawah UPT Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Provinsi DKI Jakarta di Rawa Belong. Dalam rencana induk pola pengembangan pariwisata DKI Jakarta, TAR diarahkan pengembangannya menjadi suatu kawasan agrowisata. Rencana pengembangan sarana dan prasarana TAR dilaksanakan mulai tahun 2010, sesuai dengan hasil redesain tahun 2007 berupa bangunan kantor promosi, laboratorium kutur jaringan, mushola, fasilitas bangunan tiap kavling, fasilitas sarana pengairan, papan promosi dan ruangan aula UPT Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Provinsi DKI Jakarta, 2009.

5.1. Taman Anggrek Ragunan V. GAMBARAN UMUM TAMAN ANGGREK RAGUNAN