Penelitian ini diharapkan agar berguna sebagai wadah untuk melatih kemampuan analisis serta pengaplikasian konsep-konsep ilmu yang diperoleh
selama kuliah. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai skala usaha kepada peneliti lain, sebagai referensi dan studi
perbandingan untuk penelitian selanjutnya. c. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan perkembangan anggrek khususnya di Taman Anggrek
Ragunan. b. Bagi Pemerintah
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan pertimbangan bagi pengusaha anggrek dalam melakukan perencanaan dan
pengembangan bisnis anggrek. a. Bagi Perusahaan
1.5. Kegunaan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi untuk mengetahui skala usaha yang paling efisien berdasarkan struktur biaya di wilayah Taman Anggrek Ragunan.
Struktur biaya usaha anggrek dibatasi pada usaha budidaya tanaman anggrek pot plant
yang diusahakan dari seedling hingga berbunga. 1.4. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.3. Tujuan Penelitian
4 Menentukan jumlah produksi anggrek pada masing-masing skala usaha pada saat kondisi break even point.
3 Menganalisis skala usaha anggrek yang paling efisien. 2 Menganalisis struktur biaya produksi usaha anggrek pada tiap skala usaha.
1 Mengetahui keragaan usaha anggek secara umum di lokasi penelitian.
8
Pengembangan agribisnis anggrek diwilayah DKI Jakarta sebaiknya lebih diprioritaskan pada subsistem penyediaan bibit, tanaman pot dan jasa
perdagangan. Selain itu, diperlukan sentra-sentra pemasaran baik berupa pasar bunga ataupun pelelangan bunga. Peranan pemerintah DKI Jakarta telah cukup
baik dalam mengembangkan agribisnis anggrek. Beberapa sentra-sentra pengembangan anggrek telah didirikan oleh pemerintah DKI Jakarta seperti pusat
2.1. Agribisnis Anggrek
Agribisnis merupakan sebuah paradigma baru dalam memandang pertanian. Agribisnis dipandang sebagai suatu sistem yang saling terintegrasi dari
setiap subsistemnya yaitu subsistem hulu, subsistem usahatani, subsistem hilir, subsistem pemasaran dan jasa penunjang. Hartono 2003 telah melakukan
penelitian mengenai Karakteristik Agribisnis Anggrek serta Peranan Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
agribisnis anggrek diwilayah DKI Jakarta dibagi menjadi ke dalam empat subsistem yaitu subsistem penyediaan bibit, subsistem tanaman pot, subsistem
bunga potong dan subsistem jasa pemasaran. Berikut ini adalah gambar sistem agribisnis anggrek di wilayah DKI Jakarta.
Subsistem hulu penyediaan bibit
dan sarana produksi
Importir seedling, Petani pembibitan,
Toko penyedia input dan sarana
prosuksi
II. TINJAUAN PUSTAKA