III. PENDEKATAN TEORITIK
A. PENDEKATAN SISTEM
Sistem adalah gambaran suatu proses atau beberapa proses beberapa sub sistem yang teratur Handoko, 1996. Analisis sistem merupakan kajian
mengenai suatu sistem yang bertujuan untuk : 9. Mengidentifikasi unsur-unsur penyusun sistem atau sub-sistem
10. Memahami proses-proses yang terjadi di dalam sistem 11. Memprediksi kemungkinan-kemungkinan keluaran sistem yang terjadi
sebagai akibat adanya perubahan di dalam sistem Analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu me tode pendekatan masalah
problem solving methodology atau metode ilmiah yang merupakan dasar dalam pemecahan masalah dalam pengelolaan sistem tersebut.
Pengolahan mie berbasis pati sagu atau mie gleser ini merupakan suatu permasalahan sistem yang cukup kompleks dimana di dalamnya terdapat
berbagai komponen, unsur dan elemen yang saling terintegrasi. Sistem pengolahan mie berbasis pati sagu ini memiliki tujuan tertentu yang akan
dicapai, seperti misalnya memenuhi permintaan konsumen terhadap mie gleser atau memberikan harga yang dapat dicapai oleh konsumennya.
Secara garis besar, sistem pengolahan mie berbasis pati sagu ini terdiri dari dua sub-sistem yang besar yaitu, sub-sistem ketersediaan mie dan sub-
sistem ketersediaan sagu. Masing- masing sub-sistem tersebut akan diidentifikasi menjadi komponen-komponen yang lebih spesifik dan akan
berinteraksi secara dinamis berdasarkan waktu dan kondisi. Komponen pada sub-sistem ketersediaan mie adalah sub-sistem
penyediaan mie berbasis pati sagu dan sub-sistem permintaan mie berbasis pati sagu. Sub-sistem penyediaan mie berbasis pati sagu ini dipengaruhi oleh
jumlah produksi yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan mie gleser yang ada. Sedangkan pabrik pengolahan mie gleser ini dapat dibagi menjadi dua tipe
pabrik, yaitu pabrik manual dimana pengolahannya masih dilakukan secara manual dan pabrik mekanis dimana pengolahannya sudah dilakukan dengan
menggunakan mesin. Hasil produksi dari kedua tipe pabrik tersebut berbeda. Untuk pabrik pengolahan mie berbasis pati sagu yang prosesnya masih
menggunakan cara manual produksi per harinya hanya sebesar 700 kg miehari sedangkan untuk pabrik pengolahan mie berbasis pati sagu yang
sudah menggunakan cara mekanis produksi per harinya mencapai 1100 kghari. Komponen lainnya yang juga mempengaruhi dari sub-sistem
ketersediaan mie adalah sub-sistem permintaan mie. Sub-sistem permintaan mie ini sangat dipengaruhi oleh tingkat konsumsi mie per kapitanya dan
populasi penduduk, karena kedua komponen tersebut menentukan jumlah permintaan terhadap mie gleser.
Untuk sub-sistem ketersediaan sagu komponen yang berpengaruh adalah sub-sistem produksi sagu dan sub-sistem permintaan sagu. Sub-sistem
produksi sagu dipengaruhi oleh jumlah produksi per harinya yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan sagu dan juga oleh jumlah pengiriman batang sagu.
Pengiriman batang sagu untuk pabrik pengolahan sagu berasal dari luar Kotamadya Sukabumi, sehingga berada diluar sistem yang sedang dikaji.
Karena berada diluar sistem maka pengaruhnya terhadap sistem dapat diabaikan.
Sub-sistem permintaan sagu dipengaruhi oleh komponen permintaan sagu untuk konsumsi yang terdiri dari komponen permintaan sagu untuk mie dan
permintaan sagu non-mie. Permintaan sagu dari sektor industri untuk sementara tidak dikaji.
B. KERANGKA PEMIKIRAN